48

244 44 5
                                    

   Soonyoung ada disana, memperhatikan jalannya shooting promosi dengan tenang. Menunggu Jinhyuk yang katanya juga akan datang menemani Wooseok.
Jihoon nampak cantik, padahal ia hanya mengenakan blouse navy dengan jeans putih dan dipadukan dengan sneli dokter putih miliknya. Rambutnya yang di kuncir penuh menambah kharisma wajah tegas nan elegan. Manik tajam dibalik kacamata itu membaca deretan huruf panduan promosi kali ini. Ternyata akan ada sedikit tanya jawab. Namun hal yang paling tidak Jihoon pahami adalah mengapa mereka melakukan shooting di departemen pediatri. Mungkin karena ada anak-anak yang ceria, atau fasilitas entertain sebagai penunjang disana. Seperti ada piano, biola, gitar, dan beberapa alat musik lainnya yang memang diepruntukkan pasien-pasien cilik disana.

  Jihoon menoleh saat ia merasa ada tarikan di snelinya. Disampingnya ada seorang bocah kecil yang menatapnya dengan mata bulat yang berkedip lucu.

  "Kata perawat disana, saem bisa memainkan piano" ucapnya lirih. Jemari mungil itu menunjuk ruang perawat di seberang ruang bermain tempatnya shooting.

  "Kau ingin kutemani bermain piano?" Bocah itu menggeleng. "Ingin aku memainkan sesuatu?" Kali ini ia mengangguk. Jihoon kemudian menggenggam jemari itu dan membawanya ke piano di ujung ruangan. "Baiklah, ingin memainkan lagu apa?" Tidak ada jawaban. Bocah itu menundukkan kepalanya kemudian menggeleng lesu.

  "Aku tidak tahu, dulu eomma sering memainkannya untukku"

  "Tidak apa-apa, kita bisa bertanya apa judul lagunya" anak kecil itu semakin menundukkan kepala nya. Air mata mulai menggenang disana.

  "Eomma sudah tidak ada" sangat lirih dan terasa getaran menyesakkan disana. Jihoon memeluk anak itu.

  "Siapa namamu?"

  "Na Bi"

  "Nama yang cantik, seperti kupu-kupu" senyum malu-malu perlahan muncul di bibir gadis kecil itu.

  Jihoon perlahan mulai menggerakan jarinya diatas tuts piano itu. Nadanya yang lembut menarik perhatian sekitarnya. Begitu juga dengan pasien-pasien cilik lainnya yang mulai mengerubungi mereka. Soonyoung tersenyum senang melihatnya.

  Wooseok mendekati Jihoon dan gadis kecil itu. "Ingin ku nyanyikan sesuatu?" Pasien-pasien cilik lainnya bertepuk tangan begitu riuh, hal ini membuat atmosfer di ruangan itu menjadi ceria dan penuh energi.

  Tapi ada hal yang menganggu Soonyoung. Diujung lainnya ia melihat Daniel menatap penuh pujaan kearah Jihoon. Soonyoung mencoba untuk tidak peduli selama Jihoon tidak menunjukkan gejala apapun mengenai perasaan Daniel. Namun rasanya tetap tidak suka. Raut wajah Soonyoung kembali mengeras setelah mengetahui ini. Apalagi saat ponselnya berbunyi dan merupakan panggilan untuk koas yang tersisa untuk segera menghadap Dokter Seohyun dan Prof Hwang. Jinhyuk menepuk pundaknya untuk segera ikut pergi, meskipun dirinya sendiri juga tidak ingin meninggalkan Wooseok disana.

  Jihoon menghampiri Soonyoung saat lelaki itu memintanya mendekat. Direngkuhnya sebentar gadis itu ke dalam pelukannya. Menghirup aroma Jihoon yang menenangkan sesaat tidak akan membuatnya terlambat. "Aku dan yang lain harus bertemu Dokter Seohyun dan Prof Hwang"

  "Hmm, tidak apa. Nanti aku akan menghubungimu. Jangan khawatir"

   "Hubungi aku segera, aku juga akan menghubungimu setelah ini selesai" Jihoon mengangguk dan tersenyum kecil. Ia membiarkan Soonyoung mengecup puncak kepalanya sebelum lelaki itu pergi.

   Jihoon kembali pada Wooseok dan anak-anak kecil itu sebelum bagian kemahasiswaan memintanya untuk segera bersiap. Sesuai dengan arahan yang telah diberikan, mereka melakukan perkenalan dan melakukan tanya jawab kecil. Setelahnya mereka akan berkeliling untuk mempromosikan rumah sakit pendidikan ini pada khalayak umum. Namun mereka dibagi menjadi dua tim untuk efisiensi waktu, Wooseok dengan Minjae lalu Jihoon dengan Daniel. Hal yang jelas akan membuat Sooyoung marah jika ia tahu.

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now