11|Introgasi

42 2 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

20.10 wib.

   Setelah melakukan solath isya' berjamaah,Vera pamit kepada Rini untuk pulang. Begitupun juga dengan Aldo pamit dan meminta doa kepada sang ibu' karena ia besok akan berangkat bertugas ke Surabaya.

   "Ati ati ya sayang, salam buat bapak kamu dirumah, kalo sempet main kesini ya, temenin ibu' dirumah" Vera mengangguk mengiyakan tak lupa untuk tersenyum.Kemudian menyalimi dan tak lupa mencium tangan Rini. Pasti, ia akan datang lagi kesini untuk sekedar bermain atau membantu Rini membuat kue.

   "Aldo pamit ya bu', makasih udah buatin kuenya. Lumayan buat bekel besok. Jangan lupa kontrol juga ya bu', sama jaga kesehatan" Aldo salim juga kepada sang ibunda. Tangan satunya ia gunakan untuk  menenteng box kue.

   "Halah kayak ibu gak pernah buatin kamu kue aja. Iya ibu' bakal jaga kesehatan diri ibu', cerewet banget kamu ini" Rini berujar seperti itu karena kebiasaan Aldo yang akan terus mengingatkan untuk itu lah, ini lah, jaga kondisi lah, jaga itu lah. Sebenarnya yang ibu disini siapa sih?

   "Ya kan Aldo cuma ngingetin bu' " ujar Aldo yang membuat Vera terkikik. Ia suka dengan ocehan Aldo kepada ibunya. Benar benar anak sayang ibu. Seperti type nya, eh.

   "Ya sudah kami pamit ya bu' Assalamualaikum.. "

   Aldo segera membukakan pintu mobil untuk Vera. Vera yang melihat itu hanya tersenyum. Kemudian Aldo berjalan mengitari mobil dan masuk ke bagian kemudi.

    "Daahh bu' Assalamualaikum!" Teriak Aldo sambil berdadah ke arah rumah. Kemudian ia mengklakson mobil.

    Di mobil tak ada satupun yang mengangkat suara. Hening, larut dengan pikiran masing masing.

    "Kok bapak gak bilang kalo besok mau pergi? " Tanya Vera angkat suara setelah sepuluh menit keheningan menyelimuti dalam mobil mereka.

    "Saya ingin kasih tahu kamu sebelum sampai ke rumah ibu' tapi kamu kan masih marah" ujar Aldo yang sesekali melirik ke arah Vera.

    "Saya marah? Kapan? "Sejak kapan ia marahan dengan Aldo?

   "Pas saya gak sengaja nyium kamu" ujar Aldo tanpa beban

    Astaga! Aldo mengingatkan nya lagi. Ia itu tadi diam karena menahan malu bukannya marah.

    "Oh.. Enggak kok pak, saya gak marah, cuma kaget aja" ucap Vera sambil membuang muka kearah jendela mobil.

   "Syukur deh, oh iya, kamu ingin dibawakan apa dari Surabaya? " Tanya Aldo mengalihkan pembicaraan.
Ia juga aslinnya sama malunya dengan Vera. Namun ia kan harus terlihat profesional.

   "Bapak bisa pulang dengan selamat aja saya udah seneng"
Ujar Vera yang memang tak menginginkan sesuatu untuk dibawakan.

   Senyuman Aldo mengembang
Hatinya juga ikut menghangat dengan ucapan Vera. Berarti Vera akan menunggunya.

   "Oke kalo itu mau kamu" Aldo kembali fokus mengendarai mobilnya dengan senyuman yang terus mengembang.

✨✨✨


   Mobil Aldo telah sampai  didepan rumah Vera. Vera segera menyuruh pak Budi untuk  membukakan gerbang.

   "Ayah dah dateng" gumam Vera saat melihat mobil merk pajero sport sedang terparkir rapi di garasi rumahnya.

   "Kenapa? " tanya Aldo sembari membuka seatbeltnya. Ia bingung dengan perubahan raut muka Vera.

  "Ayah pulang, mendingan bapak sekarang pulang aja" pinta Vera kepada Aldo.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang