Part 14. Jamkos

743 65 35
                                    

Maafkanlah ia yang menyakitimu lalu berikan kesempatan untuknya, namun bila ia masih mengulangi kesalahan serupa maka ia datang hanya 'tuk memanfaatkanmu belaka
-My Husband is Badboy SMA-

***

Keeysha duduk bersenderkan tembok kelas, menyangga dagunya dengan tangan kanan. Ia membuka tutup beranda aplikasi pertanda dirinya tengah merasa sangat bosan. Matanya menyapu kondisi kelasnya yang sudah berubah wujud menjadi pasar dadakan, warteg, tempat konser, biskop, dan bahkan salon dadakan.

Keeysha tidak tahu harus melakukan apa, dirinya dilanda kebosanan. Raya kini tengah berdandan bersama dengan gadis lainnya, sedangkan Queena ikut bernyanyi layaknya konser di depan kelas.

Keeysha lebih memilih merekam aksi mereka ke story Instagram-nya melepas rasa bosan yang melanda, meskipun hasilnya sama saja.

Entah mengapa sedari tadi Keeysha tidak menjumpai sang Kakak, padahal Rafka sudah kembali dari luar kota membawa kabar menggembirakan, yakni dirinya berhasil menjuarai peringkat dua Olimpiade Sains antar kota.

Tidak ambil pusing, kini Keeysha lebih memilih bermain Mobile Legends melepas rasa bosan yang ia rasa. Mulanya ia memang tidak menyukai game itu, namun karena diracuni oleh Abangnya hingga sekarang ia justru minat dan keasyikan bermain game online itu.

Di lain sisi, Rafka tengah berjalan ke kelas XII IPS II. Dari kejauhan samar-samar terdengar suara riuh khas anak siswa kelas IPS, entahlah apa yang sedang terjadi di dalam sana.

Rafka kini berdiri di ambang pintu. Ia sudah tidak lagi heran akan keadaan kelas XII IPS II ini. Di depan kelas sudah ada rombongan yang bertingkah seolah-olah sedang ada pernikahan.

Di belakang kelas sudah ada Barongsai yang menggunakan helm dan sarung, di sampingnya juga ada Reog dengan menggunakan papan tulis. Entahlah datang ide dari mana mereka dapat melakukannya. Mungkin saja sudah tradisi anak IPS secara turun-temurun.

Di barisan tengah sudah ada bermacam aktivitas. Hal yang paling menonjol, yaitu seorang cowok tengah asyik mengerjakan beberapa soal dengan tenangnya. Hanya satu makhluk itu yang normal di antara siswa yang lain dan itu pun sangat tidak wajar bagi Rafka.

Alis Rafka berkerut tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia memutuskan untuk mendekat hingga kini ia duduk di samping cowok itu dengan santainya. "Udah tobat lo?"

Cowok itu menoleh kemudian menyengir kuda. "Eh, calon Abang ipar. Ini juga cara gua dapetin hati Adik lu, Bang."

"Kenapa sama dia?" tanya Rafka.

Ravael menutup buku sejarah lalu meletakkannya di dalam laci. Ia merubah posisinya menghadap Rafka. "Adik lu nolak gua. Dia gak suka cowok urakan kayak gua. Itulah kenapa gua bakalan berubah dan dapetin hati adik lu. Udah keren belum gua?"

Rafka menatap cowok di hadapannya dari ujung rambut hingga ujung sepatu. Semuanya terlihat lengkap dan begitu rapih, tidak seperti dulu yang sangat berantakan. "Sejak kapan lo kayak gini? Kelihatan aneh."

"Hari setelah gua tembak Adik lu. Dan selama sebulan gua akan buktiin kalau gua bisa jadi cowok kayak tipe dia. Dan gua akan buktiin kalau Adik lu cocok sama gua bukan Lucas!" Nada bicara Ravael berubah diiringi nada ngegas saat menyebutkan kata terakhir-nama Lucas.

Seketika Rafka terdiam. Sontak dirinya teringat akan sesuatu.

Flash on.

Di ruang makan, di sinilah Rafka berada. Berkumpul dengan keluarganya menikmati hidangan pagi yang sudah Icha dan Keeysha siapkan.

Beruntung Keeysha memiliki Mama seperti Icha yang pandai memasak-meskipun memiliki otak yang kelewatan polos. Itulah mengapa Keeysha juga pandai memasak meskipun rasanya belum seenak buatan Icha. Maklum saja, menggoreng ikan saja Keeysha pasti mundur jauh-jauh.

Namun itu terasa jauh lebih baik. Daripada Raya saat berkunjung di rumah Keeysha kala itu, Raya ikut menggoreng ikan bersama Keeysha dan Mamanya-Icha. Namun lucunya, Raya justru mengenakan helm serta jas hujan dengan alasan agar tidak terciprat minyak panas.

Skip!

Devano sesekali melirik ke arah Rafka seakan mencari tahu akan sesuatu. "Gimana, di sana ketemu cewek cantik gak?"

"Gak," sahut Rafka santai,"semua jelek kayak Keeysha."

Mendengar itu Keeysha sontak memelototi Abangnya yang menyebalkan itu. "Enak aja dikata jelek. Gue cantik tahu! Iya, 'kan, Ma?"

"Iya, anak Mama Icha memang cantik. Tapi, lebih cantikan Mama Icha," kekeh Icha membuat Keeysha menggembungkan kedua pipinya.

"Keey, kemarin sewaktu masuk kamar Keeysha, Mama Icha lihat ada monster monyet setinggi Keeysha loh. itu monster dikasih sama siapa? Mama Icha kaget banget tahu," ungkap Icha usai menelan sarapannya.

Keeysha terdiam tengah mengingat yang dimaksud oleh Mamanya. "Oh, boneka monyet itu? Itu dari Ravael sewaktu nembak Keeysha malam itu."

"Kamu udah jadian sama Ravael? Kok gak bilang-bilang?" tanya Icha antusias.

Devano dan Rafka hanya menggeleng, sudah sangat hafal dengan tingkah Icha yang sangat antusias dengan hubungan Keeysha dan Ravael.

"Ih, Keeysha tolak tahu! Keeysha,'kan, sukanya sama Kak Lucas, bukan sama Ravael!" bantah Keeysha mencibirkan bibirnya.

Hah!? Jadi, Adik gue suka sama Lucas? Gak bisa gue biarin, batin Rafka.

Flash off.

"Woi! diam aja lu, Bang. Kesambet ogah gua nyembuhin," sahut Ravael membuyarkan lamunan Rafka, "lagian mana mungkin kerasukan setan, orang setannya aja lu, hehehe ... bercanda, Abang ipar."

"Ada hal yang perlu gue omongin sama lo. Ke rooftop sekarang," imbuhnya seraya terkekeh.

Angin berembus menyambut kedua remaja berseragam abu-abu putih itu. Rafka duduk di atas meja yang sengaja diletakkan di sana, sedangkan Ravael duduk di atas kursi-benar-benar sudah berubah.

Dulunya Ravael sudah tentu duduk di atas meja sama seperti yang Rafka lakukan, justru lebih parah dari itu. Meskipun Rafka sebenarnya anak teladan di angkatan kelas XI, namun sebenarnya ia juga memiliki sisi berandalan.

"Ngomong apa? Serius amat tuh muka." Ravael membuka bicara pasalnya sedari tadi Rafka hanya terdiam.

Rafka tampak mengembuskan napasnya. "Lo udah tahu Keeysha suka Lucas?"

Kini wajah Ravael mulai berubah disusul dengan perubahan suasana hatinya. "Sejak lu sok sibuk sama Olimpiade gua udah tahu."

"Selama gue pergi, ada apaan emang?" Rafka semakin dibuat penasaran di situ.

Terdengar helaan napas panjang dari Ravael. Ia kembali teringat akan perkataan Lucas tempo hari itu. "Waktu itu Adik lu sama Raya dihukum sama Lucas, karena gua laporin mereka bolos upacara. Awalnya dia gak tahu kalau Keeysha orang yang gua cinta. Setelah dia tahu, dia bilang kalau dia gak akan biarin gua dapatin Keeysha dan dia bakalan ambil Keeysha sama seperti-"

Rafka yang mengerti lantas memotong ucapan Ravael. Ia sangat tahu apa yang dulu pernah terjadi hingga membuat persahabatan mereka hancur berantakan.

"Huh ... cowok bab* itu nyari gara-gara lagi sama gua. Udah lama gua maafin dia, tapi ternyata dia belum puas udah khianati gua. Gua gak akan biarin Keeysha gua kenapa-napa! Keeysha cuma punya gua!" tegasnya dengan muka memerah menahan amarah, tangannya kini mengepal kuat seakan hendak melayangkan pukulannya.

"Semangat, Bro! Berjuang dapatin hati Adik gue yang gak ada waras-warasnya itu." Rafka menepuk-nepuk bahu Ravael keras.

"Bantu gualah, Bang. Lu calon Abang ipar gua, 'kan? Masa iya lu gak nolongin gua, tega amat lu," cakap Ravael dengan wajah memelasnya.

Ih, geli gue. Gak ceweknya gak cowoknya gila semua. Lama-lama masuk rumah sakit jiwa gue! batin Rafka.

.
.
.

[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang