Part 35. Tertembak

608 51 22
                                    

Cemburu itu manusiawi, namun bila melukai bahkan membunuh karena cemburu itu manusia babi
-My Husband is Badboy SMA-

***

Dika bersama dengan Lucas berlari menaiki tangga dan mencari tempat yang aman, sedangkan Ravael justru tetap terdiam di posisinya masih sibuk berkutat dengan layar ponselnya.

"Jin setan kang tak utusi"

"Dadyo sebarang"

"Wojo lelayu sebet"

"Heh, lo!" teriak seorang cowok yang sangat Ravael kenali.

Ravael mengalihkan pandangannya menatap cowok yang kini tengah berjalan mendekatinya. Dengan santai Ravael justru ikut mendekati cowok yang tak lain ialah sahabatnya sendiri. "Gua gak nyangka lu khianatin gua, Ka," timpal Ravael.

Cowok yang tak lain bernama Raka itu lantas menarik Ravael secara paksa masuk ke ruangan tersembunyi tersebut. Dengan pasrahnya Ravael menuruti Raka masuk ke dalam ruangan.

Mata Ravael memanas mengetahui Keeysha tengah duduk dengan posisi kedua tangan serta kaki yang diikat di kursi. Ingin rasanya ia menghantam Raka saat ini juga, namun semua akan terasa sia-sia.

Manik mata tajam Ravael beralih menatap ketiga gadis yang berdiri tidak jauh dari Keeysha. Siapa lagi jika bukan trio pembuat onar di sekolahnya siapa lagi jika bukan Val, Debora, dan Naila.

Dengan kejamnya Raka mendorong tubuh Ravael hingga cowok itu tersungkur berlutut menghadap Keeysha yang masih belum sadarkan diri, namun ia bersyukur ponsel yang ia letakkan di sakunya tidak terjatuh lantaran ia menahan dengan tangan kekarnya. Ravael tampak begitu pasrah meskipun di dalam hatinya ia terus berteriak menahan emosinya agar tidak keluar.

Dengan air mata yang mulai membasahi matanya Ravael menatap Keeysha. Tangan kekarnya hendak meraih pipi Keeysha berupaya membangunkannya, namun dengan cepat Raka menepisnya. Raka bahkan memegangi kedua tangan Ravael dengan kencangnya seolah tidak membiarkannya untuk menyentuh Keeysha walau hanya sedikit.

"Bagus, ternyata lo datang dengan sendirinya. Apa lo datang buat cewek bodoh ini, hmm?" Val menjambak rambut Keeysha dengan kencangnya membuat sang empunya merintih kesakitan di balik lakban hitam. Val kemudian menarik paksa latban yang membungkam mulut Keeysha dengan kerasnya.

"Ah," desah Keeysha sembari membuka matanya perlahan-lahan. "G-gue di mana? K-kenapa gue diikat? R-Ravael, lo di sini? Sebenarnya ada apa?"

Ravael hanya menatap Keeysha sendu tanpa berniat menjawabnya. Bibirnya terasa kelu untuk menjawab, ia lebih memilih untuk bungkam. Raka menendang perut six-pack Ravael dengan kerasnya hingga ponsel yang ada dalam saku Ravael terjatuh tergeletak di atas lantai yang penuh dengan debu.

Val meraih ponsel mahal milik Ravael detik kemudian gadis itu tersenyum miring pada Ravael. Val berjongkok di hadapan Ravael sembari tersenyum manis membelai pipi kanan cowok itu. "Cowok gue ternyata pintar, tapi sayangnya kalah pintar dari gue."

Val melempar ponsel Ravael ke arah tembok dengan kerasnya hingga ponselnya hancur seperti hati para remaja. Val kembali membelai pipi kanan Ravael dan cowok itu hanya diam tidak ada tanda-tanda dirinya hendak melawan. "Oh, Ravael, Sayang. Jangan macam-macam sama gue atau cewek bodoh itu terima akibatnya," ancamnya.

Debora yang berdiri di samping kiri Keeysha menyodorkan sebuah pistol ke arah kepala Keeysha membuat gadis itu terus menangis. Hati Ravael semakin hancur melihatnya, ia tidak bisa buat apa-apa, dirinya hanya bisa terdiam menyaksikan semua kejahatan Raka dan trio pembuat onar.

"Kenapa kalian lakuin ini? Apa salah gua? Apa salah Keeysha? Kenapa kalian benci sama dia?" raung Ravael sembari memegangi perutnya lantaran Raka dengan kerasnya menendang perut six-pack milik Ravael. "Lu! Kenapa lu sekongkol sama mereka? Munafik!"

[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang