___
Cek ... cek ... 1 ... 2 ... 3!
⚠Perhatian!⚠
Untuk chapter ini sengaja khusus untuk menceritakan masa lalu Ravael dan Lucas, oke?
Saya harap kalian tidak merasa kebingungan.
Sekian, terima kasih atas perhatiannya 🙏Happy reading, guys🦋!
___
Flashback on.
Farisya Chelsea merupakan gadis yang begitu didambakan di sekolahnya. Dirinya pun mendapat gelar Ratu Kecantikan di sekolahnya karena memang wajahnya begitu cantik rupawan serta semanis buah kurma. Ia memang sulit untuk didapatkan, begitu banyak lelaki ditolaknya. Wajar saja jika dirinya memiliki selera yang begitu tinggi.
Farisya memicingkan matanya mencari keberadaan Ravael di antara kerumunan siswa di kantin. "Nah, itu dia!"
Kaki kecil Farisya melangkah mendekati punggung tegap Ravael lalu menarik lengan cowok itu lembut. "Ikut gue sebentar aja."
Ravael hanya diam mengikuti Farisya dengan wajah malas. Ravael sudah menebak jika Farisya pasti hanya memaksa dirinya untuk mau menerima cinta sang gadis, padahal Farisya tahu betul cinta Ravael hanya untuk Arsyiffa saja.
"Rav, hmm ... lo kenapa gak mau sama gue, sih? Apa kurangnya gue di mata lo? Padahal gue lebih unggul daripada sahabat lo itu. Banyak cowok yang gue tolak demi lo, Rav." Farisya menggengam lengan kekar milik Ravael yang terasa hangat. "Dan apa hebatnya Arsyiffa, sih? Dia cuma gadis penyakitan dan lo pasti akan menderita, Rav."
Ravael tidak terima mendengar ucapan Farisya. Ia akui Arsyiffa memang mengidap penyakit jantung dan asma, tapi ia tidak terima jika ada yang menghina sahabatnya seperti itu.
Ravael lantas mendorong tubuh Farisya ke tembok kemudian meringkas kuat kedua pipinya dengan tangan kanan Ravael. "Jangan pernah hina dia! Lu gak ada tandingannya sama dia walaupun dia memang sakit."
"Disukai banyak cowok lu bangga!? Cih, bangga itu kalau lu dicintai satu cowok dengan begitu tulus. Mentang-mentang lu dikagumi banyak cowok lu berlagak sok berkuasa. Lu dengan entengnya ngehina yang lemah, ngaca! Di mata gua lu itu murahan!" maki Ravael mendorong kembali Farisya ke tembok.
"Jangan pernah ganggu gua lagi, sampai kapan pun gua gak akan pernah suka sama lu! Dan jangan pernah usik Arsyiffa. Kalau lu macam-macam sama dia, lu harus berurusan sama gua!" ancamnya sebelum pergi meninggalkan Farisya.
"Gue pasti bisa miliki lo, Rav. Apa pun bakalan gue lakuin, tunggu aja!" Farisya menyeringai menatap punggung Ravael yang mulai menghilang dari pandangannya.
☔
Farisya terus memutar otaknya mencari cara agar dirinya bisa mendapatkan hati Ravael. Ia bahkan mencari di internet cara meluluhkan hati seorang cowok, namun semua itu gagal. Tidak satu pun bisa membuahkan hasil, bahkan dirinya justru dipermalukan di hadapan teman-temannya.
Farisya meraih laptopnya, ia mencoba kembali membuka internet siapa tahu ia menemukan cara lain agar bisa meluluhkan hati Ravael.
"Berpura-pura move on darinya, jika ia terlihat menyesal berarti dirinya menyukaimu." Farisya membaca salah satu cara di layar laptopnya.
Ia kemudian mematikan laptopnya dan beralih menatap benda pipih di atas meja kamarnya. "Satu-satunya cara berpura-pura move on adalah dengan pura-pura pacaran dengan cowok lain."
"Gue harus cari siapa cowok yang harus jadi pacar bohongan gue. Hmm ... Ravael sahabatan sama Lucas, 'kan? Akan lebih menyenangkan kalau gue pacaran sama Lucas," putusnya.
Farisya mencari kontak bertuliskan nama Lucas di telepon genggamnya. Usai menemukannya ia lantas menghubungi sang empunya nomor, ia yakin Lucas akan menerima dirinya.
"Hallo, ada apa telepon gue? Lo perlu sesuatu?" Suara Lucas terdengar jelas di telinga Farisya.
