Gua lupa jika sikap seseorang akan berubah seiring berjalannya waktu. Dan sekarang karena lu, gua begitu takut untuk meletakkan kepercayaan pada orang lain
-My Husband is Badboy SMA-***
Ravael begitu tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Lokasi yang tertera di layar laptop milik Dika ialah orang yang selama ini selalu bersama dengannya, bahkan sudah seperti seorang saudara bagi dirinya.
"Gak! Gua gak percaya dia pelakunya. M-mungkin lokasinya emang ada di daerah rumahnya. Gak, gak mungkin, Dik! Nggak mungkin dia tega khianatin gua, gua percaya sama dia," tepis Ravael masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Woi, ingat baik-baik. Hati-hati dengan seorang teman ia sangat pandai berkamuflase menjadi seorang sahabat. Dan seorang sahabat bisa aja berubah menjadi musuh lo dengan alasan tertentu." Kali ini Lucas yang menyahut dengan pandangan tak lepas dari layar ponselnya.
Tidak. Bukan untuk menghubungi sang mantan melainkan mencari sesuatu dari layar ponselnya. Tidak lama cowok itu menyodorkan ponselnya pada Ravael yang duduk di kursi kemudi. "Coba lo perhatiin nomor ini, sama atau beda. Ini nomor lama sahabat lo, kalau gak percaya gue ada bukti chat gue sama sahabat lo. Noh, makan tuh bukti!"
Ravael hanya diam, ia tidak menyangka semua akan seperti ini. Ia sudah dibuat khawatir akan hilangnya Keeysha, kini dirinya dipukul dengan fakta akan penghianatan seorang sahabat. Dengan mata sayu dirinya membandingkan nomor demi nomor dan hasilnya sama. "Gua nggak nyangka dia ngehianatin gua padahal gua udah percaya banget sama dia. Gua udah anggap dia saudara gua, nj*ng!"
Dika lantas memegang bahu Ravael berupaya memberinya kekuatan. "Sabar, Rav. Ini juga belum terbukti kalau dia pelakunya. Atur emosi lo jangan lo luapin sekarang dan ingat gue juga ada di sini. Gue bakalan bantuin lo, dengan imbalan tentunya," papar Dika disusul dengan candaannya.
"Sempat-sempatnya mikirin duit lo!" sambar Lucas melempar sepatunya mengenai Dika.
"Duit is nomor one! Gue lebih galau kalau gak punya duit," ungkap Dika dengan kejujurannya. "Cewek skip! Duit gaskeun! Hahaha ...."
Ravael kembali menyalakan mesin mobilnya kemudian melaju dengan kecepatan sedang. Pikiranya bercabang memikirkan masalah yang muncul menerjang dirinya. "Ke mana?" tanyanya singkat.
"Lo ingat kedai kopi dekat rumah dia, 'kan? Berhenti di situ jangan ngebantah ataupun tanya, patuhin aja apa yang gue suruh," perintah Dika.
"Lu siapa gua berani nyuruh-nyuruh gua!?" sungut Ravael dengan nada ngegas.
"Lo mau cewek lo balik kaga? Buruan, anj*r! Cukup mobil lo aja yang ngegas, mulut lo gak usah!" balas Dika tak kalah ngegas.
"Woi, kegunaan gue di sini ngapain? Nyimak perdebatan cowok tengik vs cowok sok pintar, hah!?" Lucas melipat kedua tangannya di depan dada sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.
Ravael menatap Lucas tajam tidak terima dirinya dihina. Ia kemudian melajukan mobilnya menuju lokasi yang Dika arahkan. Hanya membutuhkan waktu lima menit saja ketiganya sudah tiba di depan kedai kopi yang cukup ramai.
Ravael melepaskan sabuk pengamanannya, kemudian hendak keluar dari mobil mewahnya. Dika yang mengetahuinya lantas menarik baju cowok itu membuat sang empunya menggampar kepalanya. "Ngapain tarik-tarik baju gua? Melar, beg*!"
"Lo mau ke mana?" Dika mengusap kepalanya yang terasa perih lantaran pukulan dari Ravael.
"Masuk ke sanalah, apa iya gua mau lompat ke jurang," tunjuknya ke arah kedai kopi bernuansa Instagramable.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Novela Juvenil🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...