Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.Bukan Jefrey namanya jika setelah mengantar Anna sampai di rumah langsung pulang. Pasti ada saja alasan yang dibuat Jefrey agar bisa tinggal lebih lama bersama sang kekasih.
“Kata kamu, kamu ada janji sama anak-anak buat nemenin Juan galau?” tanya Anna yang sadar bahwa Jefrey sudah tiduran di sofa rumahnya dari 15 menit yang lalu, setelah mereka selesai menghabiskan domino’s pizza yang tadi mereka beli.
“Eh kamu belum jawab pertanyaan aku yang di chat.” ucap Jefrey yang sudah duduk kembali.
Anna menatap Jefrey gemas. Bukannya menjawab pertanyaannya. Laki-laki itu malah menanyakan hal lain.
Anna lalu membuka room chat Jefrey sambil membawa teks tersebut. “Love language aku?”
Jefrey mengangguk sampai rambutnya bergerak tuing-tuing. “Kayanya love language aku sama kaya cewek pada umunya deh.”
“Emang umumnya gimana?”
“Aku suka cowok yang peka dan treats me so well sekalipun itu hal-hal kecil. Kaya ngeduluin aku masuk kalau pergi ke suatu tempat misalnya. Berusaha bikin aku ngerasa aman kalo lagi pergi. Berusaha supaya aku engga kesusahan. Gitu-gitu.”
“Hoo berarti kamu act of service, terus apalagi?”
“Aku kaum quality time, walaupun itu cuma duduk ngobrol random di sekret mapala.” kekeh Anna.
“Maap yah, kamu setiap nongrong ato makan pasti larinya ke sekret mulu.” Jefrey langsung merasa bersalah pada Anna. Ya, kalau tidak di sekret paling mereka drive thru dan memakannya di rumah Anna.
Ya mau bagaimana lagi, Jefrey hanya tidak ingin Anna bertemu saudari-saudarinya saat mereka di tempat umum. Ia tidak ingin membuat Anna kelagapan kana tidak mempersiapkan apapun. Dan semua orang tau bagaimana buruknya para saudari Jefrey memperlakukan setiap wanita yang dekat dengan Jefrey.
Anna menyentuh punggung Jefrey saat sadar jika ucapannya membuat Jefrey tersinggung. “Jef…aku enggak masalah kok setiap makan kamu ajak ke sekret. Malahan lebih asik karena kita enggak perlu khawatir sama siapapun. Its enough for me selagi kita bareng."
" Aku enggak masalah setiap pengen makan sesuatu harus take away atau pesen online, I’am okey karena aku enggak mempermasalahkan mau makan apa dan gimana tempatnya. If that with you, I’ll be fine. Really.”
Anna mengulas senyum hangat sembari mengelus punggung tangan Jefrey. “Aku tau kamu punya alasan. Aku enggak akan tanya, kalau kamu rasa aku perlu tau. Pasti kamu akan kasih tau aku nanti. Kamu enggak usah mikir aku keberatan dengan semua yang kamu lakuin.”
“Kayanya aku tahun ini hokinya berlipat-lipat deh. Kayaa, beruntung banget dapet pacar kaya mbak Anna.” gombal Jefrey.
“Jadi aku udah jawab pertanyaannya yaa?”
“Iyaaa cantikkk.”
“Ahhh jadi males nemenin Juan galau soalnya hati aku lagi berbunga bukan berduka.” ujar Jefrey sesaat setelah merengguh Anna ke dalam dekapannya.
Anna tersenyum gemas melihat tingkah si dokter gigi itu. “Kita jangan sampe putus yaaa, aku enggak sanggup galau. Apalagi galaunya karna kamu. Sumpah rugi banget akuu.” tutur Jefrey yang dibarengi dengan pelukan yang semakin ia eratkan.
“Iyaaa.”
“Gihh susul yang lain. Kasian Juan. Butuh temen pastiii.”
Dengan raut wajah malas Jefrey melepas pelukan mereka. “Dasar Juan beban.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)
FanfictionJefrey si tampan yang masih saja jomblo dengan semua yang ada di badannya. Jika dilihat tidak ada kekurangan yang fatal yang bisa dijadikan alasan ia masih sendiri sampai saat ini. Alasan kenapa Jefrey sampai sekarang belum pernah punya pasangan, i...