14

41.4K 5.7K 83
                                    

"Tanya Papa boleh nggak Miss live with aku."

What the...

Kenapa arahnya jadi melenceng parah. Memanglah murid satu ini. Kalau bukan karena tergiur bayaran mantap mana rela kuhabiskan liburan akhir tahun bersama murid.

"Kimmy sudah makannya?" tanya Mbak Murni yang baru keluar ruang cuci.

"Udah." Kimkim mengangguk-anggukan kepalanya.

"Mbak cuci ya piringnya." Mbak Murni mengambil alih piring kosong di hadapan Kimkim.

"Mbak," panggil Kimkim yang menghentikan langkah Mbak Murni ke dapur. "Miss San mau live with aku."

Kecanggungan menyergap ruangan. Mbak Murni paham omongan tempel pasang bahasa Inggris ala Kimkim tapi terlalu terkejut untuk merespons. Aku pun sama. Namun detik berikutnya, Mbak Murni menunjukan dia lebih dulu sadar untuk berkata, "Kalo Kimmy mau kayaknya Papa juga mau."

"Mbaaakk," geramku.

"Oh sowri Miss." Mbak Murni benar-benar punya bakat usil. Sejak pertama datang, dia pernah menyebutku calonnya Mas Dinan. Untung saja ucapan itu tidak sampai telinga Mas Dinan. Aku tidak berencana menjala duda, tapi ingin mengeruk uang dari profesi nanny dadakan.

Mbak Murni meninggalkan meja. Kimkim meminum air putih. Aku menyibukan diri dengan membuat ruang chat dengan Elfin. Jiwa gosipku membara ingin berbagi cerita.

Me:
Emak Kim nggak pernah datang ke apartm mereka.

Elfin:
Nah kan gw udah cium asapnya.

Kalo ngegosip aja fast response.

Me:
Mana sini bagi gw asap versi lo? Emang ada?

Elfin:
Asal aja lo lampir. Jelaslah. Gw denger dr temen gw yg seangkatan model.

Lima menit berlalu. Tidak ada pertanda Elfin sedang mengetik. Kelewatan nih anak. Dia suka mendadak hilang atau lepas kesadaran saat nyaris menyentuh klimaks gosip. Aku dan Kimkim pindah duduk di ruang tv. Anak itu mengambil kardus uno stack dan menghamburkan isinya di atas meja.

Me:
Heh kunti.. lanjutin apa berita dr temen lo itu. Btw tu temen lo keren juga model.

Tanganku dan Kimkim menyusun balok-balok plastik itu menjadi menara.

Elfin:
kirain nggak minat.

Me:
Minaaatt!!

Kimkim sudah menarik satu balok dari susunan. Aku tersenyum. Tangannya mencari balok lain.

Elfin:
Gila Selviana. Anak konglo. Fix Kimkim darahnya beda.

Kimkim menyodorkan balok kedua yang ditariknya. Aku membandingkan balok ini dengan yang pertama. Oke, Kimkim paham cara bermainnya.

Me:
Pembahasannya bukan di konglo ya. Lagian apa beda darah Kimkim?

Balok ketiga sudah menggeletak di pangkuanku. Kimkim tidak sefrontal anak-anak lain dalam mencari perhatian.

Elfin:
Beda ama lo yg rakyat jelata wkwkwk (σ^▽^)σ

Me:
Grrrttt.. nih kalo nggak penting gw left ya

Balok ke emm kuhitung ulang semua balok di pangkuanku. Sembilan balok dan semuanya sesuai aturan permainan. Kimkim menakjubkan. Aku tidak bisa menyembunyikan senyum dua baris gigi. Rasanya sama seperti saat aku bisa lulus SMA atau melihat hasil sidang skripsi atau mendapat gaji pertama. Membanggakan.

Elfin:
kesimpulan gw ialah kimkim, bapake, emake, n papi tiri kimkim sama-sama konglo

Aku menatap lekat Kimkim usai membaca chat terakhir Elfin. Apa status konglomerat penting bagi pertumbuhan anak ini?

###

12/02/2020

Rindu itu berat seberat badan Kimkim yang kuyuuuussss...

You TOLD Me SoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang