34. PALSU

3.4K 641 41
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Entah Jefrey sudah lupa mana yang Anna mana yang orang lain, saat disuruh mengajak Anna membicarakan masalah mereka, Jefrey justru terpikir ke satu nama yang sudah memenuhi otaknya saat mereka pertama bertemu.

Jefrey rasa lebih mendapat jawaban yang ia ingin kan dari Yori dari pada ia harus bertanya pada Anna yang kita tau si Cantik satu itu hobinya mendiamkan masalah.

“Sorry, Bro telat dikit.”

“Santai, Yor. Sorry juga nih gue duluan.” basa-basi Jefrey sambil menunjukan gelas kopinya.

“Hahha, sip-sip. Bang, Espreso latte satu bang.”

“Abis dari mana Yor?” tanya Jefrey karna penampilan Yori sedikit lebih rapi dari pakaian mahasiswa biasanya.

“Abis pulang seminar, Jef sama MJB.” Jefrey mengangguk-angguk.

Ya, siapa yang tidak tau jika sekarang Pria Jhaguar itu sedang insecure dan tengah membanding-bandingkan dirinya dengan sang Mantan dari pacarnya.

“Jadi lo mau tau apa dari gue?”

Jefrey menatap Yori dengan wajah kaget, ia seperti tengah ditangkap basah karna melakukan kesalahan. Apa semua aktivis kampus semenakutkan Yori sampai bisa membaca isi kepala orang lain.

“Lo kok tau gue mau tanya-tanya?”

“Hahaha, feeling pribadi sih.”

“Yaudah, gue nggak akan basa-basi kalo lo udah tau tujuan gue.”

“Okey, silahkan. Sesantai lo aja, Jef.”

“Alasan lo dulu milih selingkuh dari cewek seperfect Anna?”

Its my big fault till now.” jawaban Yori malah membuat hati Jefrey semakin yakin jika Yori dan Anna masih ada sesuatu di belakangnya.

“Sorry, maksudnya apa nih bro?” tanya Jefrey sudah dengan wajah sinis.

“Semua orang bilang gue nggak bersyukur karna selingkuh dari cewek sebaik Anna. Kalo ditanya gue nyesel, so pasti tapi gue nggak sepenuhnya nyesel.”

“Lo pasti marah denger gue ngomong gini, Anna itu perfect banget untuk dijadiin pasangan hidup, tapi untuk dijadiin pacar Anna terlalu flat buat gue, Jef. Dia terlalu pasif di saat gue butuh orang yang bisa ngasih gue feedback.”

“Brengseknya gue nggak niat selingkuh tapi saat itu ada yang bisa ngasih gue kesenangan lain yang nggak bisa gue dapat dari Anna.”

“Anna tau gue selingkuh, waktu itu gue berharap dia bakalan marah, maki-maki gue sambil minta putus. Tapi dia cuma diam aja bahkan bertahan sampe dua tahun gue sama dia pacaran. Dari dulu sampe sekarang gue menyayangkan sikap Anna yang lebih milih diem dan mendam walaupun dia tau.”

Jefrey bingung harus bagaimana menanggapi perkataan bangsat Yori sekarang. Apa ada kata-kata yang lebih berengsek dari ini.

“Gue sempat dibogem temen gue karna main-main sama Anna, dan di saat gue mau minta maaf dan siap untuk diputusin, dia malah bilang ngga papa. Disitu gue langsung mikir, kalo gue terusin gue cuma bakalan nyakitin dia lebih dalem lagi. Dan brengseknya gue juga yang mutusin dia karna Anna nggak ngelakuin apapun sampai saat itu.”

“Anna itu sulit ditebak, Jef. Dia emang suka ngasih saran dan jalan keluar untuk masalah orang tapi dia nggak peduli sama diri dia sendiri. Kalo ditanya dia selalu bilang nggak papa, di situ gue ngerasa kaya nggak berguna sebagai pasangan buat dia.”

“Gue ngomong gini pure nggak ada niat apapun sama sekali, gue ikut bahagia waktu denger Anna punya pacar lagi setelah apa yang gue lakuin ke dia. Dan setelah gue ngopi sama lo, gue lebih lega karna orangnya itu lo.”

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang