51|Liburan dadakan

19 1 0
                                    


Happy Reading!!😊😊

10.20 wib.

  Setelah mengantar Aldo untuk berangkat ke Polres, Vera kembali keruangan pasien dimana Arka dirawat. Vera memasuki ruangan tersebut dengan hati hati. Agar Arka tidak terbangun.

  Vera melihat kearah Arka yang masih pulas tertidur. Ingin rasanya ia mengamuk kepada Arka, namun ia juga masih tahu diri. Arka dengan wajahnya yang babak belur dihajar membabi buta dengan Aldo dan Arka yang masih berstatus dokter senior nya sendiri. Vera menghela nafasnya, mengapa Arka bisa jadi seperti itu. Arka yang diam dan tidak banyak tingkah ternyata dibalik itu semua Vera bisa melihat brengseknya Arka saat mabuk.

  "Maafkan saya Anastasia" Ujar Arka tiba tiba. Vera terkejut dengan ucapan Arka dan melihat Arka yang membuka matanya perlahan. Vera reflek memundurkan tubuhnya.

  "Maaf bila saya sudah menyakiti kamu, sungguh saya tidak sadar" Ujar Arka sambil berusaha bangkit dari tidurnya. Arka juga masih merasakan pusing karena pengaruh alkoholnya yang tadi malam ia tenggak sangat banyak dan pukulan Aldo yang sangat keras.

  "Sungguh saya tidak bermaksud menyakiti kamu Anastasia" Vera masih terdiam.

  "Jujur,saya kemarin merasa sakit hati karena kamu yang statusnya pacar saya malah diam diam mempunyai hubungan lagi dengan mantan kamu" Arka menghala nafasnya diakhir kalimat.

  "Setelah itu saya ke bar untuk melampiaskan semuanya dan saya tidak sadar datang ke rumah sakit dini hari. Yang saya pikiran hanya kamu Anastasia" Lanjut Arka dengan raut muka menyesal. Vera masih belum berani menjawab atau mendekati Arka. Hati dan tubuhnya masih trauma untuk dekat dengan Arka.

  "Saya sadar, bahwa saya memang tidak layak untuk kamu. Bukannya menjaga malah hampir merusak kamu. Maaf" Arka menunduk. Sungguh dirinya memang sangat menyesal melakukan itu semua, karena ia sedang tidak sadar akibat pengaruh alkohol. Saat dirinya sedang dibawa ke ruang pasien, dirinya tersadar sedikit dan mendengar perkataan perkataan suster yang membawanya, Arka merutuki dirinya, apa yang sudah ia perbuat itu malah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Karena tidak kuat merasakan sakit setelah dihajar habis habisan oleh Aldo akhirnya Arka tidak sadarkan diri kembali.

  Vera memberanikan untuk mendekat kearah Arka. Memang dirinya sedang trauma namun ia juga tidak boleh berlarut larut dengan trauma nya. Ia harus bisa melawan trauma nya agar bisa hidup dengan tentram.

  "Iya saya maafkan, maafkan saya juga karena tidak bisa mengerti dan membalas perasaan bapak. Saya yakin suatu saat nanti bapak bisa bertemu dengan seseorang yang memang sangat baik untuk bapak" Vera mulai membalas perkataan Arka. Ia juga memberanikan diri untuk mengusap sebentar lengan Arka. Memang ia sudah wanti wantikan oleh Aldo agar tidak dekat dekat lagi dengan Arka. Namun ia tidak bisa sepenuhnya menuruti perkataan Aldo. Arka adalah seniornya dan melakukan itu dibawah kesadaran nya.

  "Maaf Anastasia" Vera mengangguk. Kemudian pamit kepada Arka karena banyak pekerjaan nya menumpuk. Arka mempersilahkan Vera untuk keluar dari ruangannya dan menjalankan tugas tugasnya sebagai dokter koas.

✨✨✨

Jumat,
06.30 wib.

   Vera sedang beristirahat diruangan dokter koas karena dirinya sejak semalaman mendapatkan shift malam. Vera tertidur di kasur kecil yang berada disana dengan baju khusus yang juga sudah berantakan. Vera kelelahan karena sahari dan semalaman dirinya tidak dapat tidur.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang