[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]

Part 46. Kembali

Kedatanganmu adalah hal yang selalu aku nantikan, namun mengapa sikapmu tiba-tiba saja berubah dan menciptakan luka baru di hati ini?
-My Husband is Badboy SMA-

***

Di malam yang dingin, hujan turun membasahi kota. Suara derasnya air meredam segala suara malam ini seperti suara isak tangis Keeysha malam itu. Seketika dirinya teringat saat pertama kali bertemu dengan cowok yang tengah ia rindukan.

Ia sibuk mengetik beberapa pesan untuk Ravael, namun tidak pula dirinya mendapatkan balasan dari sang empu. "Rav, lo sebenarnya lupa negara kelahiran lo apa gimana, sih? Betah banget lo di sana. Status lo aja masih siswa SMA Galaxy dan sebulan lagi udah perpisahan."

"Tapi lo justru milih perpisahan lebih dulu, gak asik lo. Dulu aja lo selalu gangguin gue, dulu lo selalu spam gue, dulu lo selalu gangguin gue di sekolah, dulu lo selalu datang ke rumah gue secara tiba-tiba, dan dulu lo rela manjat gerbang rumah gue bawain pisang seakan gue ini monyet," cerocos Keeysha menatap gerbang rumahnya dari balkon tanpa mempedulikan air hujan yang membasahi sedikit tubuhnya.

"Dan lo juga kasih monyet segede kingkong. Apa lo tahu? Setiap gue lihat boneka kingkong itu, gue selalu inget sama lo. Dulu lo berjuang mati-matian buat gue dan sekarang? Lo hilang ditelan tuyul," sambungnya lagi.

Keeysha mengembuskan napas gusar lalu berbalik merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya. Ia menatap kembali foto demi foto dirinya bersama dengan Ravael.

Dalam diam ia mengagumi ketampanan Ravael. "Kok gue baru sadar lo itu ganteng pakai banget? Apa karena gue dibutakan karena Kak Lucas? Pantesan aja banyak banget yang ngehujat gue karena sia-siain lo ternyata lo beneran ganteng, huwa ...!" pekiknya mengigit boneka monkey.

"Ravael buruan balik kenapa, sih? Apa iya gue harus ke rumah nenek sihir biar gue tahu lo lagi di mana, sama siapa, ngapain aja? RAVAEL GUE SUKA BANGET SAMA LO, KAPAN LO BALIK GUE KANGEN BANGET SAMA LO!?" jeritnya, namun syukurlah hujan meredam teriakannya.

Keeysha memeluk erat boneka monkey berukuran melebihi dirinya, bahkan ranjangnya saja penuh karenanya. Keeysha menangis sejadi-jadinya teringat kembali kebersamaan dirinya dengan Ravael.

Sebenarnya sejak Ravael menyelamatkan nyawanya kala itu, ia sudah menyukainya. Akan tetapi rasa sukanya untuk Lucas belum pudar, itulah mengapa ia tetap bersikap seolah tidak menyukai Ravael. Ia tidak ingin Ravael terluka karena dirinya yang membagi cinta.

"Rav, lo tahu gak sih gue itu berjuang juga buat ngelupain Kak Lucas karena gue suka sama lo. Gue gak mau nyakitin hati lo karena gue sama dua orang, Rav. Gue berusaha sekuat tenaga gue buat cuma suka sama lo, biar lo itu jadi satu-satunya di hati gue." Tangis Keeysha pecah membasahi boneka monkey-nya.

"Akhirnya, hiks ... hiks ... gue berhasil ngejadiin lo satu-satunya di hati gue, Rav. T-tapi ternyata gue terlambat, lo justru ninggalin gue gitu aja. Apa ini karma buat gue, Rav? Hahaha ... indah banget, ya, karmanya. Manis banget." Keeysha lantas mengusap air matanya sebelum akhirnya ia tertawa hambar.

"Selamat, sekarang lo menang. But, its's okay. Gue bakalan tetap pertahanin perasaan ini buat lo. And I don't care lo bakalan balik atau enggak. Tapi gue harap gue punya kesempatan singgah di hati lo lagi," harapnya sebelum akhirnya terlelap.

☔

Raya menepuk pundak Keeysha lantaran sedari tadi gadis di sebelahnya tampak tak fokus dengan pelajaran, bahkan buku tulis milik Keeysha masih begitu polos tanpa ada coretan tinta sama sekali.

"Udahlah mikirin Ravaelnya. Kalau emang jodoh juga bakalan kembali, 'kan? Buat apa mikirin dia, sama aja kayak nyakitin diri lo sendiri," lontar Raya.

"Gue gak mikirin Ravael, jangan sok tahu!" ketus Keeysha lalu berfokus pada Pak Bagas yang tengah menerangkan soal fisika di depan kelas.