36|Kartu ATM

25 0 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Minggu,
10.05 wib.

   Vera sedang bersiap siap dengan penampilannya. Saat ini ia berencana pergi ke rumah sakit untuk menemui Dafa. Karena handphonenya rusak yang menjadikan ia tak bisa menghubungi Dafa. Sekaligus untuk mengetahui sedang apa Dafa di rumah sakit hingga sangat sibuk seperti itu.

   "Yah, Vera kerumah sakit dulu ya, mau nengokin mas Dafa" Vera menyalimi sang ayah yang sedang membaca koran di taman belakang rumah. Kebetulan hari ini Rusdi sedang tidak masuk kantor.

   "Sendiri? Kenapa gak bareng Aldo? " tanya Rusdi.

   "Gak usah yah, lagian ada yang perlu Vera omongin ke mas Dafa, nanti kalo mas Dafa udah gak sibuk, Vera suruh mas Dafa kerumah " jelas Vera.

   "Oke, kalo udah gak ada perlu langsung pulang ke rumah ya"

   "Siap yah".

   Vera telah sampai di depan rumah sakit tempat dimana Dafa berkerja. Vera menggunakan mobil ayah nya untuk datang kesini. Vera langsung memasuki rumah sakit dan menuju ke ruang Dafa.

   Vera membuka pintu ruangan Dafa namun ia tak menemukan keberadaan Dafa disana. Vera berinisiatif untuk menanyakan dokter Riana, yang pernah memeriksa kakinya saat kecelakaan waktu itu.

   "Loh kamu gak tau, kalo Dafa sekarang lagi di Surabaya? " tanya dokter Riana dengan heran.

   "Surabaya? ehm.. Dokter Dafa gak ada bilang sama saya, juga hape saya lagi rusak, jadi gak tau beliau ngehubungi saya atau enggak " Vera.

   "Owalah, iya dokter Dafa lagi di Surabaya katanya. Kalo ada urusan apa saya kurang tahu Vera, maaf ya" ujar dokter Riana jujur. Ia memang tidak tahu alasan Dafa ke Surabaya. Itupun Dafa pergu dengan mendadak hari jum'at lalu.

   "Ooh, gak papa kok dokter, saya yang harus nya minta maaf karena ganggu waktu dokter, makasih ya informasi nya dok, kalo gitu saya pamit ya dok"

   "Gak kok Ver, kamu gak ganggu, juga panggil saya mbak aja, jangan sungkan ya"

   "Ohh oke dok, eh.. Mbak Riana" Vera tersenyum kikuk menanggapi.

   Vera memutuskan untuk berpamitan kepada Riana karena sudah tidak ada pembahasan lagi dan takut mengganggu jam kerja Riana.

   Vera keluar dari ruangan Riana dan menuju keluar dari rumah sakit. Vera yang tak masih lelah karena kejadian kemarin sehingga memutuskan untuk kembali ke rumah.

   Vera memasuki garasi mobil rumahnya dan segera turun dari mobil. Namun matanya menangkap objek asing yang sedang berada di depan nya. Motor trail berwarna hijau sedang terparkir di garasi rumahnya. Ia bertanya tanya. Siapa yang sedang berada di rumahnya? Ia juga tak mengenali motor tersebut. Baru kali ini ia melihat sebuah motor trail masuk di dalam garasi rumahnya. Langsung saja Vera memasuki kedalam rumahnya.

   "Assalamualaikum, eh bi' ayah mana? Trus motor didepan punya siapa yah? " tanya Vera saat baru memasuki ruang tamu. Dan langsung disambut dengan bi' Uni yang sedang membersihkan meja tamu yang diatasnya berada dua cangkir kopi dan toples toples cemilan.

   "Walaikumsalam, Bapak lagi di taman belakang sama mas mas yang punya motor itu, pernsh kesini kok tapi gak tau saya namanya mbak,coba mbak langsung ke belakang aja, siapa tau kenal" ujar bi' Uni.

   "Ooh oke, makasih ya bi' kalo gitu Vera ke sana dulu"

   "Iya mbak sama sama".

  ✨✨✨

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang