Orang bilang mengikhlaskan orang yang disayang karena direbut orang lain terasa begitu menyakitkan, namun bagaimana denganku yang harus mengikhlaskan orang yang kusayang direbut oleh Sang Pencipta?
-My Husband is Badboy SMA-***
Keeysha duduk berhadapan dengan Ravael, sedangkan Rafka duduk di antara keduanya. Ravael menatap datar ke arah Keeysha yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Lo dari mana? Gue cariin gak ada, balik ke hotel udah basah-basahan sama Adik gue," cerocos Rafka menatap kedua insan di hadapannya bergantian.
"Gue tadi ngira ada orang tenggelam jadi gue nyebur ke kolam dan gak tahunya itu Ravael. Entahlah dia ngapain, buat panik aja," jawab Keeysha.
Ravael menarik paksa handuk yang Keeysha kenakan di kepalanya lalu ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang juga basah. "Itu hobi gua sekarang," balasnya dingin.
"Ambil handuk yang lain ada, 'kan? Itu handuk bekas gue ngapain lo pakai?" Keeysha lantas memakai tudung hoodie yang dipinjamkan oleh Ravael lantaran ia merasa kedinginan.
"Lagian malam-malam kayak gini lo renang tuh gak kedinginan apa?" Keeysha menggosokkan kedua telapak tangannya.
Ravael yang melihat itu lantas berjalan ke kamarnya meninggalkan Keeysha dan Rafka di ruang makan. Tidak lama Ravael kembali membawa selimut tebal lalu membalutkannya pada tubuh Keeysha.
"Gak usah sok jagoan lu itu lemah." Wajah Ravael tetap saja datar tidak ada lagi senyuman seperti sebelumnya. "Apa tujuan kalian ke sini? Gua gak butuh kalian."
"Gue mau tanya sama lo empat mata." Rafka dan Ravael lantas menjauh dari Keeysha agar Keeysha tidak mendengarnya.
"Apa'an?" tanya Ravael ketus.
"Rav, apa Arsyiffa baik-baik aja?" Rafka sengaja memperkecil oktaf suaranya karena Keeysha belum tahu kebenaran tentang Arsyiffa.
"Ngapain lu tanya tentang dia? Gak usah bahas!" Ravael menaikkan oktaf suaranya pertanda sang empunya suara tengah marah.
"Sorry, Keeysha tadi cerita sama gue. Dia dengar ucapan lo di taman belakang dan dia khawatir sama lo. Dia ingat kalau lo bilang 'ternyata rindu paling berat itu rindu dengan orang yang udah tiada.' Seketika gue keingat Arsyiffa, dia baik-baik aja, 'kan?" Panjang lebar Rafka menjelaskan pada Ravael dan sang empu lantas mengembuskan napas panjangnya.
Ekspresi yang semula datar berubah menjadi sendu. Ravael lantas kembali mendekati Keeysha, kini ia duduk di samping sang gadis. Ravael menatap lekat manik mata Keeysha lalu menggengam erat tangan sang gadis.
"Keey, maafin gua. G-gua ngelakuin ini bukan karena keinginan gua. Maaf, gua gagal jagain lu dan gua minta maaf udah sakitin hati lu," tutur Ravael lembut.
Keeysha menyunggingkan senyumnya membuat hati Ravael menghangat. "Gue tahu semuanya kok. Gue tahu lo kayak gini karena lo kehilangan seseorang, 'kan?" tebaknya.
Ravael menggeleng dengan senyum kecut di bibirnya. "Bukan itu alasannya, tapi gua mau cerita sama lu. Dengarin, ya, Kesayangan gua," cakap Ravael melepas genggamannya lalu mencubit hidung Keeysha.
Hati Keeysha menghangat, luka yang semula menggores hatinya kini perlahan pulih mendengar kata terakhir yang terlontar dari bibir Ravael.
"Nyebelin," cibir Keeysha.
"Keey, lu ingat, 'kan, gua pernah cerita kalau gua punya lima pacar? Dan lu ingat siapa pacar gua yang nomor lima?" Ravael menopang dagu dengan tangan kanan menghadap Keeysha.
Keeysha terdiam sejenak berusaha mengingat. "Oh, yang lo bilang sahabat lo itu, 'kan? Dan kata Queena dia sakit keras makanya lo sayang, 'kan? Dan kata Bang Rafka lo nembak mati Farisya demi nyelamatin nyawa Arsyiffa, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Jugendliteratur🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...