25|Marah

39 2 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

20.00 wib.

     Vera terbangun dari tidurnya. Ia merasa sedikit pusing, mungkin karena telah lama tertidur. Ia melihat ke arah jam dinding, pukul delapan malam sudah saat ini. Berarti tadi, ia tidur selama hampir enam jam. Pantas saja jendelanya sudah ditutup kembali.

    Vera bangkit dari tidurnya. Kemudian berusaha berdiri dan berjalan.

    "Shh... " Vera mendesah sakit. Ia lupa kalau kakinya masih bengkak karena ulah Lala. Vera menghela nafasnya kasar. Ia jadi teringat kejadian tadi siang. Kenapa Lala jadi sangat ingin memutusi Dafa? Kenapa Lala bisa kenal dengan dokter Dafa?

     Vera duduk kembali. Ia teringat juga bahwa belum mengucapkan terimakasih kepada Aldo. Ia juga merasa tidak enak karena sudah membentak Aldo, padahal Aldo sudah sangat baik kepadanya. Jujur ia reflek membentak, karena harus merasakan sakit di kakinya dan ia tidak mau kerumah sakit. Saat tadi juga pasti Aldo menggendong nya lagi karena Vera ketiduran di dalam mobil. Huh, ia selalu saja merepotkan pak polisi itu.

    Vera mengambil handphonenya. Kemudian mengecek notifikasi di aplikasi WA nya.Ternyata Dafa kerumahnya dan memeriksa kondisi dirinya. Terlihat dari pesan Dafa bahwa Dafa tadi kerumahnya dan menyuruh Vera agar besok beristirahat. Dan Vera hanya membalas iya.

Pak Aldo
Dilihat terakhir tadi pukul 19.30

Pak, saya mau
mangucapkan terimakasih
Karena sudah membantu
saya, maaf karena tadi
sudah membentak bapak🙏√
20.05


     Vera menunggu balasan dari Aldo. Sudah sepuluh menit ia menunggu, tapi tak ada jawaban. Jangankan dibalas, di baca pun tidak. Padahal saat dirinya mengirimi pesan Aldo langsung online.

    Vera menggigit bawah bibirnya. Apakah Aldo marah kepadanya karena membentak Aldo? Sungguh ia tidak sengaja.

Pak Aldo
Online

Sama sama,
Saya tidak papa.
20.16

    Vera makin memberengut saat tau balasan Aldo. Sangat singkat sekali. Baru kali ini Aldo menjawab singkat. Padahal bila Vera mengirimi pesan pasti Aldo akan menanya nanyai dirinya dan menasihati. Fix, Aldo marah kepadanya. Namun Vera bingung harus menulis apa.

Pak Aldo
Online

Bapak marah, sama
Saya?
20.18✔

Tidak
20.19

     Vera menjamin seratus persen Aldo marah kepadanya. Tapi ia tak mau juga berpikiran negatif. Mungkin Aldo sedang sibuk. Ia harus bisa bersabar. Ia juga terbiasa dengan sikap Dafa yang terkadang cuek kepadanya, karena Vera tau Dafa sangat sangat sibuk. Namun ia tidak bisa saat Aldo mencuekinya, ia merasa sedikit kecewa karena itu.

     Vera menaruh handphone di atas nakas. Lebih baik ia mandi dan berganti baju, karena sampai sekarang seragam sekolahnya masih melekat di tubuhnya. Vera mengambil bajunya di lemari kemudian berjalan pelan ke kamar mandi.

✨✨✨


    Aldo masih menatap layar handphonenya. Sedari tadi ia masih bimbang dengan keputusannya. Ia merasa sudah terlalu jauh,  dekat dengan Vera. Ia ingin Vera bergantung dengan Dafa bukan dirinya. Ia juga ingin sedikit demi sedikit bisa mengkesampingkan perasaannya. Bisa benar benar menganggap Vera hanya sebagai adiknya. Ia ingin menjauh dari Vera. Tapi disisi lain ia juga masih ingin berjuang untuk mendapatkan Vera. Ia tidak bisa jauh dari Vera. Hati kecilnya selalu saja bersikeras untuk dekat dengan Vera.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang