Seorang gadis SMA yang memiliki kelakuan yang tak sewajarnya gadis gadis lain lakukan. Suka kopi hitam, menaiki motor ninja, membaca berita seputar masyarakat, beladiri, olahraga, dll.
Dia Anastasia Aloevera.
Aldo Putra Winata.Seorang polisi yang...
"Jadi kondisi ibu' sudah lebih baik sekarang. Bagus itu bu', lebih dikurangi lagi ya bu' kadar gulanya, biar cepet sembuh"
Saat ini Rini sedang kontrol seperti biasa dengan Dafa. Ditemani Vera tentunya. Dafa menjelaskan kondisi Rini sekarang ini. Sudah lebih membaik. Mungkin karena ada Vera yang selalu menemani Rini. Jadi Rini ada teman untuk bercerita atau berkegiatan lainnya.
"Makasih ya Dafa. Insyaallah akan ibu laksanakan" ujar Rini sembari tersenyum ke arah Vera. Vera membalas senyuman Rini.
"Sama sama bu' mari Dafa antar kedepan" ujar Dafa yang berdiri dari duduknya. Sembari mengancingkan jas putih kedokterannya.
"Makasih ya Daf, kalo begitu ibu sama Vera pulang dulu" ujar Rini pamit setelah keluar dari ruangan Dafa.
"Iya bu' sama sama. Hati hati dijalan"
"Ayo Vera, assalamualaikum"
"Waaalaikumsalam"
Vera baru saja ingin berjalan mengikuti Rini, namun harus tertahan karena tangannya ditarik oleh Dafa.
"Saya akan jemput kamu sekitar jam tujuh. Kamu siap siap ya, dandan yang cantik" pinta Dafa sambil tersenyum.
Pipi Vera lagi lagi memanas. Aduh, ia takut Dafa akan melihat pipinya yang telah memerah seperti tomat. Bisa tidak Dafa mengurangi sikap sikap manisnya itu? Tidak baik untuk jantung Vera.
Vera mengangguk mengiyakan. Sudah pasti, ia akan dandan sebisanya untuk menemui Dafa dan acara makan malam nanti.
Dafa tersenyum kemudian mengusap pucuk kepala Vera. Ia gemas sekali dengan gadis yang ada di depannya ini. Ia juga tidak sabar untuk malam ini. Ada sesuatu yang ingin ia utarakan kepada Vera.
Siapapun tolong Vera sekarang. Ia sudah tidak sanggup untuk berada didepan Dafa saat ini. Jantungnya seperti sedang mengadakan dugem di dalam sana. Dan juga badannya yang sudah panas dingin akibat sentuhan tangan Dafa di pucuk kepalanya.
"Mas, saya pergi dulu yah, gak enak sama ibu' " ujar Vera beralasan. Ia sudah tidak kuat berlama lama berada di depan Dafa. Yang ada ia malah pingsan, saat Dafa berbuat manis lagi kepadanya.
"Iya, kamu juga pulangnya hati hati ya. Tunggu saya malam ini" Ujar Dafa. Vera mangangguk kemudian berpamit dengan Dafa. Ia segera berlari menjauh dari Dafa dan menyusul Rini yang sudah berjalan jauh di depan sana.
✨✨✨
18.50 wib.
Vera telah selesai dengan acara dandan nya, namun dengan riasan tipis saja. Ia juga telah selesai menyiapkan dirinya untuk malam ini. Karena ia tidak terlalu suka mengenakan gaun. Jadi ia memilih memakai pakaian yang menurutnya nyaman namun juga terlihat cocok untuk datang ke acara makan malam. Dengan sweater fit body warna hitam dengan blazer sebagai luarannya. Leging hitam dan sepatu boots ber heels kecil warna hitam. Dan kalung kupu kupu pemberian terakhir almarhum mamanya sebagai pemanis.
Ia juga sengaja memakai tas bermerk Louis Vuitton yang diberikan ayahnya sebagai kado ultahnya tahun lalu. Jujur ia baru memakai nya sekarang. Karena ia tidak suka memakai tas seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.