28

802 125 11
                                        

      "Soon" Jihoon menjadi terpikirkan akan pria yang mengikutinya beberapa hari yang lalu. Ia menggigit kecil bibir bawahnya, kebiasaan saat ia ragu. "Soonyoung"

    "Ada apa, Ji?" gadis itu justru menyandarkan kepalanya pada bahu Soonyoung. Kegiatan Soonyoung yang sedang mengetik terhenti begitu saja, ia mengusap pipi Jihoon sebelum kembali mengerjakan laporannya. Benar, laporan. Laporan kantor ayah Jihoon. Sejak bertemu dengan Tuan Choi, Jihoon mulai melunakkan keputusannya akan keterlibatan Soonyoung di rumah sakit Tuan Lee. Asal tidak berhubungan erat dengan Tuan Oh. "Ada apa, heum?"

    "Aku ingin memberitahumu sesuatu, tapi jangan emosi terlebih dahulu. Boleh?" alis Soonyoung mengerut. Tidak biasanya gadisnya seperti ini.

    "Heum.. katakan saja"

    "Soal pria yang kita tolong bersama Baekhyun ssaem" Jihoon menatap wajah Soonyoung mencoba mengetahui ekspresi yang ditunjukkan pria itu. "Kau ingat kakaknya? Pria itu mirip dengan orang yang mengikutiku beberapa hari yang lalu" Soonyoung tidak bisa untuk tidak terkejut.

    "Bagaimana bisa?"

    "Kau tenang saja, aku tidak apa-apa, Soon. Tidak terjadi sesuatu padaku. Tapi.. aku hanya penasaran dengan laki-laki itu" Soonyoung menyandarkan dirinya pada kaki sofa dan menatap Jihoon disebelahnya dengan bingung.

    "Jangan katakan kau ingin pergi ke rumah sakit itu lagi?" Jihoon kembali menggigit bibir bawahnya. Ia terdiam dan tampak berpikir dengan hati-hati. "Tidak, aku tidak mengijinkanmu"

    "Bagimana jika kita meminta bantuan Jun? Bukankah dia sering di ER rumah sakit?" mencoba peruntungannya, Jihoon mencoba menawarkan ide pada Soonyoung.

    "Biar aku yang kesana, tidak denganmu"

    "Kau banyak pekerjaan, Soon" tentu saja Jihoon tidak terima. Soonyoung sudah cukup sibuk dengan tugas akhir dan pekerjaan di rumah sakit Tuan Lee. Dan terkadang masih harus membantu Yeji dan Kwon abeoji ini itu. Bagaimana bisa Jihoon membiarkan Soonyoung sibuk sendiri.

    "Aku bisa meng-handle nya, Jihoon"

    "Aku tidak ingin kau kelelahan"

    "Dan aku sangat tidak ingin terjadi sesuatu padamu" Jihoon terdiam kembali. Ia tidak ingin berdebat lebih panjang dengan Soonyoung.

    "Kalau begitu biarkan Jun saja yang melakukannya, dan kita menunggu kabar darinya. Jadi kau tidak perlu kelelahan dan tidak akan terjadi sesuatu denganku" sebelah alis Jihoon terangkat. Pertanda ia tidak ingin keputusannya di ganggu gugat. "Lagipula apa yang kau khawatirkan sebenarnya, aku bisa menjaga diriku Soonyoung" keras kepala yang tidak akan pernah bisa hilang dari sifat Jihoon.

    "Kau tunanganku, kau wanitaku. Dan aku bertugas menjagamu. Kau paham?" Soonyoung menekan setiap katanya dengan manik berada satu garis lurus dengan Jihoon. Ia berharap Jihoon mengerti maksudnya.

.

.

.

     Dan kenyataannya setelah Soonyoung berangkat ke rumah sakit Tuan Lee, Jihoon pergi ke SNUH untuk bertemu dengan Jun. Jun mengernyitkan dahinya begitu melihat Jihoon menghampirinya di IGD, pasalnya Soonyoung bilang Jihoon dilarang menemui dirinya tanpa ditemani oleh Soonyoung.

     "Mana Soonyoung?" dalam balutan seragam jaganya Jun menengok ke kanan dan kiri.

     "Aku sendiri" raut Jun yang sudah lusuh karena pembimbingnya yang perfectionist itu makin lusuh.

    "Aku tidak akan memberitahumu"

    "Wae? Kau kira aku selemah itu?" satu alis Jihoon terangkat dan menatap Jun dengan wajah menantang. Manik itu jelas menantang Jun kian kuat.

Drama (Squel of Mask) GSWhere stories live. Discover now