49|Tawanan Aldo

25 2 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Kamis,
09.30 wib.

  Vera sedang memeriksa pasien di UGD yang baru saja datang karena sakit. Dan dipantau Arka dari jauh. Vera tidak sadar bahwa sedari tadi Arka terus memperhatikan nya.

  Arka memperhatikan Vera yang sedang memeriksa pasien tersebut. Arka sedari tadi memikirkan Vera yang sekarang menjadi sangat diam kepada nya. Seperti bukan Vera biasanya. Vera hanya berbicara bila memang penting. Tidak biasanya Vera diam. Biasanya Vera akan bertanya tanya tentang pasien, cara cara mengobati, bahkan pengalaman Arka.

  "Anastasia" Panggil Arka kepada Vera yang lari dan lewat didepannya tanpa sadar.

  "Iya pak? " Jawab Vera yang menoleh ke Arka dan menghentikan larinya.

  "Ah? Itu tali sepatu kamu" Ujar Arka yang tidak sengaja melihat tali sepatu Vera yang terlepas.

  "Makasih pak" Vera menunduk dan berjongkok untuk mengikat tali sepatu nya.

  "Sama-sama" Arka berjalan meninggalkan Vera yang masih berjongkok untuk mengikat tali sepatu nya. Vera menoleh ke Arah Arka pergi.

Anying!
Mati kek lu!
Mati!

  Seru Vera dalam hati. Biarkan saja ia tidak sopan kepada seniornya sendiri. Lah seniornya saja seperti itu resek nya. Bayangkan saja, Arka selalu memanggilnya tanpa sebab. Seperti saat kemarin kemarin, disaat Vera sedang sibuk sibuknya Arka memanggilnya dan hanya berkata tidak jadi, tidak ada dan lupakan. Mana ada orang yang tidak jengkel.Baru sekali ini saja Arka memanggilnya karena ada sebabnya.

  Vera kembali berdiri karena telah selesai mengikat tali sepatu nya. Kemudian Vera kembali berlari untuk ke kamar kamar pasien untuk memeriksa.

  "Adek koas!" Panggil dokter yang sedang berada di UGD untuk memanggil dokter koas yang ada di sekitar nya. Reflek Vera menoleh. Vera mendelik karena dokter yang memanggilnya sedang memegangi pasien yang sedang mengamuk di atas brankar.

  Vera segera berlari menuju pasien tersebut. Pasien tersebut sedang terluka di kakinya. Vera melihat ke sekitar pasien tersebut ada tiga polisi yang sedang juga memegangi nya. Ternyata pasien tersebut mengalami luka tembak di kakinya. Bisa Vera duga bahwa pasien tersebut adalah penjahat.

  "Tolong kamu pegangi ini" Ujar dokter tersebut kepada Vera. Vera menurut dan akhirnya bergantian memegangi kaki pasien yang luka tersebut.

  Dokter yang menyuruh Vera bergantian memegangi. Kemudian dokter itu segera mengobati luka pasien tersebut.

  Saat dokter yang masih mengobati luka pasien. Tiba tiba Vera melihat Aldo yang masuk kedalam ruang UGD sambil membawa tali ditangannya. Vera memperhatikan Aldo yang ternyata jalan kearahnya. Aldo tampak serius dengan hawa seram yang menyelimuti diri Aldo. Aldo ternyata memang ke brankar pasien. Aldo langsung mengambil kedua tangan pasien tersebut dan mengikat dengan kuat. Vera melongo melihat Aldo yang cekatan.

  "Tetap pegang dengan kuat" Ujar Aldo kepada Vera yang melihatinya. Vera buru buru kembali memegang kaki pasien tersebut dengan kuat.

  "Lepasin gue! " Teriak pasien tersebut membuat Vera dan perawat yang lain terkejut. Detik berikutnya pasien tersebut menendangkan kaki luka yang masih diobati. Sontak Vera dan dokter yang mengobati terjengkang kebelakang. Dokter yang mengobati terjatuh ke lantai. Namun Vera terjengkang kebelakang karena terdorong dengkul pasien tersebut hingga punggung bawah nya menabrak besi rak alat alat beroda yang ada dibelakangnya.

  Aldo mendelik melihat Vera yang terjengkang kebelakang. Aldo langsung menyuruh polisi yang berada didepan nya untuk mengikati juga kaki tawanan tersebut. Kemudian Aldo menghampiri Vera dan membantu Vera berdiri.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang