50

322 41 18
                                    

   Satu lagi ujian stase mereka lalui. Tinggal sedikit lagi ujian kompetensi akan digelar. Ujian yang menentukan kelulusan dan kelayakan diri selama enam tahun mereka studi ini. Seowon melemparkan tubuhnya ke ranjang ruang istirahat, sedangkan Mingyu merebahkan dirinya dilantai begitu saja. Mereka baru saja selesai melewati ujian interna. Tersisa stase obgyn, dan forensik.

  Jihoon dan Wooseok merebahkan kepalanya dimeja begitu pantat mereka menyentuh kursi. Jinhyuk, Daniel, dan Soonyoung masih mengirim beberapa laporan kasus ke ruang residen, untuk diteruskan ke kepala departemen interna. Departemen interna ini sangat hectic. Hampir tidak ada jeda untuk mereka bernafas. Bahkan malam hari pun terasa seperti siang.

  "Aku ingin libuuuuurrrr hiks" Seowon merengek disana. "Tidak bisakah pergantian stase ini kita libur seminggu penuh?"

  "Bisa" Seowon langsung duduk tegak ketika Mingyu menyahuti ucapannya tegas. "Bisa-bisa diblacklist kau dari stase obgyn"

  Wooseok tidak dapat menahan tawanya saat sebuah bantal melayang mengenai wajah Mingyu. Kemudian beralih pada satu-satunya patner wanitanya. "Kau ada rencana apa liburan ini?"

  "Pulang ke rumah ayah Soonyoung. Aku merindukan beliau" Wooseok tahu, meskipun wajah Jihoon tidak menunjukkan ekspresi apapun tapi manik kelam Jihoon mengatakannya dengan tulus.

  "Kapan-kapan ajak kami kesana, aku juga ingin berlibur" gadis bermarga Lee itu hanya tersenyum kecil dan menaikkan alisnya.

  Soonyoung tiba lebih dulu daripada Jinhyuk dan Daniel. Ia langsung mengajak Jihoon untuk berkemas dan pulang. "Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"

"Tiba-tiba sekali?"

Soonyoung memberikan cengirannya. "Tidak juga, aku sudah merencanakannya sejak lama. Hanya baru bisa terlaksana sekarang" mereka dalam perjalanan pulang saat ponsel Jihoon bergetar dan menampilkan pesan singkat dari Eunbi.

Aku pulang. Jika kau tidak keberatan, apa aku bisa menemuimu?
-Eunbi

  Jihoon menghela nafasnya. Disatu sisi ia masih tidak ingin menerima kehadiran Eunbi kembali dihidupnya. Tapi disisi lainnya, ia merasa mungkin ini saatnya untuk bisa berdamai dengan keadaan. Lagipula kehidupannya yang sekarang sudah baik-baik saja. Ia dengan Soonyoung juga mampu bertahan bahkan memiliki rencana ke jenjang selanjutnya. Jadi tidak ada yang perlu Jihoon ragukan lagi bukan?

Mungkin 3-4 hari dari sekarang aku bisa
-Jihoon

.

.

.

  Jihoon tidak habis pikir dengan Soonyoung. Lelaki itu mengatakan ingin mengajaknya ke suatu tempat, tapi tidak ia kira dengan sebuah koper berisi barang mereka dibagasi. Ia menggelengkan kepalanya.

  "Libur stase kita tidak banyak Soonyoung.
Please be wise to enjoy this holiday"

  "It's okay, babe. Tenang saja" Soonyoung mengusap puncak kepala Jihoon gemas. "Nikmati liburan kali ini oke?"

  "Bukannya kita harus kerumah Abeoji? Dari kemarin Yeji sudah menodong jatah liburan"

   "Aku sedang ingin berdua denganmu dulu, nanti saja ke rumah abeoji. Biarkan saja Yeji, dia harus belajar mencari kesenangannya sendiri" Soonyoung terus menggenggam jemari Jihoon, dengan sebelah tangan yang fokus memegang kemudi.

  "Terserah, yang penting aku sudah mengingatkan perihal abeoji dan Yeji"

   Selama perjalanan Jihoon sempat tertidur beberapa kali. Sejujurnya ia tidak tega membiarkan Soonyoung menyetir sendirian, tapi matanya benar-benar lengket. Tidak bisa menunda waktu tidur lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now