39|Cerita Aldo

22 1 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

22.35 wib.

  Vera masih belum bisa tidur. Ia sedari tadi tersenyum sendiri. Vera masih membayangkan perkataan Aldo yang membuat dirinya baper. Vera menghadap ke Rini yang sudah tertidur pulas. Senyumannya semakin lebar.

   "Anak ibu' bisa aja buat Vera baper " gumam Vera.

Flashback

   "Jadi suami kamu"

  Vera membeku mendengar ucapan Aldo. Padahal dulu Dafa sering menggombalinya seperti ini namun rasanya biasa saja. Berbeda bila Aldo yang berkata, rasanya jantungnya ini selalu saja tidak bisa diajak kompromi saat berdekatan atau mengobrol dengan Aldo.

  "Saya tidak akan menikahi kamu sekarang. Saya akan membebaskan kamu untuk meraih masa depan kamu terlebih dahulu. Nanti kalau sudah waktunya atau kamu sendiri yang meminta, insyaallah saya akan langsung melamar kamu saat itu juga"

  Vera merasa pipinya memanas karena penjelasan Aldo. Ia tersanjung saat Aldo berkata seperti itu. Aldo mengerti dirinya dan tidak memaksakan kehendak.

  "Kamu ingin kuliah dimana saja, saya akan dukung. Namun saya ingin meminta sesuatu sama kamu"

  "Apa pak? "

  "Jaga diri kamu baik baik yah nanti saat kuliah. Perhatikan kondisi kesehatan kamu. Dan saya tidak melarang kamu berteman dengan siapa saja. Karena saya yakin kamu pasti akan jadi milik saya" 

  Agh! Rasanya Vera ingin berteriak saja saat ini. Vera ingin meneriaki Aldo bahwa dirinya baper mendengar penuturan Aldo.

  "Siap komandan! " Vera hormat kepada Aldo. Aldo tersenyum melihat tingkah Vera.

  "Oh iya Ra, jujur saya merasa sedikit tidak suka dengan kamu yang memanggil saya dengan sebutan pak, padahal kamu manggil Dafa mas. Saya serasa tua sekali" Aldo baru bisa jujur saat ini. Memang awalnya ia biasa saja Vera memanggilnya dengan sebutan pak, namun lama kelamaan apalagi saat mendengar Vera memanggil Dafa dengan sebutan mas.Dirinya merasa iri.

  "Hmm, yaudah saya panggil om aja gimana? " goda Vera.

   Aldo mengerutkan keningnya. Mengapa jadi om? Vera paham tidak sih bila ia mengkode menyuruh Vera memanggilnya dengan sebutan mas?

   Tiba tiba tawa Vera terpecah. Lucu sekali melihat Aldo dengan ekspesi seperti itu. Aldo yang melihat itu segera melihat kearah televisi lagi.

  "Mas? "

  "Mas Aldo? " Vera menahan tawanya dan menggoda Aldo lagi. Aldo yang mendengar itu pasti tidak akan bisa menahan senyumannya. Aldo menoleh kearah Vera.

  "Apa? Kamu panggil saya apa? "
Aldo ingin Vera kembali memanggilnya dengan sebutan mas.

  "Om? "

  Aldo mencebikkan bibirnya. Vera kembali menggodanya.

  "Dih ngambek, iya iya Vera minta maaf deh, mas? " Vera menekankan kata mas.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang