___
⚠Perhatian ⚠
Kembali lagi saya beritahukan jika chapter empat puluh empat ini masih menceritakan masa lalu Ravael dan Lucas.
Sengaja tidak saya buat italic karena saya sedikit bingung menuliskannya dan tidak terlalu enak dipandang jika semuanya miring. Itulah kenapa saya sengaja membuatkan chapter khusus.
Semoga betah, yaw!
Happy reading🦋
___
Farisya semakin bersikap manis kepada Lucas semenjak dirinya mengira Ravael mulai cemburu karenanya. Namun semua itu hanya ia lakukan jika ada Ravael jika tidak, dirinya justru acuh pada Lucas. Hal itulah yang membuat keduanya bertengkar pagi ini.
"By, kamu manfaatin aku, hmm?" Lucas meringkas kedua pipi Farisya dengan tangan kekarnya.
"Enggak kok, By," kilahnya.
Lucas semakin mengencangkan tangannya hingga tanpa sengaja kedua pipi Farisya mengeluarkan darah segar lantaran tertusuk kuku tajam cowok di hadapannya.
Tidak ada pilihan lain bagi Farisya untuk mengakui hal yang sebenarnya daripada dirinya akan dibunuh oleh cowok di hadapannya ini. Lucas memang bukan seorang pembunuh, namun ia bisa melakukan apa saja pada orang yang sudah mengkhianati dirinya.
"I-iya, gue sengaja ngajak lo pacaran karena lo satu-satunya jalan bagi gue untuk dapetin apa yang gue mau," ungkapnya.
Lucas menatap tajam ke arah Farisya masih dengan posisi yang sama. "Jadi selama ini lo cuma main-main sama gue? Padahal gue berusaha tulus sama lo, Sya."
"Gue gak butuh ketulusan lo, gue cuma butuh Ravael!" pekiknya menjauhkan tubuhnya dari Lucas.
Lucas mengernyitkan dahi mendengar nama sahabatnya keluar dari mulut gadis impiannya. "Ravael? Maksud lo?"
"Gue suka dia dari dulu dan gue cuma butuh dia bukan lo! Gue cuma manfaatin lo karena lo satu-satunya cara buat dapatin Ravael," tegasnya.
Lucas menggengam kedua bahu Farisya menyadarkan sang gadis akan apa yang diimpikannya itu tidak akan pernah terwujud. Lucas sangat tahu Ravael begitu setia kepada Arsyiffa bahkan seolah-olah tidak ada gadis selain Arsyiffa di mata Ravael.
"Ravael cuma cinta sama Arsyiffa. Berhenti ngejar Ravael, itu cuma ngebuat lo capek, Sya," tutur Lucas.
"Gak! Pokoknya gue cuma mau Ravael, apa pun caranya gue pasti bisa dapatin!" tegas Farisya.
Walaupun gue harus lenyapin nyawa gadis penyakitan itu, sambungnya dalam hati.
"Apa hebatnya Ravael di mata lo, sih? Apa lo gak mau nerima cinta gue? Apa pun bakalan gue lakuin demi ngebuktiin kalau gue tulus, Sya." Lucas menggengam erat kedua telapak tangan mungil Farisya, Lucas menatap lekat manik mata cokelat terang sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Dla nastolatków🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...