Seseorang yang mencintaimu akan memberikan segala hal yang ia mampu berikan kepadamu tanpa harus kamu minta lebih dulu karena sejatinya orang yang mencintaimu sudah tentu akan terus berusaha 'tuk membahagiakanmu
-My Husband is Badboy SMA-***
Bujubusrak Hotel, di sinilah Keeysha dan Ravael berada. Awalnya Keeysha tidak mempercayai jika nama hotel tersebut memang itu, namun kenyataannya memang benar.
Sepertinya tidak hanya namanya yang memang konyol, bahkan pemilik hotel tersebut jauh lebih konyol dari nama hotel tersebut. Siapa lagi jika bukan-Ravael.
"Santai gua gak akan apa-apain lu. Gua juga gak minat," kata Ravael tiba-tiba sambil menyodorkan sebuah hoodie berwarna abu-abu muda pada Keeysha.
Eh, hoodie abu-abu? Kok bisa pas banget ya sama yang gue suka, batin Keeysha.
"Gua tahu lu suka hoodie kayak gini, makanya gua suruh suruhan gua beli. Lagian dekat sini juga ada mall dan itu mall punya Bokap gua," cakap Ravael seakan tahu apa yang tengah Keeysha pikirkan.
Keeysha mengangga. "L-lo beneran? Mall sebesar itu punya Bokap lo? Hotel ini juga punya Bokap lo? Wow!"
Ravael menggangguk. Detik kemudian ia membalikkan badannya. "Buruan pakai itu. Gua gak lihat, gua juga gak minat sama tubuh tepos lu."
"Kok nyesek, ya, dengarnya. Tapi emang benar, sih," balas Keeysha.
Kenapa gak di kamar mandi aja, sih? Masa hotel gak ada kamar mandinya, pikir Keeysha. "Gak ada toiletnya, kah?"
"Toiletnya rusak gua males bilang bokap gua. Buruan ganti atau mau gua gantiin?" goda Ravael masih dalam posisinya yang membelakangi Keeysha.
"Eh, jangan macam-macam. Gue ganti sekarang, jangan ngintip. Kalau lo ngintip gue sumpahin mata lo bintitan." Keeysha segera mengganti pakaiannya yang basah dengan hoodie pemberian Ravael.
Keeysha menatap dirinya dari pantulan cermin di dinding-terlihat sangat lucu di tubuhnya. Keeysha tersenyum manis memamerkan lesung pipit yang diturunkan oleh Icha padanya. "Huwaa ... gue suka banget! Gue tambah imut!"
Ravael membuka seragamnya dan hendak memakai hoodie serupa seperti yang Keeysha kenakan. Ia sengaja menyuruh suruhannya membeli couple hoodie berwarna abu-abu.
"Kyaa ... Ravael kenapa lo gak bilang kalau ganti!?" jerit Keeysha sambil menutup kedua matanya dengan tangannya.
Ravael terkekeh. Bagi dirinya Keeysha tampak sangat lucu saat sedang terkejut. Terlebih ia pasti akan mengomel selepas dirinya selesai memakai kembali pakaiannya. Dan benar saja kini Keeysha terus mengomel padanya hanya dengan sekali tarikan napas. Ravael meraih segelas jus rasa jeruk yang ada di atas meja. Rasanya tenggorokannya kering mendengar Keeysha terus saja mengomeli dirinya.
Keeysha berjalan merebut jus dari tangan Ravael. "Gue minta! Haus banget rasanya."
"Gua pikir lu gak akan haus walau ngoceh ngalahin burung berkicau. Gua yang lihat aja haus." Sebuah jitakan mendarat mulus di jidat Ravael.
Ravael berjalan ke balkon kamar hotel yang menyuguhkan pemandangan sore hari. Hujan masih saja mengguyur kotanya. Entah sampai kapan awan akan terus menumpahkan tangisnya. "Udah kabarin Rafka belum?"
"Belum. Nanti aja biar dia yang telepon gue," balasnya santai sambil menelan habis jus jeruk milik Ravael.
Mata Ravael bergerak mencari letak ponsel Keeysha. Ia berjalan mendekati Keeysha meraih ponselnya. Keeysha yang duduk di atas ranjang terdiam terkejut kini Ravael sangat dekat dengannya bahkan ia bisa merasakan deru napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...