"Iya, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Boleh, 'kan?" Tak ada perasaan ragu dalam dirinya, ia justru begitu yakin Lucas akan menerima dirinya.
"Ngomong aja, gue gak sibuk," sahut Lucas.
"Cas, sebenarnya gue suka sama lo. Hmm ... tapi gue gak berani bilang sama lo, gue takut lo nolak gue dan jauhin gue," ungkapnya.
"Hah!? Lo serius? Kenapa lo gak bilang sama gue? Lo tahu, 'kan, dari awal gue suka banget sama lo, Sya." Mendengar balasan dari Lucas membuat senyum Farisya merekah.
"Jadi, lo mau, 'kan, pacaran sama gue, Cas?" tanyanya.
"Pastinya! Siapa yang mau nolak kesempatan emas pacaran sama cewek paling famous kayak lo, sih?" kekeh Lucas.
"Yey! Mulai hari ini kita pacaran, 'kan, By?" serunya.
"Iya, By" balas Lucas.
"Aku matiin dulu teleponnya, besok jemput gue bisa, 'kan?" Farisya tiada hentinya tersenyum memamerkan rentetan gigi rapinya.
"Pasti bisa, dong! Apa, sih, yang gak bisa buat kesayangan gue, hm?" goda Lucas walupun sebenarnya tidak membuat Farisya baper.
"Aw ... makasih, By. Gue tutup dulu, By," pamitnya sebelum akhirnya menutup telepon bersama Lucas.
"Ternyata lebih gampang dari yang gue kira. Kyaa ... Ravael tunggu aja, sebentar lagi lo bakalan jadi milik gue!" serunya begitu bersemangat.
☔
Sudah seminggu sejak hari di mana Farisya berpacaran dengan Lucas, namun tidak ada tanda-tanda penyesalan dalam diri Ravael. Cowok itu tetap cuek seperti biasanya dan begitu peduli hanya kepada Arsyiffa seorang.
Farisya merasa kesal rencana yang ia buat ternyata sia-sia baginya. Ia bahkan sudah memamerkan kemesraan dirinya bersama Lucas pada Ravael, namun Ravael justru hanya beroh-ria saja.
Farisya tidak berhenti begitu saja, ia semakin bersikap manis pada Lucas terutama di hadapan Ravael. Ia berharap Ravael akan mengemis cinta padanya, namun tetap saja Ravael hanya mencintai Arsyiffa.
Ingin rasanya ia melenyapkan Arsyiffa, namun jika dirinya melakukan itu ia justru akan semakin jauh dari Ravael. "Gue harus apa, ya? Pokoknya gue harus bisa dapatin hati Ravael apa pun caranya!"
"Farisya ayolah pikirin caranya," monolog Farisya sembari menatap Ravael dan Arsyiffa dari kejauhan.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya membuatnya begitu terkejut. Cowok itu lantas terkekeh kecil sembari mengacak-acak puncak kepala Farisya. "Lihatin apa, sih?"
Cowok yang tak lain ialah Lucas lantas mengikuti pandangan Farisya. "Oh, kamu lihatin Ravael sama Arsyiffa, By? Kamu iri sama kemesraan mereka, ya? Tenang aja, pacar kamu ini lebih romantis daripada dia kok, By."
Lucas memeluk Farisya dari arah belakang membuat sang gadis merasa tak nyaman. Farisya mendorong Lucas lalu meninggalkannya begitu saja. Lucas menarik lengan Farisya lalu menguncinya ke tembok.
Beberapa siswa melihat keduanya termasuk Ravael dan Arsyiffa. Ravael kemudian mengajak Arsyiffa untuk kembali ke kelas yang mana mereka harus melewati kedua sejoli yang tengah bermesraan itu.
Saat berpapasan Ravael berdehem membuat Lucas dan Farisya menoleh. "Kalau mau romantisan jangan di sini, cari tempat lain!"
Ravael kembali melangkah sembari menggengam tangan Arsyiffa lembut. Lucas lalu menjauhkan sedikit tubuhnya dari Farisya, sedangkan Farisya menatap ke arah gengaman tangan Ravael dan Arsyiffa.
Barusan Ravael protes? Waw! Gue yakin dia mulai cemburu karena ini, rupanya gak sia-sia gue pacaran sama Lucas. Setelah ini gue pastiin kalau genggaman itu adalah gengaman terakhir kalian, batin Farisya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...