34

876 124 27
                                    

Flashback

   "Kau tidak mengatakan padaku jika Daehyun ada dikampus kita?" Soonyoung akhirnya mengeluarkan kalimat yang sedari tadi ia tahan. Mereka barusaja sampai di apartemen setelah menjemput Jihoon dan Wonwoo. Wonwoo dan Mingyu yang kembali ke apartemen mereka tentu saja.

   "Aku sudah akan memberitahumu"

   "Kapan?" kedua tangan pria itu berada dipinggang dengan raut bingung. Sedangkan Jihoon meneguk infus water miliknya dari lemari pendingin.

    "Kemarin. Saat kau sedang mengerjakan semua tugasmu yang begitu hetic itu" mengusap wajahnya lelah. Soonyoung ingat, Jihoon yang tiba-tiba menghampirinya malam itu. Mencoba menanyakan baik-baik pekerjaannya, namun justru respon dari dirinya yang tidak baik. "Ingat?"

   Soonyoung mendudukkan dirinya pasrah ke sofa ruang tengah dan memejamkan matanya sejenak disana. Jihoon menyusul setelahnya. Duduk disebelahnya dengan manik menatap lurus ke layar hitam televisi didepannya dengan kedua tangan menyilang didada.

    "Maaf" lirih sekali. Tapi Jihoon masih dapat mendengarnya. "Tapi saat itu aku-"

   "Jangan membuat alasan ketika kau ingin meminta maaf. Itu akan membuatmu terlihat tidak menyesal jika kau ingin tahu"

    "Okey. Kemarilah" dengan senang hati Jihoon masuk kedalam pelukan hangat Soonyoung, dan membiarkan dirinya bersandar pada laki-laki itu. "I'm sorry" gadis itu mengangguk kecil sebelum mendongak menatap wajah Soonyoung.

   "Kau bertemu dengannya?" anggukkan didapat Jihoon. "Lalu?" senyum miring muncul di bibir itu dan menaikkan sebelah alisnya sesaat. Dan Jihoon tahu apa makna raut wajah Soonyoung.

flashback off

.

.

.

    Baru saja dirinya dengan Jihoon merasa santai, kini artikel sampah itu benar-benar muncul dipermukaan. Dirinya tahu dengan jelas siapa penyebab tulisan tidak bermutu itu. Hanya orang-orang yang satu sekolah dengan mereka lah yang mengetahui berita ini. Jelas tidak mungkin Mingyu ataupun Wonwoo. Satu orang yang jelas ia curigai adalah Daehyun.

   Soonyoung mengusap wajahnya kasar. Gadis itu benar-benar ingin bermain ternyata. Dan Soonyoung tahu pasti, cepat atau lambat Jihoon pasti mengambil tindakan jika telah menyangkut orang lain. Setidaknya ia merasa bersyukur Eunbi berada jauh dari mereka, setidaknya gadis itu akan memiliki kehidupan yang lebih baik.

  Tidak ada angin tidak ada hujan Jihoon tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan senyum penuh kemenangan. Terlihat mengerikan dan menyenangkan disaat bersamaan. Ponsel ditangannya disodorkan pada Soonyoung.

    "Ingin memutar permainan?"serunya bahagia.

    "Dapat darimana, Ji?"

    "Sumber terpercaya" wajah gadis itu blank. Ia meraih tangan Soonyoung dan memeluknya erat. "Tidak keberatan jika meminta bantuan Minjae sunbaenim?"

    "Apa?" Jihoon sudah menduga respon ini. Tapi satu-satunya cara adalah meminta bantuan Minjae, bagaimana pun seniornya itu memiliki peran penting di majalah kampus.

    "Majalah kampus"

     "Tidak. Kita gunakan cara lain. Tidak untuk majalah kampus. Sama sekali tidak"

     Dan sekali kata tidak muncul dari bibir Soonyoung, maka seterusnya tidak.

.

.

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now