Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.Jefrey keluar kamar saat suara Mbak Jeje menggema dari arah dapur. Salahkan Jefrey yang memilih kamar di lantai bawah, pagi harinya tak pernah tenang selama pindah di rumah ini.
Celana jeans hitam hitam dipadu kemeja Navy sebagai outfit Jefrey ke kampus hari ini. Jefrey tidak berkata apa-apa dan langsung duduk di kursinya di sebelah Ella-adik bungsunya.
“Ditekuk aja tu muka. Nahan boker lo?” tanya Khiyara pada Jefrey.
“Boker nggak boleh ditahan-tahan tau bang Jep. Ntar malah susah keluarnya.” imbuh Ella di sampingnya.
Tapi Jefrey tidak menanggapi ucapan kedua saudarinya itu. Ia masih kesal dengan ketiganya dari semalam.
Setelah pulang mengantar Jenni, Jefrey langsung diintrogasi layaknya orang yang baru saja melakukan tindakan pidana. Walaupun Jefrey sudah tau akan seperti itu tiap kali ia tertangkap sedang bersama cewek tapi Jefrey masih saja kesal di atas ubun-ubun.
Anggap saja Jefrey pagi ini sedang marah dan kesal. Walaupun sebenarnya ia tidak tahan untuk tidak menceloteh melawan olok-olokan kedua saudarinya.
“Jep, masih marah karna semalem?” tanya Jessica pada Jefrey.
“Mbak, Plis kali ini biarin gue cari dan milih cewek yang gue suka.” ucap Jefrey dengan wajah memohon.
“NGGAK!!” Ella langsung memekik tidak setuju.
“Nggak, kalau abang milih pacar sendiri. Abang bakalan sesat lagi.” imbuhnya sambil melipat tangan di dada.
“Mbak, Kak. Gue udah gede. Gue bisa cari yang baik buat gue.” kukuh Jefrey.
“Gue tanya deh. Yang baik buat lo itu kaya apa sih? Yang kaya Lesya? Luna? Fanya? Dan mereka yang udah-udah?” tanya Khiyara sarkas.
“Gini Jep. Kita nggak ngelarang lo deket sama cewek mana pun. Kita cuma mau yang terbaik itu doang.” ucap Khiyara melunak.
“Nggak ngelarang tapi selalu mata-matain cewek yang deket sama gue. Gitu?” Jefrey menatap ketiga saudarinya dingin.
“Kalau lo bisa cari cewek yang bener kita nggak akan ikut campur, Jep!!”
“Bullshit,” Jefrey tersenyum miring. “Sekarang gue paham, sampai kapan pun gue nggak akan pernah punya hubungan selagi standar ‘bener’ itu kalian bertiga yang nentuin.” ucap Jefrey lalu berdiri.
Bukannya emosinya reda setelah kemaren malam, justru percakapan mereka malah membuat pagi Jefrey rusak. Tak peduli dengan teriakan Jessica yang menyuruhnya untuk menghabiskan sarapan, Jefrey langsung keluar rumah dan pergi begitu saja.
###
Jefrey sampai di kampusnya dengan wajah masih ditekuk. Awalnya Jefrey ingin menjemput Jenni dan ke kampus bersama karna kuliahnya dimulai nanti jam sepuluh. Namun karna moodnya yang sudah hancur Jefrey memutuskan untuk ke seketariat BEM, ingin memejamkan mata sejenak.
“Wih udah datang aja lo DoGi!!” sambut seorang cowok yang tengah menyusun kertas di meja panjang.
“Dogi pale lo!” sergah Jefrey.
“Asu Lo ngatain Jepri Anjing, Wan?” kekeh Yasha yang sedang tiduran di sofa panjang sekretariat mapala.
“Dokter Gigi maksud gue.” koreksi pemuda itu.
“Pagi my lovely friend. Pagi ini cerah bagai senyumannya bukan?” Ketiga pasang mata itu bergerak memutar seolah sudah tau siapa yang menyapa mereka dengan sapaan yang ‘alay itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)
FanfictionJefrey si tampan yang masih saja jomblo dengan semua yang ada di badannya. Jika dilihat tidak ada kekurangan yang fatal yang bisa dijadikan alasan ia masih sendiri sampai saat ini. Alasan kenapa Jefrey sampai sekarang belum pernah punya pasangan, i...