"Halo, Kha, tolong pulang ke rumah bapak sebentar. Adik kamu punya 'kejutan' buat kita. Iya, kakak tunggu.'
Jika Kak Sabria sudah menggunakan kata 'adik kamu', Kak Sakha pasti sudah bisa menebak ada hal tidak beres di sini. Kak Sabria jarang menggunakan panggilan itu kecuali saat dia marah kepadaku.
"Kakak mau kamu jujur ke kakak dan Sakha nanti," tuntut Kak Sabria sebelum dia beranjak ke dapur.
Bahuku merosot. Belum sampai menempuh diskusi terbuka dengan bapak yang notabene highest position di keluarga ini, aku mesti dihadapkan pendapat kedua kakakku. Duh Gusti, susah sekali melangkah ke KUA.
Kak Sabria melintas ruang makan. Tangannya membawa nampan berisi dua gelas jus jeruk. Dia tidak melirikku sama sekali. Aku kenal sikapnya yang satu ini. Kata bapak, itu bentuk protesnya jika ada hal yang tidak berkenan di hati. Dengan sadar, akulah yang memicu sikap super juteknya.
Bosan menunggu kedatangan Kak Sakha dan enggan bercengkrama dengan kakak ipar, Ibu, dan Kak Sabria di ruang tamu, aku beranjak ke kamar.
Ponsel di atas kasur menyedot perhatianku begitu aku menutup pintu kamar. Aku meraihnya, mengecek notifikasi apa yang tersimpan selama aku meninggalkan benda mungil itu.
Kak Sakha:
San, nggak ada hal yang buruk kan sama kamu? Kakak khawatir karna Kak Sabria tiba2 minta kakak pulang.Aku memilih tidak membalas pesan dari Kak Sakha. Lebih baik aku berbicara tatap muka daripada berusaha mendapatkan suaranya di pihakku lewat curhat dadakan di whatsapp.
Papanya Kimkim:
Kamu sudah makan?Ini pertanyaan klasik orang pacaran. Aku mencibir tapi jari-jariku tetap mengetik pada ruang obrolan yang ini.
Me:
Kalo belom, kenapa? Kalo udah, kenapa?Aku merebahkan tubuhku telentang sambil membekap ponsel di dada. Langit-langit kamar yang pucat sesuai dengan jiwaku yang was-was. Denting notifikasi ponsel menyentakku. Aku membuka pesan masuk.
Papanya Kimkim:
Ayo makan kalo kamu belum makanAku mengulum senyum, menahan rasa tersipu yang sebenarnya tidak perlu ditutupi. Toh hanya aku di kamar ini. Mas Dinan tidak bisa melihat semu pada pipiku.
Me:
Mau ajak makan dimana?Papanya Kimkim:
Bebek goreng gimana? Jangan yg bikin saya bangkrut!!Deuh, mesti banget diingatkan kata 'bangkrut'. Aku hanya satu dari jutaan perempuan realistis dan oportunis yang sangat wajar ditemui di penjuru dunia. Kita tidak mungkin bertahan hidup tanpa mengambil kesempatan emas yang berkeliaran di depan mata. Dalam kasusku, isi dompet Mas Dinan.
Me:
Makan di jago sambal. Aku butuh yang pedas. Kak Sabria ajak berantem nih (╥╯θ╰╥)Papanya Kimkim:
Kak Sabria siapa? Berantem kenapa?Me:
My sister, she found our relationship out. Marah2 tuh cewek judes. Bete!Papanya Kimkim:
Are u ok? Dia marah karena status saya?Me:
Sini minta peluk (๑'ω'๑) biar aku ok lagi. Yeah because of that one.Papanya Kimkim:
Jangan coba menggoda, San. Kalau mau saya bisa kesana dan bantu menjelaskan ke mereka.Aku melompat dari kegiatan tidur-tiduranku. Mas Dinan menawarkan diri menjelaskan hubungan kami pada Kak Sabria. Oh to my to my. Oh my my. JANGAN!
Me:
My sister's half of komodo, really really dangerous! Ga boong. Liurnya beracun. Aku ga mau mas dilukai ama dia. Ga usah, nanti aja pas udah stable.Kapan stable kalo sangkut-paut dengan Kak Sabria? Lirih suara bathiniahku. Kak Sabria tipe perempuan yang sukar diajak berdiskusi.
Papanya Kimkim:
Kamu kok nyebut kakak kamu sendiri komodo, ga sopan. Dia peduli sama kamu. It's ok, I'll be there in 40mins.Yah, beneran mau ke sini? Bahaya nih, bapak tidak ada di rumah. Kak Sakha tidak jelas pro ke kubu aku atau Kak Sabria. Satu-satunya harapan, Ibu berpihak padaku. Mudah-mudahan Ibu mau menengahi percekcokan mulutku dan Kak Sabria nanti.
Susah memang punya kakak komodo begini.
Tok! Tok!
###
16/04/2020
Gw salah dong publish nya 🤣 bab yang kemarin gw ulang. Ini gw ganti...
Yuk, antri daftar member. Tulis nama n nominal transfer ke rekening miss Bek 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
You TOLD Me So
ChickLit''Miss, kenapa aku merasa jelek pagi ini?'' What?? Pertanyaan apa tuh?? Kenapa anak TK udah nanya yang susah gini? Miss aja nggak tau kenapa Miss belum punya pacar ampe sekarang, bathinku. ### Kedatangan murid baru bukan jadi hal yang seru. Kalau ta...