Happy reading!! 😊😊15.15 wib.
Vera sudah sampai dirumah nya bersama Leo. Tadi Vera mengendarai motor ninja merah kesayangannya dengan kecepatan rata rata. Dan Leo sendiri juga mengendarai motor CBR hitamnya miliknya. Leo yang mengikuti Vera hanya bisa ikut ngebut untuk memantau Vera. Fyi, Vera bisa menaiki motor besar karena juga diajarkan Leo saat kelas tiga SMP.
"Vera yang gue kenal belum berubah ya? " ujar Leo yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Maksud lo? " Vera menyerengit heran yang hendak duduk sambil membawa dua gelas air mineral.
"Gak bisa feminim" ujar Leo santai.
"Mau gue tonjok kayak mas Dafa tadi? " Vera membuka jaket putih bomber nya.
"Canda elah, trus itu lo beneran mutusin dia? " Leo memang sudah biasa mendengar kata putus dari hubungan Vera. Sejak SMP memang Vera biasa berpacaran namun ya begitu, Vera tak pernah serius dengan hubungan nya. Dan ujung ujungnya Vera yang memutusinya duluan.
"Lo pernah liat gue main main? " tanya Vera balik. Vera menenggak air mineral nya hingga tandas.
"Ya, tapi kan itu gak sengaja dianya Ver, gue juga yang salah. Mungkin dia lagi banyak pikiran, namanya juga dokter" ujar Leo yang sedikit menasihati.
"Gue lagi buktiin omongan ayah itu bener bang. Ayah bilang sama gue kalo mas Dafa itu gak baik buat gue, awalnya sih gue gak percaya tapi,setelah gue buktiin sendiri, gue baru percaya dan yakin kalo yang diucapin ayah pasti bener" Vera menimang ucapan ayahnya kemarin, ia juga sedikit terkekeh. Lucu sekali, baru saja ayahnya berbicara seperti itu, tak lama langsung kejadian.
"Maksud lo gimana? " Leo tak mengerti dengan penuturan Vera barusan.
Vera akhirnya menjelaskan semua tentang Dafa, dari pertama bertemu, awal Dafa menembak, pacaran, hingga hubungannya akhir akhir ini .
Leo mengangguk mengerti. Kemudian sebuah senyuman terbit di wajah menawannya.
"Oh yah, gue mulu yang cerita, lo dong gantian, pacar siapa sekarang? " tanya Vera sambil memakan pilus yang barusan ia ambil di belakang.
"Maunya siapa? "
"Dih, mentang mentang gebetan dimana mana ampe negara tetangga juga digebet jadi lupa kan siapa pacarnya" Vera melemparkan satu butir pilus kearah Leo.
"Gue gak punya pacar" ujar Leo enteng.
"Kamyuh jangan bohong yah sama akyuh" ujar Vera yang dilebai lebaikan.
"Gak percaya? Nih cek hape gue" Leo menyerahkan iphone yang memiliki boba empat biji kepada Vera. Vera dengan santai membuka handphone Leo.
"Wah insyaf lo bang? "Ujar Vera yang tak percaya dengan isi handphone Leo. Ia tidak menemukan chat chat romantis di handphone Leo. Yang ada hanya chat keluarga, teman, dan dosen Leo. Isinya hanyalah chat biasa yang kebanyakan berbahasa inggris.
"Gue dari dulu fokus nyelsein study gue, juga bokap gue udah mau pensiun jadi mau gak mau gue harus gantiin bokap di perusahaannya" ujar Leo setelah menerima kembali handphone yang telah Vera kembalikan.
"Taun depan lo wisuda kan? " tanya Vera lagi.
"Yash, dan gue bakal jadi sarjana menejemen dan jadi warga Indonesia tetap lagi" ujar Leo.
"Oh...trus dua bulan kedepan lo ngapain aja di Indonesia? "
"Ya paling belajar di kantor bokap, trus jalan jalan, trus ngegabut" jawab Leo yang sekarang sedang memakan keripik yang tadi Vera makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange
RomanceSeorang gadis SMA yang memiliki kelakuan yang tak sewajarnya gadis gadis lain lakukan. Suka kopi hitam, menaiki motor ninja, membaca berita seputar masyarakat, beladiri, olahraga, dll. Dia Anastasia Aloevera. Aldo Putra Winata.Seorang polisi yang...