6. CANDU

5.5K 930 67
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Setelah membuka sepatu dan meletakkannya di rak sepatu, Jefrey menutup pintu lalu masuk ke dalam rumah. Dilihatnya rumah sudah dalam formasi lengkap karna ketiga saudarinya juga sudah pulang. Mbak Jeje yang sedang menggunting kuku, Kak Kiya bersama Ipad-nya di sopa dan Ella yang sedang tiduran sambil maskeran.

“Tumben udah pulang?” celetuk sang kakak kedua yang sedang duduk bersila di atas sofa.

“Terus ente mau ane pulang tengah malem gitu?”

“Hati-hati! Anak bujang nggak baik pulang malem. Ntar diculik tante girang.” Jefrey berkidik ngeri pada Ella. Mulut si bungsu itu memang tidak ikut ke sekolah dan belajar otodidak di tiktok.

“Jef, beliin sate ayam dong. Tapi yang di plataran Dw ya?”

“Buset jauh bener.” celetuk Ella.

“Gue lagi males keluar nih. Yang di perempatan aja deh.” tawar Jefrey.

“Kan lo pake motor, 20 menit doang.”

“Lagi males pokoknya.” tegas Jefrey sambil menyilangkan tangan.

“Makan apa yang ada aja, Ki.” saut Mbak Jeje dari ruang tengah.

“Mbak Je tau kan rasanya kalo lagi pengen? Nggak bisa diganti sama yang lain mbak.” rengek Khiyara.

“Yaudah beli sendiri aja.” jawab Mbak Jeje santai.

“Maless. Heheh.”

“Laper aja nyusahin.” cibir Ella lalu pergi mengekori abangnya.

“ANAK SIAPA SIH BOCAH!!”

Jefrey menggeleng mendengar teriakan menggelegar khas kakak keduanya, namun telinganya sudah terbiasa se-heboh itu pun maklum.

“Bang, Weekend ikut Ella yah, kita car free day.” Jefrey menatap adiknya malas. Ucapan Ella lebih terdengar seperti perintah yang harus dilakukan dan tidak boleh ditolak.

“Abang ada kegiatan di kampus.”

“KEGIATAN APAAN HARI MINGGUU!!” Jefrey menutup telinganya.

“Anak SMA nggak bakalan ngerti kegiatan mahasiswa. Keluar sana!!”

“Nggok percayooaa!!”

“Lagi maskeran nggak boleh banyak gerak.” mulut Ella yang awalnya sedikit menganga dan dahi berkerut langsung berubah ke ekspresi datar.

“Abang nggak bisa, cantikkk.” Ella berdecih lalu melepas sheet masknya.

“Nggak ada!! minggu harus ikut. El udah bilang ke kak Yuna kalo abang bakalan ikut. Fix Abang harus ikut!!” sorak Ella lalu keluar dari kamar Jefrey.

Jefrey mengusap wajahnya. Bagaimana ia bisa mendapatkan pacar jika menolak permintaan Ariella saja ia tak mampu.

Namun masa bodoh dengan semua yang dikatakan Si bungsu tadi, Jefrey mengerluarkan ponselnya lalu mendaratkan tubuhnya di atas kasur. Tersenyum bahagia melihat foto profil sang pujaan hati yang berhasil ia dapatkan selepas mengantar Anna pulang.

Sebenarnya bukan lah hal sulit bagi Jefrey untuk mendapatkan WhatsApp gadis itu, namun saat mendapatkan langsung dari Anna, ada sebuah kepuasaan dan kebahagiaan tersendiri bagi Si Tampan.

“Nggak salah pilih gue.” monolognya yang bangga pada dirinya sendiri bisa jatuh cinta pada perempuan seperti Anna.

Tak ingin menunda Jefrey langsung melancarkan aksinya.

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang