27

776 133 15
                                    

          Jihoon dan Soonyoung berjanji menemui Baekhyun sore ini di salah satu kafe terdekat. Keduanya tiba lebih dulu sebelum Baekhyun dan memilih memesan beberapa minuman sembari menunggu. Soonyoung memperhatikan penampilan Jihoon dalam diam, lalu tersenyum kecil.

      "Apa yang kau pikirkan" sungut Jihoon. Sejak pagi Soonyoung memang berkali-kali menggodanya, pipinya yang semakin gembul membuat Soonyoung terus menerus memainkannya.

    "Tidak ada" laki-laki itu terkekeh kecil. "Ji, kau tidak ingin mengganti gaya rambutmu?"

    "Kenapa? Kau bosan?" Jika tidak mengingat ini ditempat umum rasanya Soonyoung ingin terus mencubit dan mengecupi pipi gembung kekasihnya. Bibirnya terpout lucu. Dengan kacamata bacanya yang bulat sangat tidak sinkron dengan dandan Jihoon yang justru terlihat dewasa. Rambut hitam panjang bergelombang tanpa poni itu tertata apik dengan ikatan setengah di rambutnya.

    "Aniyo, hanya saja sepertinya kau akan terlihat lebih fresh jika memotong sedikit rambutmu. Lagipula ketika kita Co-assistant nanti kau tidak akan terganggu dengan rambutmu, Ji" ia menyisipkan anak rambut Jihoon ke belakang telinga hingga pipi bulat gadis itu terlihat semakin jelas. "Dan kau akan terlihat lebih segar nantinya, bagaimana?" Soonyoung mencubit pipi Jihoon, ia tidak tahan melihat gadisnya menggembungkan pipi begitu saja. "Ini tempat umum Jihoon, jangan cemberut seperti itu atau aku tidak akan tahan, oke?"

    Jihoon mengerutkan dahinya kian kesal. "Kau dan otak kotormu itu benar-benar"

    "Kalian sudah sampai ternyata" keduanya otomatis berdiri dan membungkuk kecil pada Baekhyun begitu mendengar suaranya, tapi kemudian mereka terdiam dan terkejut akan pria yang dibawa guru mereka.

   "Jihoonie!" pria di belakang Baekhyun memeluk Jihoon dengan erat. "Ternyata kau yang dimaksud Baekhyun, dan OH! Kau juga disini" laki-laki itu berseru terkejut melikat Soonyoung juga disana.

    "Kau mengenalnya?" Baekhyun duduk dan bertanya pada lelaki itu.

     "Tentu saja, Baby. Dia adalah orang yang aku ceritakan padamu. Gadis berseragam SMU yang sangat berani melawan teman-temannya yang membulinya, dan ternyata menjadi patner kerjaku dibanyak kesempatan" dengan santai laki-laki itu duduk disebelah Baekhyun dan meletakkan lengannya dipunggung kursi Baekhyun.

    "Chanyeol oppa sedang apa disini?" gadis yang sedari tadi Chanyeol dan Baekhyun bicarakan mengerutkan dahi bingung, begitu juga Soonyoung yang sedari tadi menatap Chanyeol tidak bersahabat.

   "Baekhyun ssaem kalian ini calon istriku, kami akan menikah beberapa bulan lagi hehehe. Jangan lupa datang ya!" Baekhyun memukul keras paha Chanyeol yang dengan sangat santai berbicara seperti itu pada kedua muridnya. Meskipun begitu kenyataannya tapi ia tetap malu. Sedangkan Jihoon dan Soonyoung sudah membuka mulut mereka lebar-lebar tidak percaya, sepertinya rahang Soonyoung hampir jatuh karena berita mendadak ini.

   "Sudah, jangan pedulikan dia. Kita bahas yang lain saja" Soonyoung dan Jihoon segera menyadarkan diri mereka dan berusaha bersikap biasanya, meskipun tetap terkejut.

    "Tapi ssaem, saya penasaran bagaimana bisa-"

    "Kau bisa memanggilku noona jika diluar Soonyoung, tidak masalah. Tapi ingat, jangan sekali-sekali melakukannya di rumah sakit sebelum kalian sah bergelar dokter. Paham?" Itu seperti perintah bagi Soonyoung dan Jihoon, keduanya mengangguk kaku. "Good! Ah! Apa kalian sudah memesan makanan?" Chanyeol berdiri dan menatap ketiganya.

    "Biar aku yang pesankan, kalian ingin apa?"

    "Tidak perlu Chanyeol-ssi-"

    "Hyung, panggil hyung saja. Tak apa, hitung-hitung traktiran kami karena kami akan menikah" laki-laki itu mengedipkan sebelah matanya pada Baekhyun yang dibalas putaran bola mata malas.

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now