Part 7. Telepon dari Ravael

1K 81 49
                                    

Tak semua peduli berarti pertanda sayang, kepada sesama manusia memang harus peduli, bukan?
-My Husband is Badboy SMA-

***

"Keeysha? Ayo makan malam dulu, Sayang. Sudah jam delapan Keeysha belum makan. Abang Keeysha saja udah nambah dua piring, tuh!" Suara Icha berhasil menyita perhatian Keeysha yang sibuk mengotak-atik ponsel pemberian Ravael.

"Mama, bantuin Keeysha, dong!" rengek Keeysha menghampiri Icha di depan pintu kamarnya.

"Bantuin apa? Eh, Keeysha beli ponsel dari mana? Itu ponsel mahal Keeysha. Apa uang tabungan Keeysha, Keeysha pakai buat beli semua ini? Bukannya Mama sudah bilang tetap ditabung buat keadaan genting, 'kan?" cerocos Mamanya dengan sekali tarikan napas.

Keeysha mengembuskan napas panjangnya. "Mama yang cantik jelita tapi, sayang bawelnya sejagat maya. Hehehe ... ini yang beli Ravael, Ma. Dia beliin dua ponsel sama satu laptop karena gantiin ponsel Keeysha yang dia banting sampai hancur berkepang-kepang."

"Berkeping-keping, Sayang. Ravael beliin semua buat Keeysha? Ajak Ravael ke mari, dong. Mama pengin tahu tentang Ravael, nih! Kayaknya dia-" Icha sengaja menggantungkan ucapannya membuat Keeysha semakin penasaran.

"Apa?" Wajah Keeysha tampak penasaran tak sabar menunggu jawaban dari sang Mama.

Icha memeluk putri kesayangannya ini. Putri yang tumbuh sama seperti dirinya, sangat mirip. "Ravael sayang sama Keeysha."

"Mama! Mama kok bilang gitu! Ravael cuma beliin ini karena gantiin ponsel Keeysha yang mati mengenaskan karena dia tahu!" erang Keeysha seraya mencibirkan bibirnya.

Icha mendudukkan Keeysha di atas ranjang sambil ikut duduk di hadapan Keeysha. Senyumnya mengembang tulus di wajahnya. "Nak, jika seseorang memberikan sesuatu padamu tanpa kamu minta, mungkin baginya kamu itu istimewa. Seseorang pasti akan memberimu apa pun agar kamu berkecukupan."

"Coba perhatiin tingkah Ravael sama Keeysha. Apa dia kasih perhatian buat Keeysha? Apa dia memahami Keeysha? Apa dia selalu ada di saat Keeysha membutuhkan bantuan? Dan apakah dia sering mencuri perhatian Keeysha? Coba deh ingat-ingat lagi. Kalau semisal iya, Mama yakin Ravael itu sayang sama Keeysha," tutur Icha membuat Keeysha terdiam.

Otak Keeysha seakan mengalami flashback. Ia mengingat kembali perlakuan Ravael terhadapnya. Memang benar Ravael selalu melakukan semua itu. Namun ia hanya berpikir bahwa Ravael melakukannya semata karena teman saja.

"Iya, Ma. Tapi Keeysha sama Ravael baru ketemu beberapa hari. Masa dia langsung suka sama Keeysha, sih? Malah Mama bilang Ravael sayang sama Keeysha. Gak mungkin banget, deh," kilah Keeysha, "masa iya bisa sayang secepat itu, padahal Keeysha sama Ravael baru ketemu beberapa kali aja, Ma."

Icha tertawa menatap putrinya yang tampak salah tingkah. "Hati-hati nanti Keeysha sendiri yang sayang sama Ravael. Nanti Keeysha akan tahu kok apakah Ravael sayang Keeysha tulus atau tidak. Kalau dia tulus dan serius dia pasti akan datang ke sini tanpa Keeysha minta."

"Masa, sih, Ma? Terus kemarin waktu antar Keeysha dia gak mau masuk, tuh!" kilahnya lagi.

"Itu karena sudah malam, Sayang. Gak mungkin dong anak cowok ke rumah ceweknya sewaktu malam," ujar Icha lembut.

"Ma, terus pacarnya Raya itu datang jam sepuluh malam loh, Ma. Itu kok boleh? Dulu, sih, kalau sekarang udah putus gara-gara gak direstuin papanya," celetuk Keeysha.

Icha tertawa. Rupanya putrinya memang benar-benar sepolos dirinya dulu. "Wajar kalau Papanya gak setuju, cowok yang baik gak akan mau datang ke rumah ceweknya malam-malam."

[✔️]My Husband is Badboy SMA [Sequel LWIG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang