Part 39. Perubahan Queena

567 47 24
                                    

Setiap orang memiliki titik lelah yang berbeda dalam mencintai. Mungkin dahulu begitu gigih memperjuangkan, kini berubah gigih 'tuk melupakan
-My Husband is Badboy SMA-

***

Hari berlalu dengan begitu cepat, secepat kepergian seorang doi. Keeysha sudah kembali bersekolah seperti biasanya. Namun kali ini terasa begitu berbeda lantaran Queena tampak begitu muram.

Apalagi jika bukan Raka penyebabnya. Queena begitu tidak rela jika harus berpisah dari Raka setelah bertahun-tahun lamanya bersama. Ia terus memandang kosong ke arah lantai papan tulis di kelasnya.

Keeysha dan Raya hanya saling berpandang bingung harus berbuat apa agar Queena kembali seperti sebelumnya. Beragam cara sudah mereka lakukan, namun semua itu sia-sia. Queena sama sekali tidak memberikan responnya.

Sebuah ide terlintas dalam benak Keeysha, ia berjalan ke luar kelas disusul oleh Raya meninggalkan Queena yang masih saja termenung. Tampaknya ia sangat merasa kehilangan sosok Raka yang selalu menemani dirinya.

"Raka? Gue kangen sama lo, kapan lo bebas? Lo masih hidup aja gue kayak gini apalagi kalau lo mati. Eh?" Buru-buru Queena membekap mulutnya sendiri lalu memukulinya berkali-kali. "Ini mulut jahat banget. Tapi kenapa gue makin resah? Gak mungkin, 'kan, kalau Raka akan ninggalin gue untuk selamanya?"

Sedangkan dilain sisi Keeysha bergegas menuju kelas XII IPS II, yakni kelas Ravael. Entah mengapa tiba-tiba terbesit nama Ravael dalam benaknya. Sedari tadi Raya terus melontarkan begitu banyak pertanyaan kepadanya, namun Keeysha justru mengacuhkan seluruh pertanyaan Raya.

Kini tibalah Keeysha di kelas dengan tulisan XII IPS II di atas pintu kelas. Matanya kian bergerak mencari keberadaan Ravael. Ia mengernyitkan dahinya tidak mendapati keberadaan cowok itu di kelasnya.

Apa Ravael lagi cari mangsa lagi? pikirnya.

Mangsa yang Keeysha maksud ialah gadis-gadis cantik di sekolahnya. Sudah menjadi hal yang biasa Ravael akan mencari gadis untuk menjadi bahan rayuannya. Setelah itu cowok itu akan meninggalkannya begitu saja, itulah Ravael yang sekarang. Terlihat lebih gila dari pertama kali Keeysha kenal.

"Ravael mana, sih!?" geramnya.

"Kantin kayaknya, tadi gue lihat dia lagi godain cewek-cewek di sana," balas Raya.

"RAYA, KENAPA GAK BILANG DARI TADI KALAU LO TAHU RAVAEL ADA DI KANTIN, SIH!? HIH, SEBEL, DEH!" pekik Keeysha lalu meninggalkan Raya seorang diri.

"Lah, siapa suruh tadi gue tanya gak dijawab. Pas gue ngasih tahu malah marah-marah. Harusnya gue yang marah, 'kan, kenapa jadi dia, sih? Dahlah, mending gue susulin aja, deh. Haus juga dari tadi gue ngoceh." Raya berlarian kecil menyusul Keeysha yang sudah agak jauh darinya.

Setibanya di kantin Keeysha berdecak sebal sembari memutar malas bola matanya. Rupanya Ravael sedang menggoda gadis-gadis di kantin sengan sejuta rayuannya.

Keeysha kemudian datang berkacak pinggang pada Ravael sembari menjewer telinga kanan cowok itu. Ravael mengaduh kesakitan merasa telinganya begitu perih seakan hendak terlepas dari tempatnya. Beberapa gadis yang tengah Ravael goda lantas meninggalkan lokasi usai mendapat tatapan Keeysha.

"Bagus! Gue cariin ternyata lo di sini ngegodain cewek lain, hah!?" murka Keeysha sembari mengerucutkan bibirnya.

"Hmm ... jadi lu cemburu, ya? Wah, akhirnya lu suka juga sama gua," goda Ravael mengedipkan satu matanya.

Mendengar ucapan Ravael, Keeysha semakin mengencangkan jewerannya mengabaikan rintihan cowok itu. "Sampai kapan pun gue gak akan suka sama lo! Gak pernah tobat jadi fu*kboy malah kambuh f*ckboy-nya," omelnya.

[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang