14|Rindu

39 1 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Rabu,
21.15 wib.

     Aldo mengusap wajahnya kasar. Sekarang ia masih berada di Polda Surabaya. Ia sedang memeriksa berkas berkas tentang pencarian pelaku pembunuhan yang sudah lama ia cari. Namun setelah setahun ia periksa dan cari, tetap saja tak membuahkan hasil. Sial, si pelaku ini sangat cerdik untuk menutupi identitas dan lokasi ia berada saat ini.

     Satu tahun yang lalu, telah terjadi pembunuhan wanita di salah satu hotel yang ada di Ibukota. Dan saat itu juga kebetulan Aldo  ikut menangani kasus itu. Yang menjadi keanehan disini, ialah ada luka sayatan di kening korban yang seperti tanda silang. Dan juga noda darah di dinding kamar hotel yang juga sama yang seperti dibuat di kening korban. Seperti sebuah simbol. Dan di akhir akhir ini di Surabaya juga terjadi kasus yang sama seperti ini. Namun bedanya tempat kejadiannya di toilet sebuah Cafe, yang berada di pusat kota Surabaya. Sehingga ia harus kesini untuk memeriksa kembali dua kasus tersebut. Apa yang sedang direncanakan si pelaku? Apa yang sedang ia inginkan?

   "Al mending kita pulang dulu, besok dilanjut lagi, badangue dah pegel nih" ujar Rayhan yang memang ikut dalam misi ini. Rayhan yang memang pekerjaan aslinya adalah mengurusi kasus berat. Rayhan yang menilang motor Vera saat razia. Saat itu ia hanya menggantikan bawahannya karena sedang bercuti.

    Aldo mengangguk setuju. Kemudian ia membereskan berkas berkas yang berserakan dimejanya. Aldo dan Rayhan kemudian berjalan menjauh dari ruangan kusus dan kantor polisi tersebut.

    "Aelah ganti napa, kumat lo" Rayhan mengeluh, karena Aldo menyetel musik korea di dalam mobil nya. Aldo memilih membawa mobilnya sendiri untuk bebas kemana saja saat berada di Surabaya. Dan Rayhan menumpang di mobil Aldo tentunya.

    "Diem aja sih, gue turunin nih"
Ujar Aldo yang tak mau diganggu. Ia perlu hiburan sekarang. Untuk menetralkan pikirannya.

    Satu dari sekian fakta Aldo adalah ia seorang kpopers. Ia sudah menjadi kpopers sejak duduk dibangku SMA kelas tiga. Menurutnya musik korea itu asik, dan kadang bisa membangun semangat dan pastinya membuat mood membaik.

Is it true? Is it true?
You You
neomu areumdawo duryeowo
Untrue Untrue
You You You

     "gyeote meomulleojullae!
naege yaksokhaejullae!
son daemyeon naragalkka,  buseojilkka,
geobna,  geobna,  geobna.. "

     Aldo ikut bernyanyi saat lagu sudah berada di reff. Ia menghayati setiap baitnya.  Untung saja jalanan dikota ini sudah lumayan sepi.Jadi ia bisa leluasa untuk berkendara. Butterfly-bts, terputar di speaker mobilnya lewat bluethooth handphonenya. Ia hanya memutar acak lagu yang ada diaplikasi musik di handphonenya.

     Sepertinya Aldo merasakan rindu dengan Vera sekarang. Rasanya ia ingin pulang saat ini juga. Sudah seminggu kepergiannya mereka saling tak terhubung. Aldo sebenarnya ingin menghubunginya namun ia selalu sibuk dan selesai saat saat jam seperti ini. Sehingga ia takut untuk mengganggu jam malam Vera. Aldo berpikir pasti Vera lelah setelah seharian sekolah dan setelah itu Vera harus belajar karena sebentar lagi Vera harus menghadapi ujian ujian untuk kelulusannya.

    "Vera lagi apa ya sekarang? " Gumam Aldo saat masih menghayati lagu yang diputarnya. Rayhan memutar bola matanya jengah. Selalu saja seperti ini setiap mereka pulang ke penginapan. Ya, Aldo tidak sadar bahwa ia selalu menanyakan itu setiap malamnya, entah kepada siapa ia bertanya.

   "Makanya ditelfon kalo kangen, lo nanya gue lah gue nanya siapa? Emang gue siapanya? Suaminya? " Ujar Rayhan jengah.

    Aldo segera melirik sinis ke arah Rayhan saat di akhir kalimat Rayhan. Itu tidak boleh terjadi. Hanya ia yang boleh menikahi Vera.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang