Beribu-ribu kali kau mengatakan tak menyukainya itu percuma karena nyatanya mata tak akan pernah bisa berbohong serta rasa cemburumu mendobrak seolah ingin berkata, "dia milikku!"
-My Husband is Badboy SMA-***
Ravael bangkit dari posisinya kemudian duduk di samping Keeysha menelungkupkan pipi gembul Keeysha dengan tangan kekarnya. "Gua gak akan bercanda. Kali ini gua serius. Gua kasih waktu lima detik buat lu jawab dari sekarang."
"Lima."
"Empat."
"Tiga."
"Dua setengah."
"Dua."
"Satu setengah."
"Satu!"
"Gak! Gue gak mau!" tolak Keeysha tegas.
Air wajah Ravael berubah menjadi kecewa. Ini kali pertama baginya mencurahkan isi hatinya pada seorang gadis, sekaligus kali pertama bagi dirinya ditolak mentah-mentah seperti saat ini. Padahal biasanya justru dirinyalah yang menolak. Ternyata ditolak itu menyakitkan.
"Kenapa? Apa gua masih kurang di mata lu? Apa gua harus kasih kembang ke lu kayak mau ziarah? Apa gua harus main gitar kayak pengamen buat lu? Apa gua harus nembak lu pakai puisi kayak anak SD? Apa gua harus lakuin semua itu biar lu terima cinta gua? Gua kurang apa buat lu? Apa kadar ketampanan gua ini gak cukup buat lu?" Ravael mengembuskan napas beratnya menunggu jawaban dari gadis yang sedari tadi terdiam.
Keeysha beranjak dari posisinya sembari memalingkan wajah dari Ravael. Entah mengapa rasa tidak tega menjalar kuat di hatinya, namun ia tidak bisa menerima cowok itu untung bisa singgah di hatinya.
"Lo itu terlalu urakan! Lo juga suka banget bolos, punya pacar banyak, pelajaran gak masuk otak, hobi banget tawuran, hobi balap liar juga, di sekolah lo selalu aja langgar peraturan. Gue gak suka cowok kayak lo! Mending lo sama cewek-cewek lo aja, jangan sama gue!" cerocos Keeysha hanya dengan sekali tarikan napas.
Ravael menarik lengan Keeysha dan menggengam bahunya lembut. "Apa gua harus berubah biar bisa dapatin hati lu, Keey?"
"Maybe." Keeysha mendunduk masih merasa tak enak usai menolak Ravael entah mengapa, biasanya ketika ia menolak laki-laki lain ia akan biasa saja seolah tak terjadi apa-apa. Mengapa pada Ravael berbeda? Apakah ia salah langkah?
"Oke, lu lihat aja besok di sekolah. Gua akan buktiin kalau gua bakalan berubah dan dapatin hati lu, Keey. Siap-siap aja," kekeh Ravael mencubit kedua pipi gembul Keeysha sambil menarik hidung mungilnya.
☔
Pagi ini terasa lebih hangat dari hari biasanya. Sang bagaskara memancarkan panasnya di pagi yang paling dibenci para siswa SMA Galaxy ini. Sudah tahu bukan hari apa itu? Tentu hari ini adalah hari Senin. Hari di mana para siswa diharuskan mengikuti upacara bendera merah putih yang begitu melelahkan.
Banyak siswa tengah mengumpat lantaran Pak Hendrawan tiada hentinya terus berpidato menambah rasa letih dalam diri mereka. Berbeda dengan Keeysha yang sedari tadi terus melirik ke kelas XII IPS II itu-tepatnya Ravael.
Apa dia beneran Ravael yang biasa gangguin gue? K-kok beda banget? batinnya.
Raya mencolek lengan Keeysha sambil berbisik. "Keey, temanin ke toilet, yuk! Gue kebelet mau ... anu."
Keeysha yang mengerti lantas mengangguk dan mundur dari barisan. Sebenarnya ia sangat malas mengantar Raya terlebih Raya pasti sangat lama berada di dalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...