Bismillahirrahmanirrahim:)
Semoga suka ya:)Tolong tinggalkan jejak dengan vote dan komentarnya!
Happy reading 💙
*****
Zeka duduk termenung menunggu dokter di dalam sana yang tengah menangani gadisnya yang terbaring. Ia tak berhenti berdoa semoga Neola baik-baik saja.
"Zeka gimana keadaan Neola?!" Panik bunda Lesa yang baru saja datang. Ia sangat khawatir waktu Leana menghubunginya lewat ponsel kalau Neola ada di rumah sakit, karena jatuh dari tangga rumah.
Sekedar informasi tangga dari lantai 1-2 itu cukup tinggi. Dan itu mampu membuat Neola jatuh pingsan dengan adanya darah di kepala gadis itu.
Zeka mendongok menatap bunda Lesa. "Neola masi di tangani di dalam bun" lirih Zeka.
Bunda Lesa ikut duduk di samping Zeka. Ia menangis takut hal terjadi apa-apa pada anak bungsunya.
"Bunda" panggil Aeli yang datang dari toilet rumah sakit, gadis itu duduk di samping bunda sahabatnya ini. Ia mengusap punggung bunda Lesa untuk menenangkannya. "Neola pasti baik-baik aja"
Bunda Lesa tersenyum tipis mendengar lontaran sahabat anaknya ini. Di dalam hati ia mengaminkannya.
"Kenapa bisa Neola jatuh dari tangga. Kamu tahu apa yang terjadi Aeli? tadi kan kamu ada di rumah bunda" tanya Bunda Lesa menatap Aeli.
Aeli tampak gelalapan ia bingung ingin menjawab seperti apa. Yang ia lihat Leana lah yang mendorong Neola hingga jatuh dari tangga.
"Leana dorong Neola bun"
Tidak
Bukan Aeli yang menjawab melainkan Zeka. Ia yang menjawab pertanyaan bunda Lesa. Dengan nada datar.
Bunda Lesa mengalihkan pandangannya pada Zeka. Ia menggeleng tak percaya. "Jangan becanda Zeka. Gak mungkin Lea yang dorong Neola"
Zeka menghela nafas Pelan. Ia merogoh ponselnya dari saku lalu membuka foto Leana yang mendorong gadisnya. Zeka memperlihatkan foto itu pada bunda Lesa.
Bunda yang melihat foto itu menggeleng ia masi tak percaya apa yang di lihatnya. Ia tahu betul hubungan kedua anaknya itu sedang tidak baik. Tapi Leana tak sejahat itu untuk mencelakai adiknya sendiri. "Gak mungkin" gumamnya.
Zeka menghela nafasnya. "Zeka juga gak percaya. Tapi foto itu buktinya"
"Aeli kamu ada di tempat kan, kamu lihat kejadiannya kayak gimana?" Tanya bunda Lesa tanpa menghiraukan ucapan Zeka. Ia sangat berharap apa yang di lihatnya tidaklah benar.
Aeli menundukkan kepalanya ia ingin menjawab iya, tapi tak ingin membuat bunda Lesa sedih.
"Aeli jawab!"
Aeli menatap bunda Lesa. "Bunda bisa langsung aja liat cctv rumah"
Ceklek
Dokter wanita dengan jas putihnya itu keluar dari ruangan Neola di tangani. "Keluarga pasien?"
Bunda Lesa langsung mendekatkan dirinya pada dokter itu. "Saya bundanya. Gimana keadaan anak saya dok?" Tanyanya khawatir.
Dokter itu menghela nafasnya. "Anak ibu terdapat patah tulang di belakang punggungnya, tapi ibu tidak perlu khawatir itu hanya sementara dan bisa pulih kembali" jelas dokter itu.
Mereka yang mendengar menghela nafas lega. Setidaknya keadaan Neola tidak buruk. Tapi itu hanya sementara setelah mendengar ucapan dokter itu kembali mampu membuat mereka bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leana Story (End)
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP!) CERITA PERTAMA BANYAK KURANGNYA! BANYAK CACATNYA YG BELUM DI REVISI. TERIMA HUJATAN DENGAN LAPANG DADA. (Follow sebelum membaca!💙) Warning! (Cerita ini mengandung emosi) "Bisa gak usah kasar. Gua gak suka cewek kasar," sarkas...