Tolong kembalilah, aku sangat merindukan dan membutuhkan dirimu. Akan tetapi, jika kau kembali apakah perasaanmu untukku masih tetap utuh ataukah justru perasaan itu runtuh?
-My Husband is Badboy SMA-***
Keeysha berjalan berbolak-balik layaknya setrikaan. Entahlah apa yang melekat dalam benak gadis berambut panjang tersebut, hingga dirinya tanpa merasa lelah terus berbolak-balik.
"Ayolah, kapan mulainya? Pusing gue lihat lo ke sana ke sini, mikirin Ravael lo?" cetus Raditya merasa pusing menatap Keeysha.
Keeysha sontak menghentikan cosplay-nya menjadi setrikaan. Ia menoleh menatap anggota OSIS satu per satu. "Eh, anu, semua udah hadir? Gue kira belum, makanya gue nungguin, hehe ...," cengirnya menggosok tengkuk yang tak gatal.
"Dari setengah jam yang lalu udah ready kali. Oh, lihatlah Ketua OSIS kita galau karena badboy sekolah ini menghilang." Rangga menaik turunkan alisnya membuat sang empunya lantas semakin kikuk di hadapan anggota OSIS.
"Kenapa kalian gak bilang? Ya udah, selamat sore, guys! Sebelumnya maaf, gue sengaja ngadain rapat sore ini untuk keperluan perpisahan senior yang bakalan diadakan bulan depan. Nah, pertanyaan gue, kira-kira apa konsepnya dan apa aja yang bakal ditampilin nantinya? Ada yang punya usul?" jelas Keeysha dan disimak oleh anggota lainnya.
"Undang badut aja seru! Lain dari yang lain, 'kan, tuh," usul Taro dibalas geplakan oleh Rangga.
"Beg*! Kebanyakan makan taro apa gimana lo? Lo kira ini buat anak-anak, hah? Gak sekalian lo ngundang topeng monyet gitu?" protes Rangga semakin ngasal. "Tapi seru juga ketemu kembaran Taro, ahahahaha."
"Gue punya usul!" Tiba-tiba salah seorang gadis mengangkat tangan kanannya dengan wajah berbinar. "Gue boleh, 'kan, kalau mau usul?"
"Bolehlah, kalau gak boleh ngapain gue bawa kalian ke sini? Lagian lo Wakil Ketua OSIS, 'kan?" balas Keeysha.
"Emang lo kuat bawa kita semua? Lo aja pendek plus kurus kayak gitu sok-sokan kuat lo." Suara itu berasal dari Ferdy yang tengah mengupil dengan asyiknya di pojok ruangan.
"Bukan gitu konsepnya Ferdy tukang ngupil!" geramnya menahan emosi agar tidak meledak.
"Gue cuma ngebersihin hidung gue, lo mau upil cowok paling ganteng di sekolah ini? Nih, gue bagi gratis." Ferdy justru menunjukkan harta karunnya berupa upil berukuran besar di jari telunjuknya.
Keeysha lantas melempar kemoceng ke arah Ferdy. "Sumpah, gue jijik banget. Udahlah, skip! Arsya, lo tadi mau bilang apa? Gara-gara Ferdy jadi kebuang banyak waktu," dengusnya.
Gadis berambut ekor kuda lantas menempelkan jari telunjuknya di dagu lalu menggerakkannya perlahan seolah tengah mengingat sesuatu.
"Hmm ... prom night pakai topeng gitu kayaknya seru. Nanti adain pentas nyanyi duet gitu loh, yang kedua dance antara Prom Queen dan Prom King. Puncaknya nanti dance ramai-ramai. Gimana, guys?" jelasnya.
Keeysha menganggukkan kepalanya sangat setuju dengan usulan Arsya. "Emang biasanya gitu, sih. Tapi okelah, kita buat dekorasi lebih pro daripada sebelumnya yang katanya biasa banget. Kita akan buat senior-senior kita terpukau dengan dekorasi dan penampilannya nanti."
"By the way, Prom King and Prom Queennya siapa? Dan yang nyanyi Kak Aurelie sama Kak Angga aja kali? Mereka suaranya bagus banget apalagi kalau couplean, lagipula mereka jadian, 'kan? Seru pokoknya!" usul Keeysha dengan wajah berseri membayangkan acara nanti.
"Gue setuju."
"Gue juga. Mereka cocok banget asli!"
"Bakalan baper gue."
"Gue sama siapa, Bro? Gue jomlo. Oke, masih ada waktu sebulan buat nyari pasangan. Oh, honey, I'm coming!" seru Ferdy memeluk angin.
"Mamam tuh upil!" cetus Raditya dibalas gelak tawa seluruh ruangan.
