Happy reading!! 😊😊"Kamu jadi istri saya"
Vera menjatuhkan gelas yang terbuat dari kaca dan botol yang terisi air mineral dingin tersebut karena terkejut dengan syarat Aldo.
Aldo spontan mendorong Vera agar kakinya menjauh agar tidak terkena botol dan gelas tersebut.
Vera yang didorong seperti itu langsung sadar. Gelas dan botol yang jatuh itu langsung pecah keduanya. Gelas kaca itu pecah menjadikan banyak beling yang berserakan. Botolnya juga pecah menjadikan air dingin yang didalamnya tumpah kemana mana."Jangan bergerak! " perintah Aldo kepada Vera. Vera yang mendengar itu juga spontan menjadi manekin hidup.
Aldo berjalan dengan hati hati mendekati Vera agar tak terkena pecahan beling. Kemudian menggendong Vera ala bridal style agar Vera tak terkena beling juga.Vera yang kaget dengan perlakuan Aldo, hanya bisa diam dan terus melihat kewajah Aldo. Tangannya juga reflek untuk mengalung di leher Aldo. Aldo membawa Vera ke ruang keluarga. Dan menuruni Vera di sofa depan televisi.
"Tunggu disini, saya bereskan itu dulu" ujar Aldo saat menuruni Vera.
"Biar saya bantu pak"
"Diam disitu, atau saya bawa kabur kamu saat ini juga dari Dafa" ancam Aldo. Vera langsung diam tak berkutik. Aldo terkekeh dengan respon Vera. Ia dari tadi hanya bercanda namun Vera sudah terkejut setengah mati.
Aldo membereskan pecahan pecahan kaca gelas Vera. Kemudian mengepel lantai karena terkena tumpahan air dingin yang Vera ambil tadi.
Aldo juga mengambilkan Vera minum air mineral dingin, karena ia tahu Vera pasti sampai saat ini masih kehausan.
"Diminum Ra" Aldo menyerahkan segelas air mineral dingin kepada Vera. Vera menerimanya karena memang sudah kehausan.
"Tangan bapak? "Vera langsung menarik tangan Aldo yang membuat Aldo ikut terduduk disamping Vera.
"Tangan saya gak papa Ra" ujar Aldo yang merasa tidak apa apa dengan tangannya, itu hanya luka goresan kecil.
"Ini luka, see semakin saya pencet makin sakit kan? "
"shh... " Aldo mendesah pelan. Iya iyalah semakin sakit karena Vera dengan sengaja memencet nya.
Vera terkekeh. Kemudian ia mengambil plaster yang sudah tersedia di tasnya. Aldo yang melihat itu hanya bisa terseyum.
Vera kembali dengan satu plaster kecil di tangannya. Kemudian ia duduk kembali di samping Aldo dan menarik lagi tangan Aldo ke arahnya."Maaf ya pak, udah mecahin gelas, sama numpahin air dingin, saya gak sengaja" ujar Vera yang masih memakaikan plaster di tangan Aldo.
"Gak papa, saya ngerti kamu kaget sama ucapan saya, maaf saya hanya bercanda"ujar Aldo yang juga meminta maaf. Ini semua terjadi karena ulahnya.
"Dah selesai " ujar Vera yang kemudian menaruh tangan Aldo di atas paha Aldo sendiri.
"Terimakasih " Vera hanya mengangguk meresponnya.
"Oh iya kunci motor saya mana? Saya mau langsung balik abis ini" tanya Vera kepada Aldo.
"Sebentar saya ambilkan dulu"
Aldo berjalan menjauh dari Vera dan naik ke atas tangga.Vera ikut berjalan namun ke arah dapur untuk mengembalikan gelasnya. Vera mencuci gelas tersebut kemudian menaruhnya di rak khusus untuk perabotan yang baru selesai di cuci.
"Ra?, kamu dimana? " panggil Aldo yang tak melihat Vera di ruang keluarga.
"Saya ada di dapur pak" ujar Vera dari dapur. Aldo yang mendengar itu langsung menuju ke dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange
RomansaSeorang gadis SMA yang memiliki kelakuan yang tak sewajarnya gadis gadis lain lakukan. Suka kopi hitam, menaiki motor ninja, membaca berita seputar masyarakat, beladiri, olahraga, dll. Dia Anastasia Aloevera. Aldo Putra Winata.Seorang polisi yang...