55

19K 3.2K 102
                                    

Kalian udah liat cover baru YTMS?
Jadi, kalo nanti kalian mo belanja buku, kalian bisa gampang menemukan buku ini yes 💃 pokoknya ingat aja kartu di tangan Mas Di buwahaha

Kalian udah liat cover baru YTMS? Jadi, kalo nanti kalian mo belanja buku, kalian bisa gampang menemukan buku ini yes 💃 pokoknya ingat aja kartu di tangan Mas Di buwahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Di lagi galau mau ngabisin duitnya buat apa lagi. Ada yang mau ngasih usul? 😜

#YTMSsegeraterbit #MissBekdanKimkim #pembacacerdasminumnyaair #penulisrajinakunnyabukanbebek

Dua pasang mata menatapku antusias. Sementara punggungku sudah basah keringat dingin. Gugup sekali. Suasana dalam restoran fine dining memperparah kegugupanku. Orang-orang kalangan borjuis mengisi hampir seluruh meja di restoran ini. Makan dengan table manner sempurna yang menciutkan nyaliku memegang garpu dan pisau di sebelah piring saji.

Daru tersenyum padaku. Aku balas senyuman tipis. Sudah kadung pergi sampai ke sini, sekalian saja aku membuka topik duluan. Pasangan kekasih ini dari tadi hanya lempar kode mata.

"Mas ada perlu apa sama saya?" Tanyaku kikuk.

Senyum si Daru makin melebar. Mbak Vel memang hebat mendapatkan laki-laki dengan senyum dan wibawa yang se-excellent ini.

"Aku Novan. Kakak Dinan," katanya sambil mengulurkan tangan.

Canggung, aku balas uluran tangan itu. Kesan pertama, tangannya hangat dan tidak terlalu lembut atau kasar. Urat di punggung tangannya mengindikasi dia sering mengangkat beban berat. Angkat Mbak Vel ya mas, godaku dalam hati.

"Aku senang akhirnya kesampaian juga bertemu calon mamanya Kimmy. Anyway, how's your days after engagement?"

Engagement apa? Itu belum official, aku dan Mas Di masih berstatus pendekatan mesra mengarah pernikahan, disingkat PMMP.

"Lamaran itu-" ucapanku terpaksa terpotong suara Novan.

"Tante!" Tangan Novan melambai, arah matanya melintasi bahuku. "Sini!"

Penasaran, aku memutar kepalaku ke arah orang yang menarik perhatian si Daru dan Mbak Vel.

Bu Tiara? Aku berubah bagai batu yang disambar petir lalu pecah berkeping-keping.

Perempuan berusia hampir enam puluh tahun itu berjalan ke meja kami. Dia duduk di sebelahku. Satu alisnya terangkat saat menyadari kehadiranku di meja ini.

Seketika, aku teringat pertemuanku dan Mbak Vel di kafe waktu itu. Bu Tiara, owner sekolah tempatku mengajar adalah tante Mas Dinan. Si Daru adalah kakak Mas Dinan. Thus, Bu Tiara dan Daru adalah tante dan keponakan. Mati aing!

"Kenapa ada Sandra di sini?" Tanya Bu Tiara sinis.

Percayalah, 70% karakter Bu Tiara adalah sinis dan jutek. Kelakar guru ceriwis, itu bagian terbaik Bu Tiara menghadapi parents yang telat membayar SPP. But not for her employees, bikin baper.

Daru atau Novan itu terkekeh. "Dia calon istrinya Dinan, tan."

Aku makin mengerut di kursiku saat Bu Tiara melirikku. Takut-takut aku melirik Mbak Vel.

"Sandra juga yang waktu itu tanya ke saya bagaimana jika ada guru yang menikah dengan wali murid," sahut Mbak Vel.

Sengaja ya Mbak Vel memperkeruh suasana. Bu Tiara bercebik sambil melirik SINIS. Pasrah saja kalau besok aku melihat surat pemecatan di atas meja.

"Bagaimana perasaan kamu ke keponakan saya?" tanya Bu Tiara dengan suaranya yang khas podcaster, berat dan elegan.

"Hah? Keponakan? Mas Novan?" Aku menunjuk Mas Novan dengan polosnya.

Mbak Vel dan Mas Novan tertawa melihat kebodohanku. Bu Tiara menipiskan bibir menahan geram. Kalau tahu akan terjebak dengan abang dan tante Mas Dinan, aku pasti setrika otak melalui window shopping di online shop dan cek promo terbaru yang bertebaran di Instagram. Pokoknya, aku akan melakukan penyegaran otak agar sisa kewarasanku berada di batas normal. Kalau begini, ketahuan bodohnya aku.

"Ah, Mas Dinan." Aku baru tanggap maksud perkataan Bu Tiara.

Mas Novan mengangguk. Kekasihnya senyum saja di sebelah. Yang di sebelahku sudah menatap nyalang. Begini ya rasanya bertemu keluarga calon suami? Serba salah. Di satu sisi atasan, sisi lain orang tersayang dari yayang.

"Saya menyukai Mas Dinan. Tapi saya tidak bisa berkata lebay saya dan Mas Dinan saling cinta. Kami baru dekat, belajar untuk sepaham dan berusaha membuat nyaman pasangan karena kami tahu kami bukan hanya ingin bahagia hari ini. Ada pernikahan yang ingin kami jalani kelak. Dan ada Kimkim juga-"

"Kimkim?" potong Mas Novan dan Bu Tiara bersamaan.

###

30/01/2021

Kenapa ya jempol ini lupa mulu mau ngetik 2021? Ingetnya tuh 2020 melulu 😂

You TOLD Me SoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang