53

19.3K 3.1K 103
                                    

💃💃💃

Lima ubin dikasih jerapah
👍Cakeeep
Ceweknya Moonbin siap menyapa
🤯WOT?

🤭Hari ini gw jadi cewek Moonbin, minggu lalu pacar Soobin. Dampak konsumsi cerita YN nih hahaha

Alohaaaa

Gimana kabarnya? Semoga sehat ya...

Info ya, buat yang mau gabung haha hihi grup wa aku silakan tanya di DM IG missbebeklucu ya. Nanti aku kasih link. Why ga dm di WP aja? Soalnya sering ketimbun dan aku sering ga dapat notifnya. Btw, grup ini buat yang mau aja ya 🤗 ga dipaksa loooh.

Happy reading happy happy day

Januari menjadi awal semester baru berjalan, term ketiga dalam tahun ajaran ini. Minggu pertama sekolah murid-murid yang datang masih jarang. Kecuali K2, mereka harus prepare untuk sekolah lanjutan di awal tahun ajaran depan. Luar biasa sekali, anak-anak seusia mereka sudah harus berkompetisi urusan tes masuk SD yang biasanya sudah buka pendaftaran sejak bulan April.

Aku bisa bersyukur rezeki mengajar di kelas bayi tiga sampai empat tahun. Tidak ada target membaca, menghitung, dan menulis. Yang ada target murid mengerjai guru.

Luth berdiri di atas kursi yang disediakan di depan toilet. Biasanya sebagai kursi tunggu jika toilet murid sedang penuh.

Tangannya terus mengibas dan mulutnya tidak berhenti berteriak.

"HELP MEE.. COCKROACH!! AHH.. HELP ME.. NOO!!"

Aku berlari ke arah Luth. Kimkim membuntutiku. Arsee yang memang ada di lokasi sedang memukul-mukul sapu ke lantai.

Aku menggendong Luth. Wajahnya sudah basah. Basah karena tiga hal; air mata, ingus, dan liur. Tidak perlu jijik, ketampanan Luth tidak luntur. Peranakan Austria-Indonesia ini tetap hawt. The next hawt maybe. He's cute now.

"I get it!" Seru Kimkim.

Balita yang dapat panggilan sayang 'Biji Salak' oleh Kak Sakha itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Jemari gemuknya memegang kec— salah! itu jangkrik!

"Luth, itu bukan cockroach. Itu cricket," kataku.

Bocah laki-laki itu melompat dari gendonganku. Dia mengibaskan tangannya pada Kimkim. "Throw it out. Yucky, Kimkim."

Arsee sigap menangkap pergelangan tangan Kimkim yang akan melempar jangkrik itu ke arah Luth. Dia membimbing Kimkim membawa jangkrik itu keluar pintu samping.

"Ada apa, miss?"

Mommy Luth tahu-tahu sudah ada di sebelahku. LBD-nya langsung menjadi poin mataku. Jangan bilang dia telat menjemput anaknya karena pakaian kurang bahan ini?

"Luth ketakutan. Katanya ada kecoa, taunya jangkrik. Masuk dari pintu samping sepertinya," jawabku.

Kami beriringan masuk ke dalam kelas. Luth segera mengambil tas dan botol minumnya.

"Kirain kenapa, suara Luth nyampe ke lobi," kata Mommy Luth. Kemudian dia dan Luth pamit setelah bercakap sedikit soal ketakutan Luth pada serangga. Tersisa aku sendiri di depan toilet. Arsee dan Kimkim belum kembali.

"Permisi."

Aku menoleh ke asal suara. Deg! Selviana berdiri di ambang kelas. Wajah cantiknya bertambah cantik dengan senyuman itu. Wajar jika banyak pria jatuh hati padanya, termasuk Bayu. Ah, move on, San. Kamu punya yang lebih worthy dari pada laki-laki yang tidak bisa pegang janjinya.

"Ya, bu?"

Mari memainkan peran polos. Aku tidak kenal siapa dia. Tidak perlu ada perkenalan 'Saya calon istri dari mantan suami kamu yang kebetulan mantan tunangan suami kamu'.

"Saya mau jemput Kimmy, miss," jawabnya.

Aku mengamati wajah ayunya. Tidak ada satu inci pun Kimkim menuruni wajahnya. Dia tidak kebagian jatah mencetak wajah balita kesayanganku. Baguslah.

Belum sempat aku menjawab, Kimkim datang. Wajah Arsee terlihat kesal. Nanti akan aku tanyakan alasannya.

"Hai, Kimmy. Bunda jemput Kimmy hari ini ya," kata Selviana lembut.

Kimkim tidak menyahuti. Dia mengambil tas dan botol minumnya. Memelukku dan Arsee bergantian lalu pergi keluar kelas duluan.

Selviana tersenyum kikuk padaku dan Arsee. Kami balas senyum tipis. Belakangan aku merasa Kimkim berubah. Dia lebih ekspresif tapi tidak tertebak emosinya. Seperti barusan, Kimkim bisa cuek terhadap omongan ibu kandungnya tapi tidak lupa memberikan aku dan Arsee goodbye hug.

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku tidak mengajarkan Kimkim merespon omongan bundanya. Hei, I'm a woman here, asal kamu ingat bagaimana posisi personalku terhadap perempuan itu aku serasa hilang kesadaran untuk menindaklanjuti ketidaksopanan Kimkim. Aku butuh waktuku untuk adapt bertemu dengan perempuan masa lalu calon suamiku. Yang mengejek, coba ingat mantan-mantan dari pacarmu, bikin bete dan aware kan. Sama kayak aku.

yyy

"Sandra, kakak kangen Kimkim."

Bibirku mencebik tidak suka. Kakak satu ini telepon bukan menanyakan kabar adiknya yang sedang galau. Kak Sakha punya obsesi aneh dengan Kimkim. Bagaimana tidak aneh, tiap ada waktu luang atau libur kerja pasti yang dicari Kimkim. Libur tahun baru, dia menyabotase Kimkim. Tidak masalah jika timingnya pas, kadang dia jadi setan kedua dalam kencanku. Setan pertama teuteup Kimkim yang jabat.

"Masa bodo!" Pekikku pada layar ponsel yangmenampilkan nama 'Om Handsome-nya Kimkim'.

###

17/01/2021

You TOLD Me SoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang