48|Imbalan

33 2 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Jum'at,
10.15 wib.

   Hari hari cepat berlalu, hingga tak terasa sudah hari Jumat. Hampir sudah seminggu Vera menjalani koasnya dirumah sakit ini dengan dokter Arka. Vera juga sudah hampir terbiasa dengan sifat aneh seniornya itu. Aneh, adanya orang diam diawal dan seru saat sudah kenal. Namun Arka berbeda, terlihat seru diawal dan ternyata seperti patung saat sudah kenal.

  Vera saat ini sedang menuju ke ruangan Dafa. Dafa meminta Vera agar datang keruangan nya, karena Dafa bilang ada sesuatu yang harus disampaikan. Dafa juga sudah mengizinkan Vera dari Arka.

  "Ada apa mas? " Tanya Vera setelah masuk keruangan Dafa.

  "Ah Sia, sampaikan maaf aku ke  Ryza ya aku gak bisa dateng ke pernikahan nya besok. Aku besok harus berangkat ke Amerika karena ada sesuatu yang harus aku urus disana, sekalian ngurus kepindahan kamu juga. Maaf juga aku gak bisa nemenin kamu besok" Ujar Dafa sambil memegang kedua bahu Vera. Vera yang mendengar itu langsung memajukan bibirnya kedepan.

  "Kok dadak? Kenapa harus besok? Trus yang jadi partner aku siapa? Ntar aku ditanya mana pasangan nya sama orang orang gimana? " Dumal Vera yang membuat Dafa terkekeh. Pasalnya sudah menjadi kebiasan Vera untuk meminta Dafa menjadi temannya kemana mana. Selama di Amerika, setau orang orang disana yang mengenal Vera, Dafa adalah pacar Vera. Vera yang meminta sendiri, karena ia malas meladeni laki laki yang ingin berkenalan dengannya. Jadi ia memanfaatkan Dafa agar menjadi pacar pura pura nya.

  "Hmm, ya gak papa sendiri dulu ya? Atau ah! Arka! " Vera membelalakan matanya. Apa Dafa tidak waras? Ia meminta Arka-Dokter seniornya menjadi partner nya besok?

  "Gak gak! Mas gila ya? Pak Arka yang kayak gitu sifatnya jadi partner aku? Yang ada di ketawa in aku! " Seru Vera sambil menyilangkan kedua tangannya.

  "Yaudah kalo kamu gak mau, berarti nanti siap siap kamu dikatain jomlo trus nanti kalo ada Aldo liat kamu sendirian nanti kamu dideketin lagi. Nanti kamu jadi gagal move on lagi." Ujar Dafa sambil terkekeh. Vera terdiam. Vera berfikir, ada benarnya juga ucapan Dafa. Bila ia nanti sendirian Aldo akan mendekatinya lagi.

  "Arka pasti mau. Dia emang irit banget kalo ngomong. Tapi kan enak nanti dia gak banyak omong disana" Vera semakin memikirkan perkataan Dafa.

  "Dipikirkan baik baik ya sayangku. Aku mau ke depan dulu, bye" Dafa ke luar dari ruangannya, meninggalkan Vera sendirian di dalam ruangannya yang masih berfikir keras.

  "Coba gak ya? Tapi gue harus ngomong apa?! " Vera mengacak acak rambutnya. Ish! Dafa juga, bisa bisanya pergi mendadak seperti itu.

✨✨✨

  Vera berlari menemui Arka di kamar pasiennya. Arka sejak tadi sudah berulang kali menelfon nya. Vera berhenti dari kegiatan berlari nya dan membuka kamar pasien Arka. Vera berusaha menetralkan nafasnya dan tersenyum kepada penghuni kamar tersebut. Arka menatap Vera horor. Vera sampai tidak berani menatap balik Arka.

  "Maaf saya telat" Ujar Vera kepada Arka. Arka diam saja tak menjawab ucapan Vera.

  Vera dan Arka sudah selesai memeriksa pasien pasien hari ini. Arka meminta Vera untuk ikut ke ruangannya. Vera hanya menurut dan mengikutinya dari belakang.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang