24|Lala

29 2 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Sabtu,
13.00 wib.

     Sudah hampir dua minggu semenjak hari kecelakaan itu. Vera saat ini sudah bisa berjalan namun masih harus pelan pelan. Hari ini hari sabtu, dan pasti akan pulang cepat. Namun tidak bagi Vera. Ia harus ujian susulan, karena seminggu yang lalu ia tidak masuk paska kecelakaan.

    Vera telah selesai mengerjakan ujian nya. Dan saat nya kini ia pulang kerumah. Ia akan menghubungi Dafa untuk menjemputnya.

    Sekolahan sudah sepi. Karena semua siswa sudah pulang. Palingan hanya ada siswa siswa yang sedang ada kegiatan ekskul.

    Vera duduk sendirian di kursi panjang bawah pohon mangga yang berada di samping lapangan sekolahnya. Vera mencoba menghubungi Dafa. Namun tak ada jawaban. Vera mencoba lagi, dan tetap tidak ada jawaban. Sudah lima kali Vera mencoba menghubungi Dafa tapi tak ada satupun dari panggilan nya di angkat.

    Vera berinisiatif untuk menghubungi Aldo. Mungkin saja Aldo sedang berada di dekat dekat sini.Bila ada di sekat sini Vera akan meminta tolong pada Aldo untuk mengantarnya pulang.

    "Hallo, ada apa Ra? " panggilan tersambung, Aldo mengangkatnya.

    "Bapak sekarang lagi dimana? " tanya Vera menanyakan keberadaan Aldo terlebih dahulu.

    "Saya sedang ada di kantor Ra, ada apa? "

     Vera mendengus, Aldo sedang berada dikantornya. Tidak mungkin kan menyuruh Aldo untuk bolak balik?

    "Ya udah pak, ga jadi makas.. "
Baru saja Vera mau berterima kasih kepada Aldo. Handphonenya sudah jatuh duluan.

    "Hallo Ra? Hallo? Kamu gak papa kan Ra? "

     "Asshhh... " Vera mendesah saat merasakan ada yang menjambak rambutnya dari belakang.

     Sambungan telfon terputus. Aldo menutup telfonnya. Vera masih meringis saat rambutnya dijambak kuat dari belakang.

     Vera melihat kebelakang, untuk melihat siapa yang berani beraninya menjambak rambutnya dengan kuat. Ternyata Lala yang sedang menjambak rambutnya. Lala anak kelas XII IPS 1 dan dua temannya dibelakang. Lala yang menjadi musuh Vera. Sebetulnya Vera tak pernah menganggap Lala menjadi musuh. Namun Lala selalu mengganggunya saat berada di kelas XI. Mengganggu pun dengan alasan tidak jelas. Lala saat itu menuduh Vera telah merebut Reno pacarnya. Padahal Vera saat itu mengerti Reno yang mana saja tidak.Yah, Nasib jadi orang cantik.

    Vera memejamkan matanya sebentar. Lalu tangannya mulai mencengkram tangan Lala yang masih menjambak rambutnya.

    "Lepas La" ujar Vera yang masih mau bersikap tenang. Ia tidak mau bertengkar dengan keadaan seperti ini.

   "Gak!gak bakal, sebelum lo putus sama dokter Dafa" ancam Lala.

    Heol! Memang nya Lala siapanya Dafa? Perasaan Dafa tak pernah bercerita kepadanya bahwa Dafa punya kenalan di sekolah nya.

    Vera terkekeh pelan kemudian meninju perut Lala agar mau melepas jambakannya. Berhasil, Lala terhuyung kebelakang. Hingga jatuh ketanah. Vera menaikan sebelah alisnya kepada kedua teman Lala yang masih berdiri di belakangnya. Tangan kanan Vera menggantung di sandaran kursi.

    "Mau apa lo? " tanya Vera sambil mengelus rambutnya yang tadi terkena jambakan. Ia masih mengelusnya karena masih terasa sakit.

    Kedua temannya Lala itu saling pandang. Mereka bingung harus berbuat apa. Hingga suara teriakan dari belakang menyadarkan mereka.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang