Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.Anna menatap Jefrey dengan wajah bingung, tidak paham dengan sang pacar yang tiba-tiba mengajaknya untuk bertemu keluarga laki-laki itu. Bukan, bukan tidak mau. Anna jelas sedang mendengar ucapan seperti itu, tapi yang membuat bingung, kenapa tiba-tiba.
“Kamu lagi bikin konten?” celetuk Anna. Ya jaga-jaga, karna zaman sekarang semuanya dijadikan konsumsi publik.
“Engga.” geleng Jefrey dengan wajah polos.
“Kok konten sih? Kan yang selebgram kamu.” imbuh Jefrey lagi.
“Terus kenapa tiba-tiba kamu ngajakin aku ketemu keluarga kamu?”
“Aku nggak disuruh masuk dulu, Na?”
Ya, mereka masih berdebat di depan gerbang rumah Anna.
“Ihhh, kan kamu duluann.”
“Iyaa dahh, misi mbakk.”
Anna melebarkan pagar untuk memberi ruang pada Jefrey supaya motor sang pacar bisa masuk ke halaman. Lalu seperti biasa, Anna mempersilahkan Jefrey masuk dan duduk selayaknya tamu. Menyuguhkan minum lalu kembali duduk untuk membersamai sang pacar.
“Jadi?”
“Jadi apa?”
“Kok malah nanya balik?” heran Anna menatap Jefrey agak kesal. “Kayanya aku deh yang perlu penjelasan dari kamu.”
Jefrey meraih gelas dan meneguk setengah air dari gelas tersebut lalu meletakan kembali sebelum Ia mulai menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke rumah Anna.
“Ini bukti kalau aku serius sama kamu.”
“Okey, just it?”
“Kamu tau kan kalo keluarga aku selalu jodoh-jodohin aku sama orang pilihan mereka?” Anna mengangguk. “Nah, karna aku udah nggak tahan didesak mulu buat kenalan sama cewek-cewek itu jadi aku mutusin buat nunjukin ke mereka kalo aku udah punya pacar dan pacar aku adalah kamu.” ucap Jefrey dengan bangga.
“Udah aku ceritain kan gimana hubungan aku sebelumnya yang selalu kandas di tengah jalan karna keluarga aku ikut campur. Aku nggak mau hubungan kita juga pupus, Na.”
“Ngedapetin kamu itu susah. Masa belum lama bareng udah putus lagi karna keluarga aku. Rugi dong aku kalo putus sama cewek se-sempurna kamu.” cerocos Jefrey yang jelas menggambarkan bahwa ia adalah orang paling beruntung bisa mendapatkan hati Anna.
“Jadi kamu mau kan? Ketemu keluarga aku?”
Anna mengangguk sembari mengulas senyum manis. Jefrey langsung memeluk sang pacar untuk melampiaskan kebahagiaannya. Anna pun sama, diusapnya punggung Jefrey sambil menikmati aroma khas tubuh Jefrey.
“Tapi Yang,” Anna menatap Jefrey yang sekarang sudah menatapnya dengan wajah serius. “Kamu anak psikologi kan?” Anna mengangguk.
“Mentalnya berarti kuat kan?”
“Emang kenapa?”
“Kamu orangnya nggak ngampang pundung kan?”
“Kok kamu nanya gitu?”
Jefrey menggeser tubuhnya, mencari posisi ternyaman. Ia harus menceritakan apa saja yang sudah dialami para gebetan Jefrey jika sudah bertemu dengan saudari-saudarinya. Paling tidak Anna sudah menyiapkan mental dan hati.
Sepanjang Jefrey bercerita, respon yang diberikan Anna bermacam ragam. Mulai dari tertawa kecil, meringis, bahkan tidak dipungkiri ada beberapa part yang membuat Anna sedikit kaget dan takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)
FanfikceJefrey si tampan yang masih saja jomblo dengan semua yang ada di badannya. Jika dilihat tidak ada kekurangan yang fatal yang bisa dijadikan alasan ia masih sendiri sampai saat ini. Alasan kenapa Jefrey sampai sekarang belum pernah punya pasangan, i...