"Oke, nanti gue bakalan coba hubungin Kak Aurelie sama Kak Angga. Dan kira-kira Prom King and Prom Queennya mau mereka atau siapa? Bantuin guelah. Pusing kepala gue." Keeysha memegang kepalanya yang sudah nyut-nyutan memikirkan jutaan hal dalam benaknya termasuk-penyesalannya pada Ravael.
"Kayaknya lo aja, deh!" putus Arsya dan Cindy bersamaan.
"Gue setuju. Sabilah tampil depan senior-senior nanti. Siapa tahu lo jodoh sama Prom King. Prom King-nya ganteng banget pasti! Ah, gak sabar banget gue!" seru Amelia.
"Dasar betina, ada cogan langsung power full," sindir Vicky.
"Heh, Vicky Prasetyo! Masih mending gue cuma penggila cogan daripada lo buaya darat! Semua cewek lo embat ganti sana-sini!" protes Amelia tak terima.
"Gue bukan Vicky Prasetyo, anj*r!" Vicky mengelus dadanya mencoba bersabar namanya selalu disangkut pautkan dengan artis tanah air, padahal namanya sangat berbeda jauh. "Gue Vicky Aprillio Nathansyah! Mengcapek gue."
"Ekhem ... udah selesai debatnya?" Keeysha melerai anggota yang selalu saja berdebat membuatnya harus selalu bersabar. "Makin lama gue di sini makin banyak pahala, bawaannya harus sabar mulu."
"Lapor Bu Ketus OSIS, saya Okta izin pulang duluan mau ketemu cewek gue. Cewek gue pasti kangen banget sama wajah ganteng gue," potong Okta-cowok paling halu di antara anggota yang lain padahal ia adalah jomlo akut.
"Kayak punya aja lo," sindir Rangga.
"Ada, dong! At sea," kata Okta dengan bangganya.
"Yeah, fantasea," kekeh Ferdy menghentikan aktivitas menari harta karun di hidungnya.
Okta menatap datar ke arah Ferdy. "Fantasy itu woy!"
"Gue juga punya girlfriend in this nation," sosor Taro melipat kedua tangannya di depan dada.
"Yes, in your imagination." Kali ini bukan lagi Ferdy yang membalasnya melainkan Keeysha dengan wajah juteknya yang sudah terpampang nyata. "Apa'an, sih, kalian garing banget, deh!"
"Oh iya, thank you udah mau hadir di rapat singkat ini. Besok sore kita rapat lagi di sini sepulang sekolah, sekalian kita bicarain sama Kak Angga dan Kak Aurelie biar kita bisa siapin semuanya secara matang. Semangat, guys!" seru Keeysha mengangkat kepalan tangan kanannya ke udara.
"Semangat!"
"Cemungut!"
"Semangka!"
"Tarik, sis! Semongko!"
"Semangat empat lima!"
"Mangat!"
"Semangat ngepet!"
"Heh, ngadi-ngadi!"
☔
Keeysha merebahkan tubuhnya di atas ranjang tanpa mandi terlebih dahulu. Boro-boro mandi, melepas sepatu saja belum. Bahkan tas saja ia lempar ke sembarang arah tanpa menghiraukan nasib benda yang ada di dalam tasnya.
Dalam benak Keeysha kembali muncul keberadaan cowok yang tak lain adalah Ravael. Ia mengembuskan napas panjangnya. "Rav, selama itu kah lo menghilang? Sebulan lagi perpisahan, Rav. Apa lo udah pindah dunia?"
Buru-buru Keeysha menutup mulutnya lalu dengan cepat ia menampar bibirnya sendiri. "Ngomong apa gue? Tarik balik, jangan sampai terjadi."
"HUWA ... RAVAEL! LO INGET JALAN PULANG KAGAK, SIH!? KAPAN LO BALIK? GUE KANGEN!" pekiknya sembari menghentakkan kakinya di atas ranjang.
"Ah, kehilangan kabar dari lo aja kayak gini apalagi kalau kehilangan cinta lo, Rav." Keeysha terdiam memeluk boneka monyet pemberian Ravael yang ukurannya melebihi dirinya. "Boneka monyet ini saksi kalau ada monyet sungguhan yang nembak gue waktu itu. Huh, Ravael bisakah lo kembali?"
"Kalaupun lo kembali apakah perasaan lo masih ada buat gue? Atau milik gadis yang ada di negara lain yang sekarang lo pijaki?" lanjutnya kembali memeluk boneka monyet di sampingnya.
.
.
.Adakah kata-kata untuk Keeysha?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]
Jugendliteratur🌻 WELCOME TO MY SECOND STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 SEQUEL DARI CERITA "LOVE WITH INNOCENT GIRL" 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys!! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻 Semoga betah, HAPPY READING YAW^^ 🥀🥀🥀...