Semoga suka ya:)
Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentar!
Happy reading 💙
*****
"Kamu mau ngomong apa hm?" Tanya Ran lembut menatap Neola yang menatap lurus. Pandangannya hampa membuat dada Ran sesak. Ia akan berusaha melakukan apapun agar gadis yang dicintainya sembuh. Ran pastikan akan mendapatkan pendonor mata itu.
Neola ingin bicara dengan Ran, tanpa ada orang di ruang rawatnya. Laki-laki itu penasaran apa yang akan dibicarakan gadis itu?
"Kak Ran." Panggil Neola.
"Iya kenapa?" Balasnya cepat.
"Aku minta maaf. aku udah khianatin kakak, aku gak sabar nunggu kak Ran, sampai aku buat kesalahan fatal, aku gak tau lagi harus gimana, perasaan bersalah dihati aku buat aku ngerasain sesak. Harusnya...harusnya aku lebih sabar, harusnya aku gak pacaran sama cowok lain, padahal kita lagi buat komitmen. Jujur perasaan aku buat kak Ran masih sama, aku sayang sama kak Zeka tapi rasa itu hanya sebagai seorang kakak gak lebih, aku...aku jahat banget, aku udah bikin hubungan kak Lea sama kak Zek hancur, aku udah jadiin kak Zek pelampiasan. Aku jahat kak."Lirih Neola terisak kecil. Sungguh ia ingin memperbaiki semuanya, tak ingin ada lagi kebohongan.
Neola tulus mengucapkannya.
Ran yang mendengar ucapan Neola hanya tersenyum tipis. "Aku tahu La, setiap orang punya kesalahan dan itu tempatnya manusia, lagian kamu udah nunggu aku selama 4 tahun, dan 2 tahunnya aku gak ngabarin kamu, wajar kalau kamu merasa butuh seseorang yang selalu ada buat kamu, dan kebetulan Zeka orangnya. Jujur kamu sama Zeka itu sama-sama salah, Zeka kasih kamu harapan lebih sedangkan cowok itu udah punya pacar, dan kamu mulai ngerasain nyaman. Dan ya...kalian pacaran sampai lupa ada orang yang harus kalian jaga perasaanya. Tapi aku bangga sama kamu, kamu mengaku salah, dan berani minta maaf. Oh ya perasaan aku juga gak pernah berubah, Ran masih dan akan tetap mencintai Neola." Tuturnya lembut. Ran mengerti ia harus mengerti, Neola waktu itu membutuhkan seseorang yang selalu ada untuk gadis itu.
Ran juga bersyukur karena perasaan Neola masih sama, dari awal ia yakin itu. Laki-laki itu tidak marah ia hanya sedikit kecewa, lagipula itu juga balasan atas perbuatannya yang tidak memberikan kabar selama 2 tahun ini. Wajar Neola berfikir negatif soal dirinya.
Neola yang mendengar ucapan Ran tertegun, apa yang diucapkan laki-laki itu benar, perasaan bersyukur menyelimutinya, ia berayukur bisa dicintai laki-laki itu, Neola berjanji kesalahn yang dilakukannya tidak akan terulang lagi.
Tapi...
"Makasih, makasih kak masih mencintai aku." Lirih Neola tulus. "Tapi aku udah gak sempurna kak, aku buta, aku gak kayak dulu lagi...maaf." lanjutnya terasa sesak mengingat dirinya sudah tak bisa melihat, karena itu akan sangat merepotkan Ran, laki-laki itu tidak boleh mencintai gadis buta ini. Ran laki-laki baik, dia harus mendapatkan gadis yang lebih baik lagi.
"Cinta aku tulus La, justru dalam keadaan kayak gini, aku mau jadi orang yang selalu ada buat kamu, berguna buat kamu, ngejaga kamu selamanya. Lagian gak ada orang yang sempurna, semua orang punya kekurangannya masing-masing." Tulusnya bersungguh-sungguh Ran mengenggam tangan gadis itu.
"Aku tahu, tapi aku yang berguna buat kamu, aku cewek gak baik, aku penghianat kak, apa iya kak Ran masih mau terima aku?" Cicit Neola menggingi bibir bawahnya.
Ran mengangguk cepat walaupun Neola tak melihatnya. "Pasti!"
.
.
.Tubuh Zeka terpaku mendengar semua ucapan Neola dan Ran, rasanya seperti tertampar hatinya sakit. Jadi selama ini Neola tidak mencintainya? gadis itu hanya menjadikannya pelampiasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...