40

705 93 14
                                    

  WARNING 🔞🔞

NYEREMPET YAAA, AWAS!!!

.

.

  Soonyoung memperhatikan Jihoon yang sejak tadi diam didepan cermin. Pandangan gadis itu kosong, tidak dapat Soonyoung duga apa yang sedang dipikirkan kepala cantik Jihoon. Cukup lama hingga ia memutuskan menghampiri Jihoon. Tangannya memeluk Jihoon dari belakang, tapi tubuh Jihoon justru tiba-tiba ambruk kearahnya.

   "JIHOON!" Panik. Soonyoung benar-benar panik. Tidak biasanya Jihoon seperti ini. Baekhyun yang mendengar Jihoon tiba-tiba ambruk langsung mendekat, meminta Soonyoung merebahkannya di sofa terdekat. Wajah Jihoon tidak menunjukkan kesakitan berarti, hanya sedikit pucat. Keringat dingin terasa dari sisi-sisi wajahnya.

   "Bawa dia pulang, Soon. Dia hanya kelelahan"

   "Tapi tidak biasanya dia seperti ini, ssaem!"

   "Dia hanya terlalu banyak pikiran. Dan yang dibutuhkan nya saat ini hanya istirahat"

.

.

.

   Gadis itu menatap pasien rumah sakit yang masih tidur dengan tidak berminat. Maniknya justru jatuh pada layar televisi yang menampilkan konferensi pers Lee Woozi yang cukup mengambil alih berita korea saat ini. Produser dan composer muda yang sangat berbakat hingga menjadi incaran para agensi besar saat ini. Namun sifat misteriusnya yang membuat beberapa fans begitu tertarik padanya.

   Bibir merah lipstiknya tersenyum miring melihat ekspresi Woozi yang sama sekali tidak goyah. Lalu seringainya makin melebar ketika layar berganti menampilkan Eunbi disana.

   "Bagaimana bisa mereka begitu akur sekarang? Sangat menarik" suaranya begitu lembut untuk mengomentari apa yang terjadi dikonferensi itu.

   "Lalu, apa yang kau inginkan sekarang? Saat ini banyak yang membantunya. Bahkan temanmu sendiri" pria yang lebih tua itu menyilangkan tangannya di dada. Melirik sekilas pasien rawat inap yang masih betah tertidur diranjang pasien.

   Wanita itu berjalan begitu menggoda kearahnya, dan duduk dipangkuannya dengan tenang. Membiarkan tubuhnya menempel pada pria itu. "Apa kau masih menginginkan Lee Jihoon?"

   "Apa kau gila? Tentu saja, aku masih ingin mencobanya. Akan kubuat gadis sok kuat itu berada dibawah kungkunganku" bibirnya mengecup cepat ujung bibir wanita itu. "Dan kau, jangan menggodaku. Kita masih dirumah sakit" tangannya begitu aktif bermain disepanjang tulang punggung wanitanya.

  "Kukira kau masih menginginkan Eunbi" wanita itu sengaja menggoyangkan pinggulnya. Mencoba menggoda sesuatu yang ada dibawah sana.

  "Dia masa laluku. Tapi aku akan membunuhmu jika kau menyakitinya"

   "Kau dan Park Jihoon sama saja. Kau tidak ingin aku menyakiti Eunbi, dan anak kecil itu tidak ingin aku menyakiti Wonwoo" keluhnya.

   "Tapi kita memiliki tujuan yang sama"

.

.

.

   Jihoon membuka kedua matanya dengan rasa sangat berat. Kepalanya seperti dihantam batu besar, tenggorokannya juga kering. Keningnya mengerut saat matanya mendapatkan cahaya lampu yang begitu terang secara tiba-tiba.

  "Kau sudah bangun?" itu Wonwoo. Gadis tinggi itu membawa minuman hangat ditangannya. "Minum ini dulu, aku panggilkan Soonyoung sebentar"

  Setelahnya, Soonyoung masuk dengan wajah lebih berantakan dari terakhir yang Jihoon ingat. Pria itu membuka kedua tangannya, menyuruh Jihoon masuk kedalam pelukannya. Dengan senang hati Jihoon masuk kedalam pelukan Soonyoung.

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now