Part 49. Kolam Renang

512 51 14
                                    

Percayalah di antara kedua insan yang sama-sama tengah move on, ada salah satunya yang hanya berpura-pura move on. Dan bisa jadi pula kedua-duanya hanya berpura-pura move on saja demi ketenangan dunia
-My Husband is Badboy SMA-

***

Keeysha tidak mengerti dengan apa yang tengah terjadi. Kejadian tempo hari membuatnya semakin kebingungan, namun di sisi lain ia juga harus mempersiapkan persiapan perpisahan untuk senior. Ah, otaknya terasa ingin meledak saat ini.

Keeysha meneguk segelas susu sembari menatap wajah biasnya di layar laptop. Inilah Keeysha yang selalu menumpahkan rasa sedih ataupun galaunya dengan menonton ketujuh bujangnya. Boyband mana lagi jika bukan BTS.

Sebenarnya video yang Keeysha putar adalah video lama. Entahlah berapa kali dirinya menontonnya, namun tidak pernah merasa bosan. Bahkan tak jarang Keeysha mengikuti irama lagu yang dibawakan oleh ketujuh bias tampannya, tentu remot sebagai pengganti mikrofon.

"Maraton teros!" ejek Rafka nyelonong masuk ke kamar Keeysha tanpa adabnya.

"Dengarin lagu ketujuh suami gue, Bang. Mama noh yang maraton gak ajak-ajak," sosor Keeysha. "Bang, gue mau minta tolong sama lo, dong!"

Keeysha menjeda sejenak video di laptopnya. Rafka lantas duduk di samping Keeysha dengan wajah penuh tanda tanya.

"Mau minta tolong apa'an? Kalau aneh-aneh ogah gue," cakap Rafka.

Keeysha lantas memeluk lengan sang kakak sembari memasang wajah memelas. "Bang, lo dekat sama Ravael, 'kan? Bantuin gue nyari tahu keadaan Ravael, dong! Please!"

Melihat wajah memelas sang adik rasanya Rafka ingin menamparnya jika saja Keeysha bukanlah adiknya. Rafka mengembuskan napas panjang ingin rasanya ia murka pada sang adik.

"Keey, berhenti mikirin cowok gak berguna itu. Cowok di dunia ini banyak gak cuma dia, 'kan? Mau gue bantu cariin? Foto lo, gue upload ke Shopee, Tokopedia, Lazada, JD.ID, Blibli.com, hmm ... apalagi, ya?" Rafka terdiam sejenak mencari daftar aplikasi belanja online di internet.

"ABANGKE!" pekik Keeysha sebal. "Tega banget lo ngejual adik sendiri. Gue cewek paling cantik, imut, baik, lemah lembut, pengertian, peka, lucu, gemesin, gemoy, ngangenin, pemurah, baik hati, dan tidak sombong kayak gini dijual di aplikasi belanja online. Lo kira gue apa'an?"

"Kalau malem tuh tidur bukan malah baca Wattpad, kadar haluan lo makin menjadi, 'kan. Ah, kalau gue ngejual lo beneran laku gak, ya? Lumayan gue bisa beli apa aja, Keey," sosor Rafka layak untuk dilemparkan ke pasar loak.

"Idih, sirik aja lo! Bilang aja lo iri sama cogan Wattpad, 'kan, Bang? Mereka good looking, good rekening, dompet tebal, bajunya bersih, rapi, wangi, ahh ... menggoda iman banget! Apalagi mafia terus psycho. Uwu, gak ada obat!" seru Keeysha membayangkan betapa tampannya wajah cowok di Wattpad.

"Ah, jangan ngalihin topik! Bang, bantuin gue please! Di antara kita semua gak ada yang tahu apa yang terjadi sama Ravael pas di luar negeri, 'kan? Udahlah, jangan menghakimi gitu, Bang. Lo gak tahu apa yang lagi dia alamin." Keeysha mencoba membujuk Rafka agar mau membantunya lantaran Rafkalah satu-satunya jalan bagi Keeysha untuk mengetahui tentang Ravael yang sebenarnya.

"Males!" tolak Rafka hendak keluar dari kamar Keeysha.

Keeysha mencekal tangan kekar sang kakak kemudian menariknya agar duduk kembali di sampingnya. "Bang, lo mau gue bahagia, 'kan? Bantuin gue, ya? Sekali ini aja."

"Keey! Bukannya gue gak mau bahagiain lo, tapi lo ingat, 'kan, kalau dia udah ngelukain hati lo. Gue gak akan pernah setuju lo dekat-dekat sama cowok itu lagi!" tegas Rafka.

[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang