8

925 137 4
                                    


"Apa.. Jihoon sunbaenim dan Soonyoung sunbaenim sudah menikah?"

.

.

.

    "Apa yang ingin kau dapatkan sebagai jawaban?" gadis bergigi kelinci itu menggigit bibir bawahnya ragu. Maniknya terus menatap pada cincin yang melingkar di jemari Jihoon. Sama seperti milik Soonyoung. "Apa yang kau dengar dari mereka?" kepalanya yang sedarit adi tertunduk langsung terangkat dan menatap Jihoon.

    "Aniyo.. bukan seperti itu sunbaenim, hanya saja.."

   "Katakan padaku"

    "Hanya saja.. banyak kabar yang beredar mengenai hubungan kalian. Saya tidak tahu kebenarannya, maka dari itu aku bertanya" Gyuri kembali menunduk. Ia merasa bersalah dan merasa mengganggu kehidupan seniornya. "Tapi jika sunbae-"

     "Benar"

     "Nde?" matanya membulat dengan mulut terbuka lebar. Apa ia tidak salah dengar? Jihoon nampak tenang dan anggun seperti sebelumnya, maniknya menatap tegas kedalam mata Gyuri. Ia mengangkat tangannya dengan cincin berkilat cantik yang tersemat dijemarinya pada Gyuri. Bibirnya terangkat kecil, tersenyum tipis tapi sungguh sangat menenangkan dan cantik. "A..a.. jadi begitu"

   Adik tingkatnya jadi salah tingkah, pipinya bersemu merah namun juga terkejut. Ada sedikit rasa geli dan bersalah dibenaknya. Namun apa boleh buat, lagipula kabar itu sudah terlanjur beredar luas. Jadi lebih baik ia biarkan saja.

   "Tanyakan saja pada Soonyoung jika kau ingin tahu lebih banyak. Kurasa ia akan dengan senang hati memberitahumu"

   Jihoon tidak lagi bisa menahan rasa gelinya seusai Gyuri keluar dari ruangan itu. Mengulum bibirnya geli lalu menggelengkan kepalanya gemas dengan tingkah adik tingkatnya itu.

.

.

.

   Soonyoung mengernyitkan dahinya, Jihoon terus menatap cincin pertunangan mereka sejak ia menjemput gadis itu sore tadi. "Ada apa?"

  Bukan menjawab, Jihoon justru mengambil tangan Soonyoung dan mengusap cincin pertunangan mereka dengan senyum kecil dibibirnya. "Apa kau sedang senang saat ini?" Menggeleng kecil lalu kembali menatap Soonyoung.

   "Gyuri bertanya tentang cincin ini tadi sore" dahi Soonyoung makin mengernyit bingung.

   "Gyuri?"

    "Hoobae"

    "Lalu?"

    "Dia berkata bahwa ada kabar bahwa kita telah menikah karena cincin ini" kali justru Soonyoung yang tidak bisa menahan senyum bahagianya.

    "Bukankah benar?" Jihoon langsung menghempaskan dengan kasar tangan Soonyoung dan kembali pada wajah datarnya. Menganggap tidak terjadi apapun sebelumnya. "Eeii.. aku hanya bercanda" Soonyoung mengacak surai lembut Jihoon. "Lalu apa kau menjawabnya?"

   Jihoon tidak menjawab. Gadis itu memalingkan wajahnya dan meneruskan makannya dalam diam. Tanpa ekspresi sedikitpun. Tapi justru itulah yang membuat senyum Soonyoung semakin cerah. Apakah ini pertanda bagus untuknya? Sungguh, hatinya begitu lega saat Jihoon tidak lagi menolaknya. Meskipun juga tidak menerimanya. Tidak masalah, masih banyak waktu untuknya memenangkan hati Jihoon.

.

.

.

    "Unnie! Oppa!!" Yeji berlari kecil kearah Soonyoung dan Jihoon yang telah menjemputnya sejak beberapa menit yang lalu. Gadis yang memiliki mata mirip dengan Soonyoung itu langsung memeluk Jihoon erat-erat, membiarkan Soonyoung mengambil alih koper dan barang bawaannya yang lain.

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now