Betapa bahagianya hatiku rasakan perhatianmu, namun akankah perhatian itu tulus adanya? Akankah perhatianmu akan selamanya aku rasa? Ataukah hanya sementara saja?
-My Husband is Badboy SMA-***
Keeysha sedari tadi hanya terdiam menatap kosong papan tulis yang bertuliskan rentetan rumus Kimia yang begitu memusingkan para siswa kecuali Keeysha. Ia cukup pandai dalam pelajaran Kimia dan Fisika, tidak heran jika dirinya selalu mendapat nilai terbaik dalam kedua pelajaran yang rata-rata dibenci para siswa itu.
"Keeysha!? Apa yang kamu pikirkan, cepat tulis rumusnya dan kerjakan soal di halaman tiga puluh sembilan. Sedari tadi saya perhatikan kamu sibuk melamun," tegur Bu Sekar, Guru Fisika SMA Galaksi.
"I-iya, Bu. M-maaf saya tidak memperhatikan pelajaran Ibu. S-saya berjanji tidak akan mengulangi," ujarnya terbata-bata.
Keeysha meraih bolpoin di lacinya menuliskan rumus demi rumus yang ada di papan tulis. Usai mencatat ia beralih mengerjakan sepuluh soal di buku halaman empat puluh sembilan sesuai perintah Bu Sekar.
Hanya berselang lima belas menit saja Keeysha mampu mengerjakan soal yang begitu rumit serumit kisah cinta teman-teman Keeysha. "Saya sudah, Bu."
"Kumpulkan, biar saya periksa sekarang!" perintah Bu Sekar, Keeysha segera mengumpulkan pekerjaannya.
Saat ia hendak kembali duduk ke bangkunya tiba-tiba Keeysha terjatuh lantaran tersandung kaki Alisya. Keeysha menoleh menatap Alisya penuh tanya. Alisya pun menatapnya balik. "Maaf gak sengaja."
Keeysha hanya tersenyum sembari kembali duduk di bangkunya. Tidak lama kemudian Rafka menyusul mengumpulkan tugasnya. Walaupun keduanya kembar, namun kemampuan mereka berbeda. Rafka hanya unggul dalam pelajaran Fisika saja.
Rafka berbisik pada Keeysha saat dirinya hendak melewati bangku sang adik. "Mikirin apa?" tanyanya.
Keeysha hanya menggeleng kuat tidak ingin memberitahukannya pada sang kakak. Ia hanya ingin dirinya saja yang tahu, jikalau dirinya tidak kelepasan bercerita pada Raya-gadis yang masih sibuk berkomat-kamit mencari jawaban soal-soal yang meledakkan otaknya.
Bel berbunyi nyaring di telinga pertanda pelajaran telah usai. Yang ada dalam benak mereka hanyalah satu tempat yang tak lain adalah kantin.
Kantin benar-benar padat akan siswa yang berebut makanan. Keeysha hanya mendengus mencari di mana keberadaan Rafka agar ia bisa meminta tolong dan tidak perlu berdesakan membelah ramainya kantin.
"Mau gua pesanin?" Suara itu terdengar begitu familiar di telinga Keeysha. Siapa lagi jika bukan Ravael pemilik suara berat itu.
Keeysha mengubah wajahnya menjadi datar tampak tak suka dengan kehadiran cowok itu. Ravael mendengus sembari memegangi perutnya. Terbesit perasaan khawatir dalam diri Keeysha namun ia menepisnya kuat.
"Sakit?" Akhirnya pertanyaan itu lolos dari bibir mungil Keeysha.
Ravael menyeringai. "Gak sesakit hati gua sewaktu lu bilang benci sama gua," lontarnya sembari tersenyum kecut.
"Itu lo tahu kalau gue benci sama lo. Mending lo pergi sekarang, gue males dekat-dekat sama lo," ketus Keeysha.
Ravael tersenyum kecut rasa sakitnya kian bertambah, namun tidak apa. Ia akan tetap menjaga Keeysha agar Lucas tidak berhasil berbuat seenaknya pada Keeysha.
"Hati-hati, Keey. Kalau lu butuh apa-apa lu tinggal hadap ke belakang. Gua selalu setia di belakang lu. Kapan pun lu butuh, gua selalu sedia buat lu." Ravael mengacak-acak puncak kepala Keeysha sebelum berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...