Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.Anna mengulas senyum tak enak saat membuka pagar kost, Jefrey sudah stand by duduk di atas motor menunggunya. Laki-laki itu bahkan tersenyum lebar saat melihat separuh tubuh Anna keluar dari balik pagar.
Sejujurnya Anna merasa tidak nyaman harus dihampiri Jefrey setiap pagi. Apalagi yang Anna tau jika Jefrey sengaja pergi ke kampus hanya karna ingin ke kampus bersama Anna padahal laki-laki itu tidak ada jadwal bimbingan.
Anna tak bodoh, ia sudah memperhatikan gerak-gerik Jefrey dari kali kedua mereka bertemu. Jelas Jefrey punya rasa ketertarikan padanya, namun Anna masih terlalu asing dan risih karna sudah lama ia tidak berinteraksi terlalu intens dengan lawan jenis.
Hai, Anna terlalu sibuk mengumpulkan prestasi, ia lupa kapan kali terakhir seseorang mendekatinya saking sibuknya duta kampus itu.
“Kamu ada bimbingan pagi juga?” tanya Anna dari jok belakang.
Dari gerakan pelan Jefrey yang menggeleng Anna sudah tau jika laki-laki itu memang sengaka menjemputnya. Anna mendengus lalu kembali diam sampai motor Jefrey berhenti di depan gedung fakultasnya.
“Kok wajah kamu ditekuk gitu?” tanya Jefrey sambil menerima helm dari tangan Anna. “Oh ya, kamu udah sarapan?”
Anna menggeleng. “Nanti aja bareng Lala.”
Jefrey mengangguk. “Jef, kamu nggak perlu jemput aku kalau kamu emang nggak ada jadwal bimbingan.”
Anna menatap Jefrey dengan harap-harap cemas takut membuat Jefrey tersinggung. Dari raut wajah Jefrey saja sudah langsung berubah dan Anna yang merupakan anak psikologi tentu tau itu ekspresi seperti apa, Jefrey kecewa.
“Kamu nggak nyaman ya?” tanya Jefrey sambil mencebikan bibir.
Anna bingung harus menjawab apa. Jika berkata jujur ia takut Jefrey semakin tersinggung.
“Aku nggak mau ngerepotin kamu, Jef. Kamu bisa ngelakuin hal yang lain ketimbang buang-buang waktu putar arah jemput aku.” cicit Anna dengan semua rasa bersalahnya.
Jefrey turun dari motornya lalu berdiri di hadapan Anna sambil tersenyum tipis sambil memamerkan lesung pipi miliknya. “Aku yakin kamu punya kepekaan yang kuat, kamu anak psikologi yang bisa baca gerak-gerik orang lain. Walaupun kesannya aku buru-buru, baru kenal udah bilang suka ke kamu tapi aku serius sama ucapan kamu, Na.”
Semua perkataan Jefrey tak membuat Anna kaget karna sudah terlihat dengan jelas. “Hmm, maaf bikin kamu nggak nyaman dua minggu ini. Selalu nyamperin kamu ke kost-an, muncul tiba-tiba di depan kamu, chat random yang aku kirim. Maaf yah.”
Anna menggigit bibir bawahnya, untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia kembali menerima pengakuan dari seorang laki-laki. “Tapi, kayanya kamu harus terbiasa untuk menyamankan diri sama situasi itu, karna aku akan lebih agresif buat deketin kamu,”
Anna mendongak mendengar ucapan tak terduga dari Jefrey yang sedang tersenyum jahil di hadapannya. “Secara terang-terangan. Maaf ya, Na untuk ketidaknyamanan yang akan datang di lain hari.”
“Aku pergi dulu, kalo nggak ada temen pulang. Chat aku aja, aku stay di sekret mapala.” dengan jahilnya Jefrey malah mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Anna.
Bagaimana keadaan Anna?
Ya seperti perempuan normal pada umumnya, tak bisa menahan kedutan yang ada di sudut bibir sambil memperhatikan punggung Jefrey yang menjauh dari fakultas psikologi.
###
“Na!! Na!!!”
“Apa , La?”
“Gue punya informasi penting buat lo. Kuy, kita nongki di kafetaria dulu. Buru!!” Lala dengan paksa menyeret Anna dengan heboh sampai mereka berdua tiba di kafetaria dan membuat keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)
FanfictionJefrey si tampan yang masih saja jomblo dengan semua yang ada di badannya. Jika dilihat tidak ada kekurangan yang fatal yang bisa dijadikan alasan ia masih sendiri sampai saat ini. Alasan kenapa Jefrey sampai sekarang belum pernah punya pasangan, i...