19|Piknik bikin Panik

46 3 0
                                    


Happy reading!! 😊😊

Minggu,
11.00 wib.

Saat ini Vera and the genk, Rendi, dan Kevin sedang berada di kawasan taman Cibodas daerah Puncak, Bogor. Sesuai rencana Sarah yang mengajak piknik, ya sesuai dengan katanya Sarah dan Lia membawa bekal yang banyak dari rumah. Ada nasi putih, lauk pauk, kerupuk, kopi, teh gula, alat makan, tikar, air mineral sekardus dan juga termos air panas. Sudah terbayangkan bagaimana rempongnya? Sudah benar benar seperti ibu ibu PKK yang sedang berpiknik.

Mereka juga hanya membawa motor masing masing karena menghindari macet. Apalagi dihari minggu seperti ini. Dengan Rendi yang sudah pasti Lia yang akan menjadi penumpang. Sarah dan Eka. Kevin membawa motor NMAX dengan bawaan bekal piknik Sarah dan Lia seperti kopi, teh gula, yang sudah menjadi satu di paper bag dan termos.Kevin sudah cocok belum menjadi pedagang minuman keliling?

Vera membawa motor ninja kesayangannya. Ia tak mau satu motor dengan Kevin, ya karena ia juga sudah memiliki pacar. Ada hati yang harus ia jaga. Eaaa

"Sar, sar, ribet banget sih bawa gini ginian segala, tinggal beli aja kan bisa, ringkes" ujar Vera yang sedang membantu membawa alat alat makan. Ia heran, mereka ini ingin berlibur sebentar dan menjernihkan pikiran dari pelajaran pelajaran disekolah yang membuat otak panas. Bukan ingin buka warteg diatas puncak kan?

"Vera sayangkuh! Kita itu harus bawa makanan dari rumah karena makanan dari rumah itu sudah terjamin kebersihannya. Liat itu, iwwh, gak higienis! " ujar Sarah yang sedang membawa rantang plastik dan tas selempang bulu bulu miliknya.

"Sekalian aja buka warteg di sini, gue jamin bakal laku keras" ujar Eka yang setuju dengan ucapan Vera.Ia sedang membawa tikar.

"Eh, iya juga yah, kan lumayan ka, dinaikin dikit aja harganya. Soalnya kan susah juga bawanya" ujar Lia yang sedang membawa tas Rendi, karena Rendi yang membawa kardus air mineral.

"Lo aja! " ujar mereka serempak. Lia yang mendapat teriakan seperti itu langsung memanyunkan bibirnya. Apa salah nya berjualan nasi disini? Toh kan uangnya lumayan.

Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan setelah berjalan sebentar dari tempat parkir sampai taman yang tak jauh. Hanya sepuluh meter dari taman.

Mereka langsung menggelar tikar. Menaruh semua barang barang mereka diatas tikar. Sarah dan Lia mulai membuka alat alat makan. Kemudian menyajikan semuanya dengan telaten. Vera dan Eka sudah pergi entah kemana, mungkin mencari spot foto. Kevin dan Rendi duduk duduk di atas rerumputan sembari bercengkrama.

Setelah hampir setengah jam menghilang,  Vera dan Eka akhirnya kembali. Benar mereka sedang memutari taman luas ini menggunakan motor ninja Vera tentunya. Sesekali mereka berhenti di tempat yang bisa mereka pakai untuk spot berfoto.

"Dari mana aja neng? " tanya Kevin yang melihat Vera dan Eka selesai memarkirkan motornya.

"Muter muter , biasa" Eka menjawab pertanyaan Kevin. Dan Vera hanya mengangkat alisnya dua kali, mengiyakan ucapan Eka.

"Woi Vera, Eka! Sini makan dulu. Udah siang! " See Sarah sudah cocok kan untuk menjadi bagian ibu ibu PKK?

Vera dan Eka akhirnya duduk diatas tikar. Mengambil piring dan nasi putih. Kemudian mereka mengambil lauk pauk yang sudah disajikan.

Sekarang giliran Lia dan Rendi yang menghilang. Mereka tak akan mencari kedua anak manusia tersebut. Mereka sudah sangat hafal dengan kebiasaan mereka berdua.

✨✨✨

17.00 wib.

Hari sudah menjelang sore. Saat nya mereka balik ke Jakarta. Walau tadi turun hujan sebentar mereka sudah puas untuk bersenang senang hari ini. Waktunya kembali. Dan mengahadapi ujian ujian dan try out yang sudah di depan mata.

ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang