Memang mudah 'tuk memaafkan, namun terasa pelik untuk melupakan
-My Husband is Badboy SMA-***
Ravael berbaring tidak jauh dari Keeysha. Ia terus menoleh menatap sang gadis yang masih terpejam sedari tadi. Ia terus memanjatkan do'a akan kepulihan Keeysha.
Ia bersyukur tipe darahnya sesuai dengan tipe darah yang mengalir dalam tubuh Keeysha yang berarti dirinya bisa mendonorkan darahnya untuk Keeysha.
Sang dokter bersama dengan perawat terus berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa Keeysha. Ravael beralih menatap langit-langit rumah sakit yang berwarna putih bersih. Ia tidak kuasa melihat kondisi Keeysha saat ini.
Beberapa saat sudah berlalu, akhirnya peluru yang bersarang di kepala Keeysha sudah berhasil keluar dan kepala Keeysha sudah ditangani dengan baik oleh sang dokter. Kini hanya menunggu Keeysha untuk sadar saja.
Rafka dengan setia menunggu sang adik dari tepi ranjang. Dika, Raya, dan Queena menunggu Keeysha di kursi panjang yang tersedia. Queena berjalan mendekati Ravael yang masih terbaring di ranjang samping Keeysha.
Cowok itu tampak memegangi tangan kirinya yang semula menjadi jalur menyalurkan darahnya untuk Keeysha. Queena dengan lembut menepuk pipi kanan Ravael membuat cowok itu terbangun.
"Sakit, ya?" tanya Queena lembut.
"Gak sesakit hati gue, Na. Lama banget Keeysha sadar, banyak banget darah gua yang ngalir ke dia. Donorin darah lu ke gua, dong, lu sodara gua, 'kan?" gurau Ravael menyengir kuda.
Queena menjitak puncak kepala Ravael. "Darah gue gak sesuai, bodoh!" pekik Queena.
Tidak lama tangan Keeysha mulai bergerak, Rafka yang mengetahui itu lantas berteriak dengan kerasnya. "Keeysha sadar!" pekiknya.
Ravael yang mendengar itu lantas beranjak dari ranjang UGD dan bergegas menuju ranjang Keeysha yang tidak jauh darinya. Queena yang mengetahui menyunggingkan senyumnya sembari menggelengkan kepalanya.
"Akhirnya lu sadar, Keey. Lu buat jantung gua nyaris berhenti, woi! Tega banget lu sama gua, Keey," cakap Ravael dengan nada dramatisnya.
Keeysha menyunggingkan senyumnya pada Ravael. "Alay," lirih Keeysha mengejek Ravael.
"Kok lu jahat sama gua, sih, Sayang. Padahal gua yang udah nyelamatin nyawa lu bahkan gua yang donorin darah buat lu. Oh, sungguh kejam diri kau wahai jodoh Ravael Radhia Alvaro." Mendengar ucapan dari Ravael, Rafka sontak menendang cowok itu dari belakang.
Nyaris saja Ravael terdorong dan hendak menimpa Keeysha jika saja tangan kekarnya tidak dengan cepat menopang tubuhnya. "Astaghfirullah, Bang. Alhamdulillah gua gak cium adik lu sekarang kalau gua cium dia, bisa-bisa ciuman pertama adik lu gua rebut, Bang," cakapnya.
"Ciuman pertama gue udah diambil Kak Lucas," beber Keeysha dengan wajah pucatnya.
Ravael yang mendengar itu hanya bisa tersenyum hambar sembari mengangguk. "Gak pa-pa kalau gua bukan cowok pertama yang cium lu, tapi gua bisa, dong, jadi cowok pertama dan terakhir yang miliki lu?" godanya.
"Gak! Gue gak mau nikah sama lo, gue maunya nikah sama Taehyung, Jungkook, Suga, Haechan, Jeno, dan Jaemin. Kya ...! Ganteng bingit! Kalau gak minimal anak CEO, deh! Terus mandiri kayak Kim Seokjin, perhatian kayak Min Yoongi atau Jung Hoseok, pengertian kayak Jimin, dan dewasa kayak Kim Namjoon! Ya kalo bisa semuanya, sih. Kya ...!" seru Keeysha masih dalam posisi berbaring. Tiba-tiba ia mendesah lantaran kepalanya terasa perih. "Ah, sakit."
"Makanya kalau ngehalu jangan tinggi-tinggi sakit, 'kan, tuh kepala. Mending haluin gua, gua yakin kepala lu bakalan sembuh," lontar Ravael menaik turunkan alisnya berupaya menggoda Keeysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...