10|Ke rumah ibu'

49 2 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

    Mobil Aldo baru saja memasuki pekarangan rumah ibunya yang tak terlalu mewah namun juga luas.

    Sedari tadi Aldo ataupun Vera tak ada yang bersuara. Mereka hanya diam larut dengan pikiran masing masing. Hanya suara radio yang sengaja Aldo putar agar suasana di dalam mobil tidak terlalu canggung.

Flashback 

   "Taruh aja dibelakang Ra" saran Aldo untuk menaruh kardus tersebut di jok belakang.

   "Iya pak"

   Saat hendak Vera ingin menaruh kardus sepatu nya di jok belakang bersamaan pula Aldo yang ingin juga membantu Vera dengan ia yang menaruh kardus sepatu Vera dibelakang. Membuat kepala Vera menubruk dengan moncong topi hitam milik Aldo.

   Vera mengaduh dengan tangan yang masih memegang kening nya yang sakit. Aldo juga terkejut dengan itu langsung meminggirkan untuk  menghentikan mobilnya,dan segera membuka seatbeltnya. Ia langsung menyuruh Vera menghadapnya. Menanyai apa masih sakit, dan terus meminta maaf.

Cup

   Entah dari bisikan siapa, Aldo bisa berani untuk mencium kening Vera di area yang terantuk moncong topinya tadi.
Vera mematung. Tak mengerti dengan apa yang telah Aldo lakukan. Aldo mencium keningnya? Seketika rasa sakit yang ia rasakan tadi hilang dan malah tergantikan tegang di tubuhnya.

   "masih sakit? "Tanya Aldo yang masih khawatir dengan kening Vera. Ia tak sadar dengan apa yang sudah ia lakukan barusan terhadap Vera.

   "Bapak mesum" ujar Vera dengan badan yang sudah mulai rileks kembali.

    "Haa? " Aldo tak mengerti dengan ucapan Vera. Mesum? Mengapa ia dibilang mesum? Ha! Ia tersadar! Barusan ia mencium kening Vera tanpa ijin. Tapi ia tadi hanya reflek. Itu juga baru pertama kali ia lakukan dengan wanita lain selain ibunya sendiri.

   "Saya minta maaf, saya tidak sengaja" ujar Aldo sembari memakai seatbelt nya kembali. Dan mulai melajukan kembali mobilnya. Vera hanya diam saja dan tetap membiarkan kardus sepatu nya dipangkuannya. Vera memilih membuang mukanya ke arah jendela.

Flashback end

    "Assalamualaikum " Aldo membuka pintu rumah ibunya seraya mengucap salam. Diikuti dengan Vera dibelakangnya.

    "Walaikumsalam, loh Al? kamu kesini lagi? Kamu gak masuk kerja? " Rini baru saja turun dari lantai dua. Langsung menghampiri Aldo yang memasuki rumah nya.

   "Emang aku gak boleh kesini bu'? " tanya Aldo sambil menyalimi dan mengecup tangan sang ibu.

    "Ya gak papa sih, loh ini siapa?" Rini baru sadar bahwa Aldo kerumahnya tidak sendiri melainkan membawa seorang gadis cantik yang masih mengenakan seragam SMA.

    "Saya Vera tante" Vera juga ikut menyalimi dan mengecup tangan Rini.

    "Oh Vera...  iyaiya, yang sering  kamu ceritain itu kan le?, panggil ibu aja, kayak Aldo " Ujar Rini kepada Aldo dengan sumringah. Vera hanya tersenyum menanggapi. Namun diotaknya bertanya tanya. Dirinya sering diceritakan? Maksudnya?

    Aldo memejamkan matanya. Bagaimana ia menjelaskannya kepada Vera. Ibunya juga ini, padahal ia baru bercerita sekali kenapa dibilang nya sering?

    Rini dengan sigap langsung membawa Vera keruang tengah, dengan merangkul tangan kanan Vera. Vera terkejut dengan perlakuan Rini. Namun Aldo tersenyum dan bilang tidak apa apa tanpa bersuara.

    Ternyata Vera diajak Rini untuk menemani membuat kue kesukaan Aldo yaitu rainbow cake. Vera yang tak mengerti cara membuat kue, hanya melihat lihat dan sesekali membantu mengambilkan alat atau bahan yang diperlukan untuk membuat kue tersebut.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang