41|Di Rumah Sakit

38 1 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Senin,
10.10 wib.

   "Pak tadi saya udah mulai ujian loh pak, soalnya lumayan susah susah banget. Tapi alhamdulillah saya bisa sih, kan bang Leo yang ngajarin saya" Vera terus saja mengelus bahu Aldo dengan lembut. Vera sudah pulang karena mata pelajaran yang diujikan hanya ada satu. Setelah ujian dirinya langsung kerumah sakit.

  "Kamu tadi lancarkan ujiannya? " tanya Rini yang sedang membuka bungkusan kue di atas nakas rumah sakit.

  "Alhamdulillah lancar kok bu' " ujar Vera sambil tersenyum.

  "Kamu gak ganti baju dulu sayang? " tanya lagi Rini.

  "Abis ini kok bu', oh iya, katanya temen temen Vera, masih belum bisa jenguk, lagi ujian kan bu', jadi baru bisa jenguk nanti kalo udah selesai ujiannya"

  "Iya gak papa nak, malah ibu' yang jadi gak enak sama kalian"
Rini menyuapi Vera kue brownis kesukaan Vera.

  "Nih pak, kuenya enak banget loh pak, bapak gak mau cobain? Rugi loh pak" ujar Vera kepada Aldo yang masih memejamkan mata.

  "Oh iya Vera, ini ibu' sisain buat
Nak Leo ya kalo udah dateng" Vera mengangguk cepat.

    ✨✨✨

Kamis,
11.25 wib.

   Sudah hari kamis, yang berarti ujian nasional Vera sudah selesai. Setiap hari Vera berada di rumah sakit hingga belajar pun dirumah sakit. Dengan Leo yang setia menemani Vera. Terkadang juga Vera pulang untuk beristirahat dan bergantian dengan Rayhan dan Rini.

   "Maaf ya pak baru dateng, soalnya ngumpul dulu yang kelas dua belasnya, sekalian saya ganti baju dirumah. oh iya pak, UN Vera dah selesai loh pak. Tinggal leha leha aja deh. Cepet bangun yah pak, gak bosen apa pak tidur terus? " Vera memandangi terus wajah Aldo. Tangan nya tak bosan bosan mengusap bahu Aldo dengan lembut. Lagi lagi air matanya menetes. Vera menaruh kepalanya di bahu Aldo kemudian memeluk dada Aldo. Vera tak sadar bahwa dirinya telah masuk ke alam mimpi karena lelah.

   Vera perlahan membuka matanya dan menyesuaikan cahaya lampu yang menusuk matanya. Pemandangan yang Vera lihat pertama kali adalah sebuah punggung tegap yang membelakanginya. Vera juga samar samar mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol. Mata Vera melihat kesekitar, bantal putih, kasur empuk, perasaan dirinya tadi sedang memeluk Aldo, sebentar.

  Vera langsung bangkit dari tidurnya. Membuat seseorang yang berada disampingnya terkejut dan menoleh kearah Vera. Rini dan Rayhan juga sama terkejutnya melihat Vera yang tiba tiba bangun dan langsung duduk.

   Vera mematung melihat Aldo yang sudah duduk sambil memegang buah apel ditangannya. Kapan Aldo siuman? Kenapa dirinya tak sadar Aldo telah siuman? Berapa lama dirinya tertidur? Kenapa ia bisa tertidur dibrankar Aldo?

  Rini dan Rayhan yang melihat itu langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Aldo dan Vera berdua didalam. Biar Aldo sendiri yang menjelaskan.

  Aldo masih saja diam melihat Vera yang sama diamnya memandangi dirinya. Alis Aldo terangkat kemudian Aldo berdehem.

  Vera tersadar dari lamunannya kemudian buru buru melepas selimut yang ada di atas kakinya dan turun dari brankar.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang