37

586 97 9
                                    

Jihoon menatap datar orang-orang yang melihatnya dengan penuh keterkejutan. Bagaimana mungkin pewaris tunggal Tuan Lee tiba-tiba datang ke rumah sakit bersama Tuan Muda Kwon yang selama ini membantu Tuan Lee menghandle beberapa tugas berat pemilik perusahaan Tuan Lee.

Soonyoung juga tidak ambil pusing pada mereka yang berbisik jelas ditelinganya. Lagipula itu seperti sudah makanan sehari-hari baginya dan Jihoon.

"Nona Jihoon, Tuan Soonyoung?" keduanya menoleh pada seorang pria bersetelan jas lengkap yang sedang membawa beberapa map ditangannya. Dibelakangnya ada beberapa bodyguard yang setia mengikuti dan membantunya.

"Hwang oppa!" Secara refleks Sekretaris Hwang mengusak rambut gadis yang lebih muda itu. "Oppa ada apa disini?"

"Aku diutus membawa seseorang untuk menjadi sekretaris baru Tuan Muda Kwon. Tapi ia sudah datang lebih dulu, aku terlambat karena ada beberapa hal yang harus ku urus"

"Sebaiknya kita sambil berjalan keruangan" ketiganya berjalan beriringan, membiarkan para bodyguard Sekretaris Hwang berada disekitar mereka. "Aku harap pilihanmu tidak mengecewakan, hyung" senyum tulus diberikan yang lebih tua.

"Kau tidak perlu khawatir, aku menjamin orang pilihanku tepat untukmu"

.

.

.

   Diruangan itu terdapat seorang pria dengan setelan tuxedo formal tengah duduk menunggu dengan gugup. Pria itu langsung berdiri dan sedikit membungkuk pada mereka dan Sekretaris Hwang.

   "Perkenalkan, dia Min Choongi. Dia adalah yang terbaik dimataku saat ini. Dia sudah sangat handal menghandle pekerjaan seorang sekretaris untukmu Tuan Muda Kwon" kini sekretaris Hwang menatap pria itu. "Perkenalkan dirimu, Choongi-ah"

   "Nde, annyeonghaseyo. Saya Min Choongi, sekretaris baru Anda Tuan Muda Kwon" pria itu kembali membungkuk beberapa kali kepada Soonyoung. Membuat Soonyoung maupun Jihoon merasa sedikit tida nyaman.

  "Panggil Soonyoung saja, sepertinya usia kita tidak terlalu jauh" Choongi langsung berhenti membungkuk dan tersenyum canggung. "Dan kenalkan, ini Jihoon tunanganku" Soonyoung sedikit memberi ruang agar keduanya berjabat tangan kecil. Sedang Jihoon hanya tersenyum tipis seperti biasanya. "Duduklah dulu" Soonyoung membiarkan pria itu duduk dihadapannya dan Jihoon, berdampingan dengan Sekretaris Hwang.

    "Aku masih seorang mahasiswa semester akhir seperti Jihoon, jadi aku meminta sejak awal padamu untuk mengaturkan jadwalku agar aku masih bisa menyeimbangkan tugas akhir dan pekerjaanku. Kau akan dibantu oleh Hwang hyung untuk beberapa minggu awal untuk adaptasi, tapi setelahnya aku harap pekerjaanmu dapat berjalan lancar. Jika kau butuh bantuan katakan saja" Choongi mencatat beberapa yang perlu ia ingat dari ucapan Soonyoung. "Biasanya Jihoon akan membantuku dibeberapa hal, kau juga bisa menghubunginya jika aku sulit dihubungi"

.

.

.

    "Noona!" Wonwoo terdiam ditempatnya saat melihat Park Jihoon mendatangi fakultasnya. Pria yang lebih pendek darinya itu berlari kearahnya dengan cepat. Wajah mantan muridnya itu begitu berantakan namun terlihat berpura-pura baik-baik saja. Sedikit merapikan poninya lalu menunjukkan senyum innocent nya pada Wonwoo. "Apa noona hari ini sibuk?" Wonwoo hanya masih menatap datar Jihoon. Sebelah alisnya terangkat menanyakan maksud adiknya itu. "Ah.. noona pasti sudah tahu ya?" kepala pria itu menunduk takut. Maniknya yang tadi jenaka kini nampak begitu khawatir. "Apa noona baik-baik saja? Aku.. maafkan aku" suaranya melirih diakhir kalimat.

  "Ikut aku" Jihoon patuh mengekori Wonwoo ke samping perpustakaan fakultasnya. Wonwoo sengaja memilih tempat ini, setidaknya lebih sepi daripada di tengah lorong tempat para mahasiswa lewat. "Katakan"

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now